08 - A Ring

6K 1.3K 487
                                    

Jika ada orang yang paling hebat mencari alasan. Maka jawabannya adalah Woomi.

Sudah hampir satu minggu dia jenuh tidak bisa bebas pergi clubbing karena ibu dan ayahnya yang sudah pulang ke rumah kembali. Dan malam ini, Woomi berhasil pergi dari rumah berkat teman-teman clubnya yang datang ke rumah, mengatakan akan mengerjakan tugas kelompok mendadak yang harus dikumpulkan besok, serta mau tidak mau harus dikerjakan malam ini. Dan alasan kerja kelompok itu tentu saja ide Woomi, teman-temannya hanya mengatakan apa yang disuruhnya.

Beruntungnya, ayah dan ibunya percaya. Padahal satu sekolah dengan teman-temannya itu saja tidak. Mereka adalah teman-teman Woomi di club, bukan di sekolah.

Untuk mengusir rasa curiga ibunya, Woomi bahkan berpakaian biasa dari rumah dan setelah sampai club dia berganti pakaian dengan pakaian yang sengaja dia bawa.

Woomi tidak sengaja menangkap sosok pria berkulit putih sedang duduk di depan meja bar.

Mengurungkan niatnya yang akan ikut menari dengan teman-temannya, gadis itu mendekat pada sosok yang dilihatnya.

"Sehun oppa?"

Sehun langsung menoleh. Dia tersenyum. "Woomi-ya..."

"Tumben sekali kau datang ke club ini. Dulu saja kau datang kesini, itupun karena aku mengajakmu." Woomi mendudukkan dirinya di samping Sehun.

"Tujuanku memang ingin bertemu denganmu."

"Bertemu denganku?"

Sehun mengangguk. "Aku mendengarnya dari Chanyeol hyung. Katanya kau tanpa rasa malu menyatakan perasaanmu pada Baekhyun hyung, bahkan malam-malam dan langsung mendatangi Baekhyun hyung."

"Aish, mulut pilot itu memang harus aku lem," rutuk Woomi pelan.

Sehun menatap Woomi. "Jangan Baekhyun hyung, Woomi."

Woomi menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Jangan bilang oppa cemburu karena mantan pacarmu menyukai sahabatmu dan bisa saja berpacaran dengannya. Kau tidak rela?"

Sehun menghela napas. "Jika itu lelaki lain meskipun lelaki itu sahabatku, aku tidak akan melarangmu jatuh cinta atau berpacaran dengannya. Tapi, Baekhyun hyung, tidak. Aku tidak setuju."

"Kenapa? Karena dia gay? Dan kekasihnya adalah sahabatmu juga? Tenang saja, aku akan membuat dia dan pilot itu putus. Aku akan menghancurkan hubungan terlarang itu."

"Aish, kenapa kau terus mengira——ah sudahlah nanti juga kau akan tau sendiri kenyataannya. Yang terpenting, jangan memperdalam perasaanmu pada Baekhyun hyung, kau hanya akan patah hati."

Woomi berdecak. "Peramal itu mengatakan jika aku akan patah hati, pilot itu juga mengatakan aku hanya akan patah hati jika menyukainya. Lalu sekarang kau juga ikut-ikutan."

"Ini pertama kalinya aku jatuh cinta. Dan kejamnya semua orang mengatakan aku akan patah hati?" kata Woomi sedikit kesal.

Sehun termenung cukup lama. "Baekhyun hyung adalah tipe orang yang setia. Jika dia sudah mencintai satu orang, seterusnya dia hanya akan mencintai orang itu. Dia tidak akan melihat yang lain."

Woomi mengangguk-angguk. "Aah maksudmu satu-satunya yang dia cintai itu si Park Chanyeol itu kan?"

Sehun mendadak kesal. Bicara dengan Woomi memang percuma saja.

"Dengar oppa. Aku akan bisa menyingkirkan Park Chanyeol itu darinya. Tak lama lagi aku pastikan hubungan mereka akan putus. Putus untuk selama-lamanya."

"Aku akan membuat Baekhyun oppa normal. Dan dengan segala pesonaku, aku yakin dia akan tertarik padaku."

Sehun berdecak. "Dia tidak akan tertarik padamu," kata Sehun pelan nyaris tidak terdengar.

A DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang