31 - Baekhyun's Decision

1.2K 246 347
                                    

Hari kelulusan berlalu sangat cepat bagi Woomi. Kini dia sudah lulus SMA dan juga sudah mulai tinggal di rumah keluarga Byun.

Woomi merasa dipermainkan. Dia merasa dilempar ke keluarga yang satu lalu dilempar lagi ke keluarga yang lain.

Awalnya, dia hanya tahu dirinya adalah Ahn Woomi putri keluarga Ahn. Lalu, fakta tentang dirinya bukan anak kandung mereka membuat Woomi sedih bukan main.

Namun memiliki seorang kakak seperti Chanyeol akhirnya membuat dia sedikit demi sedikit mulai menerima dirinya sebagai Park Yewon.

Kenyataannya itu juga tidak benar. Kenyataannya dia bukan Park Yewon. Pada akhirnya dirinya ternyata adalah Byun Saena. Parahnya adalah adik kandung dari pria yang sejak awal dia kejar-kejar hingga dia harus berjuang mati-matian untuk mendapatkannya.

Dan dia mendapatkannya. Dia berhasil mendapatkan Baekhyun. Tapi kini disaat dia baru saja mendapatkan pria itu, Woomi harus dipatahkan oleh kenyataan. Dipatahkan oleh takdir. Takdir yang menurutnya sangat kejam.

Semua orang bilang Woomi harus menghentikan perasaanya. Perasaannya salah. Karena Woomi tidak boleh mencintai kakaknya sendiri.

Setiap hari yang dia lalui di rumah keluarga Byun terasa canggung. Meskipun Baekhyun tidak ada di rumah karena pria itu memilih tetap tinggal di apartemennya.

Baekhyun sengaja menjaga jarak dengan Woomi. Itulah yang Woomi pikirkan.

Tuk.

Suara sumpit terjatuh terdengar jelas karena suasana meja makan hening setelah Byun Geon Ho mengatakan satu kalimat yang membuat Woomi menjatuhkan sumpitnya.

"Pergilah kuliah ke Jepang."

Tangan Woomi perlahan mengepal. Dia menatap sang ayah dengan pandangan tidak percaya. "Kenapa harus ke Jepang?"

"Karena ibu dan ayah angkatmu sering bolak-balik kesana untuk bisnisnya. Jadi kami tidak akan terlalu khawatir padamu yang—"

"Tidak. Maksudku aku bisa kuliah disini. Kenapa harus jauh-jauh ke Jepang?" Woomi menyela dengan cepat.

Min Jung menghembuskan napas pelan, menatap putrinya itu. "Saena, sayang. Dengarkan ibu."

Woomi memalingkan wajahnya. "Aku tidak mau pergi."

"Kenapa, sayang? Bukankah kau sebelumnya tinggal di Jepang? Kau sudah mengenal dengan baik tempat itu. Apa yang kau khawatirkan?" tanya Min Jung.

Lantas Woomi menoleh kembali. "Berhentilah berbelit-belit. Tujuan kalian sebenarnya adalah hanya ingin menjauhkanku dengan Baekhyun oppa. Benar kan?"

Baik Geon Ho dan Min Jung sama-sama terdiam membuat Woomi bangkit dari duduknya. "Tidak, ibu. Aku tidak ingin jauh darinya. Aku tidak ingin pergi ke Jepang yang pada akhirnya aku tidak bisa melihat wajahnya lagi selama bertahun-tahun. Aku tidak bisa. Aku mohon, jangan jauhkan aku darinya."

Min Jung mengerjap, lalu menghampiri Woomi lebih dekat. "Kau bisa melihatnya. Kau bisa pulang sesekali atau kami yang akan mengunjungimu. Jangan khawatir."

"Ini hanya janji semata bukan? Pada akhirnya kalian tidak akan membiarkanku pulang. Atau mungkin aku pada akhirnya akan tinggal disana."

Min Jung menggeleng dengan cepat. "Tidak. Tidak, Saena. Kenapa kau berpikir seperti itu? Kau bisa tinggal lagi disini nanti setelah kau lulus kuliah, dan sesekali kau bisa berlibur kesini saat—"

"AKU BILANG AKU TIDAK INGIN! AKU TIDAK INGIN PERGI!"

Woomi menatap Min Jung penuh harap. Pancaran matanya terlihat seperti memohon. "Tidak, ibu. Jangan mengirimku ke Jepang. Tolong, jangan jauhkan aku dari Baekhyun oppa. Aku sangat menyukainya. Aku menyukainya sampai aku tidak tahu harus apa. Aku—"

A DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang