06 - Accidental Incident

6.5K 1.3K 254
                                    

"Apa mungkin kau bukan gay dan itu.....bayimu?"

Selama beberapa saat Woomi hanya terdiam setelah mengatakan hal itu. Dia menatap Baekhyun yang hanya bungkam dan Woomi tidak bisa menebak ekspresi pria itu.

Namun tak lama Woomi tertawa kencang. "Ah tapi itu tidak mungkin. Aku mendengar dengan telingaku sendiri jelas-jelas pilot itu mengatakan jika kalian saling menyukai."

"Sudahlah. Bisa saja kau mengunduh foto itu dari internet karena iseng, iya kan?"

Baekhyun menatap Woomi. "Jika kau memang hamil, bilang pada Sehun. Jangan membohongi semua orang dan berakhir menggugurkannya," ujar Baekhyun malah mengalihkan topik.

Woomi yang mendengar perkataan Baekhyun sontak langsung menatap Baekhyun tidak percaya. "Apa aku terlihat hamil sampai kau tidak percaya saat aku katakan aku tidak hamil?"

"Kau pingsan saat di bus waktu itu," balas Baekhyun membuat Woomi lama-lama kesal.

"Memangnya setiap orang yang pingsan itu hamil? Kalau begitu, jika misalkan kau pingsan sekarang itu berarti kau juga hamil?!" teriak Woomi membuat Baekhyun benar-benar terdiam.

Woomi mendengus. "Aku pingsan karena kondisi tubuhku sedang tidak baik. Aku juga menjadi tidak selera makan karena lidahku terasa pahit,kepalaku juga pusing. Aku sudah pergi ke dokter dan dokter bilang aku hanya kelelahan. Bahkan kakakku saja sempat mencurigaiku jika aku hamil, tapi dia langsung menutup mulutnya saat mendengar perkataan dokter. Dia memang senang sekali membuat aku kesal——oh kurasa aku sudah berbicara terlalu panjang lebar."

"Jadi, sebaiknya aku memulai makanku sekarang. Terimakasih makanannya, ini gratis kan?"

Baekhyun bangkit. "Jika itu tidak gratis, memangnya kau tidak akan jadi memakannya?"

Woomi mendengus saat pria itu berlalu begitu saja, meninggalkannya sendirian di meja makan.

Tak terlalu memikirkan sikap pria itu, Woomi mulai memakan samgyetangnya dengan tenang.

"Kau tidak pulang ke rumahmu lagi?"

"Tidak. Ibuku masih sangat marah. Aku menginap lagi saja disini."

Woomi tidak sengaja mendengar suara pintu apartemen dibuka lalu mendengar Baekhyun yang berbicara dengan seseorang.

"Untuk apa kau membeli permen kapas?"

"Aku tidak sengaja melihatnya dalam perjalanan kesini. Dan aku tergerak untuk membelinya."

Tunggu. Sepertinya dia kenal suara ini. Dan benar saja, Woomi tersedak untuk kedua kalinya saat melihat sosok yang muncul. Sosok itu adalah pria tinggi yang masih rapi memakai seragam pilotnya.

"Astaga! Kau mengagetkanku!" Chanyeol berseru saat melihat Woomi di meja makan dan menatap tajam ke arahnya.

Chanyeol mendekat. "Kenapa ini? Kenapa kau ada disini? Sedang menumpang makan?"

"Dan sayangnya tebakanmu memang tepat sasaran," balas Woomi sembari melanjutkan makannya.

"Baekhyun yang membuatkanmu samgyetang itu?"

Woomi mengangguk. "Kenapa? Tidak boleh? Atau kau cemburu karena kekasihmu membuatkan ini untukku?"

Baekhyun muncul dan meletakkan dua permen kapas yang dibawa Chanyeol di atas meja makan.

"Kenapa dia ada disini, Baek? Kau membawanya kesini?" tanya Chanyeol.

"Aku diusir dari rumah karena ada masalah. Lalu Byun Baekhyun yang baik hati ini bersedia menampungku dan mengizinkanku menginap disini. Kekasihmu baik hati sekali bukan?" Woomi menjawab pertanyaan Chanyeol yang diajukan pada Baekhyun.

A DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang