Baekhyun mengemudi dengan kecepatan tinggi dalam keadaan kalut. Berkali-kali dia memukul-mukul setir, berharap dengan begitu amarahnya bisa tersalurkan.
Tapi nyatanya itu tidak ada pengaruhnya.
Rasa kecewa, amarah, sekaligus kebencian yang muncul saat ini begitu membuatnya benar-benar kacau. Dikhianati oleh dua orang sekaligus. Calon istrinya dan sahabatnya sendiri.
Terlebih Chanyeol yang sudah dia anggap sebagai saudaranya selama ini.
22 tahun. Bayangkan selama itu dia membagi semuanya dan melewati semuanya bersama Chanyeol. Dan setega itu, Chanyeol mengkhianatinya.
Gay? Omong kosong!
Seharusnya sejak awal Baekhyun tidak percaya begitu saja saat Chanyeol mengaku gay dua tahun yang lalu.
Karenya nyatanya itu hanya tipuan Chanyeol agar bisa berhubungan dengan tunangannya di belakangnya. Dan tentunya tanpa dicurigai olehnya.
Baekhyun menginjak pedal gas lebih kencang, membuat mobilnya benar-benar melaju sangat cepat.
Dia sama sekali tidak bisa berpikir jernih saat ini. Dia merasa kacau sampai-sampai sudah tidak memikirkan nyawanya sendiri.
Ponselnya yang dia letakkan di kursi samping kemudi berbunyi. Dia meliriknya dan nama Choi Yerim tertera disana.
Baekhyun memilih mengabaikannya bahkan sampai deringan kelima. Dia benar-benar sudah kecewa pada Yerim.
Dia sudah memberikan segalanya. Kasih sayangnya, kesetiaannya dan cintanya. Lalu kurang apa lagi yang sudah diberikannya sampai wanita itu mengkhianatinya seperti ini?
Bahkan dirinya baru tahu disaat besok adalah pernikahan mereka. Pernikahan yang sudah dia harapkan sejak lama.
"Bukan aku yang merebutnya darimu, Baekhyun. Kau yang merebutnya dariku. Sejak awal Yerim adalah milikku. Sejak awal, dia adalah kekasihku."
Baekhyun memukul setir lagi cukup kencang. Mengingat perkataan Chanyeol kembali.
Merebut?
Itu berarti Yerim lebih dulu berhubungan dengan Chanyeol sebelum dengannya?
Lalu kenapa seolah dia yang paling salah dibandingkan dengan Chanyeol dan Yerim? Dia bahkan tidak tahu apa-apa tentang hubungan Chanyeol dan Yerim.
Dia hanyalah orang yang paling bodoh selama ini. Dibodohi oleh sandiwara Park Chanyeol dan Choi Yerim.
Baekhyun mengambil ponselnya dengan kesal saat lagi-lagi ponselnya itu berbunyi.
Ibu.
Pria itu melempar ponselnya ke kursi samping. Dia sedang dalam kondisi sangat marah dan ini bukan saatnya dia bisa bertelepon dengan ibunya.
Apalagi dia tahu apa yang akan ditanyakan ibunya padanya.
Pasti soal Yerim.
Dia datang ke apartemen Yerim tadi untuk memberikan sepatu yang akan dipakai wanita itu untuk besok karena ternyata ukuran sepatu sebelumnya terlalu kecil.
Alhasil ibunya meminta dia sendiri yang memberikan sepatu itu pada Yerim sekaligus menyuruhnya untuk menenangkan Yerim. Karena ibunya bilang wanita biasanya akan merasa gelisah disaat akan menikah.
Tapi justru dia malah memergoki sahabatnya sendiri sedang memeluk calon istrinya dan bahkan menyatakan cinta pada Yerim.
Dan mirisnya mungkin dia lah orang ketiga di antara Chanyeol dan Yerim.
"Argh!!!" Baekhyun kembali memukul setir dan berteriak marah. Dia mengusap wajahnya gusar.
Baekhyun menggeram kesal saat mendengar ponselnya lagi-lagi berbunyi. Dia menyambar ponselnya kembali berniat mematikan ponselnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Destiny
Fanfiction[ON HOLD] Takdir yang mempertemukan Ahn Woomi dengan Byun Baekhyun yang bisa membuatnya jatuh cinta dengan mudah. Tapi ternyata takdir juga yang membuatnya harus menentukan dia akan tetap menyukai Byun Baekhyun atau tidak. Takdir itu menariknya ke d...