tiga puluh delapan

429 104 47
                                    

Sudah hampir satu minggu Nata mengurung diri di dalam kamar. Ia hanya keluar untuk mengambil makan atau mengambil sesuatu yang tidak ada di kamarnya. Karena masih libur semester, ia tidak ada aktivitas apapun selain rebahan seharian atau menonton serial netflix. Begitu juga hubungannya dengan Rakan masih belum baik-baik saja sampai sekarang.

Walau Rakan kerap mengirimnya pesan atau menelponnya, tetapi Nata tak mengubris sama sekali. Ia masih kesal dengan kejadian minggu lalu. Ia tak melihat adanya pengertian dari sosok pacarnya itu dan malah mengatakan bahwa kecemburuannya adalah hal yang konyol. Tentu saja ia marah.

Cewek mana pun tetap akan cemburu jika melihat cowoknya masih berhubungan baik dengan mantannya! Dan itu sangat wajar.

Drttt

Satu pesan tertera dilayar, awalnya ia malas untuk membuka karena ia pikir bahwa pesan tersebut dari Rakan. Namun salah, ia membaca ada satu nama lain disana.

Tsabitra Fairuz

Ta, keluar balkon deh.

Nata mengerutkan kening bingung, entah apa tujuan Bitra meminta hal itu. Namun ia menurut dan melangkah membuka pintu balkon.

Kosong.

Ia tak melihat apapun disana, begitu juga pada balkon kamar Bitra yang berhadapan dengan balkon kamarnya.

Drttt

Satu pesan lagi muncul.

Tsabitra Fairuz

Senyum dulu nanti gue kasih kejutan

Nata berdecak, karena malas mengikuti permainan Bitra ia langsung menelpon temannya itu. Tentu saja untuk memarahinya. Tidak tahu apa mood nya sedang jelek sekarang?!

Tapi panggilannya malah di tolak, dan satu pesan lagi muncul.

Tsabitra Fairuz

Serius deh Ta, senyum dulu

Dengan sabar, Nata mengangkat kepalanya dan memandang balkon kamar Bitra yang kosong. Lalu menarik sudut bibirnya membentuk senyuman.

Dan tiba-tiba puluhan balon gas melayang dari bawah melewatinya, segera ia menoleh ke bawah. Namun disana yang ia lihat bukanlah Bitra, tetapi pria lain.

"Hallo Nata, udah lama ya kita gak ketemu. Kangen gue gak?"

"Juna? Lagi ngapain lo?" Tanya Nata heran.

"Tuh." Juna malah menunjuk ke arah balkon kamar Bitra, dan mata Nata sekarang bisa melihat sosok Bitra disana. Sedang tersenyum lebar sembari memegang kue.

"HAPPY BIRTHDAY CEWEK GANGGU. JANGAN GALAU TERUS DONG, GUE JADI KANGEN DI GANGGUIN SAMA LO." Seru Bitra masih mengukir senyumannya.

Nata tertawa bahagia melihatnya. Karena terlalu menuruti egonya untuk terus berdiam diri dikamar, ia sampai lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Padahal biasanya ia paling antusias ketika hari ulang tahunnya tiba.

"Make a wish." Seru Bitra lagi.

"Iya, doain juga biar gue cepet dapet jodoh Ta." Sahut Juna masih berdiri dibawah.

Nata menutup matanya, namun tiba-tiba pikirannya kosong. Ia tak tahu apa yang ia harapkan dan ia mau sekarang.

"Lama amat Ta, lagi minta apa sih?" Juna seperti tak sabar.

Nata membuka mata nya, ia menoleh satu persatu ke arah Bitra juga Juna. Sampai akhirnya keinginanya terlintas di benaknya. "Gue harap orang-orang di sekitar gue selalu bahagia." Ucapnya dalam hati.

BITRA, NATA, & JUNA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang