empat puluh enam

470 105 55
                                    

Setelah memarkirkan mobil pada ruang parkir yang luas, Bitra dan Nata pun turun. Kemudian berjalan memasuki pintu kayu berdesain ala rumah jepang itu. Sampai di dalam mereka di sajikan dengan deretan meja rapi yang berjejer. Meski tidak terlalu luas, namun interior restoran ini terlihat lapang berkat langit-langit yang tinggi. Agar terlihat lebih dekoratif, langit-langit ini dihiasi dengan bunga-bunga berwarna putih yang terbuat dari kertas, mengingatkan musim gugur di jepang saat bunga-bunga sakura yang semula berwarna putih akan berganti warna menjadi merah muda sebelum akhirnya berguguran. Cantik dan mewah.

Seorang staf pelayan yang membawa buku menu menghampiri kedua manusia itu. Dengan ramah pelayan itu membantu Bitra dan Nata untuk memesan menu-menu andalan yang ditawarkan.

"Mba, kami pesan Kani Mental Maki nya ya, sama Salmon Volcano roll, Crispy rice, sama Beef Volcano." Ujar Nata menyebutkan nama yang tertera dalam buku menu.

"Baik Kak saya sudah catat, untuk minumannya pesan yang mana?"

"Aku Nutella-Chocolate Extasy." Ucapnya kemudian menoleh ke arah Bitra yang hanya diam memperhatikan. "Minumannya mau apa?"

"Mocktail." Jawab Bitra singkat.

"Mocktail katanya Mba." Ucap Nata memberi tahu kepada pelayan.

"Baik, di tunggu ya Kak."

Setelah itu pelayan pergi menuju mejanya. Dan tak lama Bitra seperti akan menyusul.

"Mau kemana?" Tanya Nata.

"Ke wc, kenapa? Mau ngikut?"

Nata langsung mendesis kesal. "Sana!" Gerutunya mendorong bokong Bitra untuk menjauh.

Setelah terkekeh pelan, lantas Bitra bergegas menuju ruangan belakang tempat dimana kamar kecil berada. Meninggalkan Nata yang kini menyibukan diri dengan memainkan ponselnya selagi menunggu Bitra selesai.

Beberapa pelanggan keluar masuk menuju restoran. Nata yang tak menemukan hal menyerukan di ponselnya pun akhirnya memilih memperhatikan beberapa orang di sekitarnya itu. Dari yang datang bersama keluarga, teman-teman, bahkan bersama kekasihnya.

Hingga dari sekian banyaknya orang-orang disana, sorot matanya menemukan satu manusia yang sangat ia kenali. Berjalan masuk dengan senyuman lebar yang biasanya sering ia lihat ketika awal-awal kenalan.

Kak Rakan?

Nata begitu kaget bisa melihat Rakan disana. Namun ada yang lebih mengagetkan ketika ia tahu bahwa Rakan tidak seorang diri, melainkan berjalan masuk bersama dengan seorang wanita yang sebelumnya pernah ia lihat sekilas di rumah sakit waktu itu.

Kedua nya terlihat saling mengobrol seru dengan sesekali tertawa. Membuat dada Nata seketika sesak melihat pemandangan tersebut. Apakah Rakan berbohong? Bukannya pria itu bilang akan makan malam bersama rekan kerjanya? Lalu kenapa hanya berdua dengan seorang wanita? Seorang wanita?

Nata membuang napasnya kasar, ia merutuki kebodohannya itu. Ternyata rasa curiganya selama ini memang benar. Rakan selingkuh darinya! Pria itu bermain di belakangnya!

Dengan emosinya yang sudah meluap, Nata bangkit dari duduknya. Lalu berjalan menghampiri dua manusia itu.

"Jadi ini alasan kamu gak bisa ketemu sama aku?" Ujar Nata dengan nada keras. Yang membuat Rakan bersama wanitanya sontak menoleh. Bahkan beberapa tamu yang lain pun tampak penasaran dengan apa yang akan terjadi di antara ketiga manusia itu. Mereka memperhatikan dengan seksama.

"Emang dari awal aku gak pernah salah kan? Kecurigaan aku yang menurut kamu konyol dan gak masuk akal itu nyata lho." Nata melipat kedua tangannya di depan dada. Wajahnya sudah memerah karena amarah.

BITRA, NATA, & JUNA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang