tiga puluh sembilan

407 104 31
                                    

"Aku besok mulai koas, pokoknya sesibuk-sibuknya aku nanti. Aku janji akan selalu nyempetin buat ngabarin kamu. Dan ketika ada waktu libur, aku juga akan nyempetin untuk kita ketemu."

Nata mengangguk saat Rakan menjanjikan sesuatu kepadanya. Dan ia berharap bahwa pria itu bersungguh-sungguh dengan perkataannya itu.

"Jangan mikirin aneh-aneh tentang aku ya, kamu harus percaya sama aku. Jangan banyak marah juga, nanti gak cantik lagi."

Nata pura-pura merajuk. "Ya kamu nya juga jangan bikin aku mikir gitu ke depannya."

Rakan tersenyum lalu menarik Nata ke dalam pelukannya. "Iya enggak, aku juga gak akan berhubungan lagi sama Olivia. Pokoknya selain fokus ke study ku, aku juga cuma akan fokus sama kamu."

Nata membalas pelukannya sembari mengelus-elus punggung kekasihnya itu. "Jangan berani macam-macam di belakangku ya, aku banyak spy nya." Bisiknya yang membuat Rakan terkekeh kemudian melepas pelukannya tersebut.

"Iya." Angguknya sigap. "Yaudah sekarang kamu masuk, harus udah tidur jam segini."

Nata ikut mengangguk, kemudian turun sembari membawa bucket bunga yang Rakan berikan kepadanya tadi.

"Hati-hati di jalan, semangat buat koasnya." Lambai Nata sebelum Rakan menginjak gas dan melajukan mobilnya pergi.

Setelah kepergian Rakan, Nata bergegas masuk ke dalam rumahnya yang sepi. Karena sore tadi Mama dan Papa nya sudah pergi untuk kunjungan kerja di luar kota. Sedangkan Abangnya saat ini tengah di sibukan dengan bimbingan skripsi nya. Jadi dia tinggal bersama teman kampusnya untuk segera menyelasaikan revisi.

Tiba di dalam kamar Nata meraih ponselnya yang tertinggal disana selama ia keluar. Ia mendapatkan beberapa notifikasi panggilan tak terjawab dari Bitra. Dan Ia baru menyadari kesalahannya sekarang.

Nata menggigit bibirnya cemas, kemudian membuka pesan yang tak kalah penuhnya itu.

Tsabitra Fairuz

Anomali Coffee, gue tunggu jam set 8 ya

Tsabitra Fairuz

Ta dimana?

Tsabitra Fairuz

Ta masih siap siap ya?

Tsabitra Fairuz

Ta gpp santai aja, gue tunggu

Tsabitra Fairuz

Ta lo gak lupa kan?

Ia sudah berjanji untuk bertemu dengan Bitra malam ini, namun karena ia tak sengaja bertemu dengan Rakan di depan rumah dan mendapati hubungannya sudah kembali membaik ia melupakan janjinya itu.

Sudah pukul sebelas malam. "Bitra gak mungkin masih disana kan?" Tanyanya kepada dirinya sendiri.

Segera Nata menelpon Bitra untuk memastikan keberadaannya. Namun nomor Bitra tidak aktif, dan membuat Nata jadi semakin panik. Ia langsung keluar dari kamarnya, turun ke bawah dan berlari melewati pintu depan untuk memastikan apakah Bitra sudah pulang.

"Tante."

Nata mengetuk pintu rumah Bitra yang sudah terkunci dan mencoba memanggil Mama nya Bitra.

Namun beberapakali ia coba, pintu tak juga terbuka.

Nata membuka ponselnya lagi untuk menelpon nomor Tante Ajeng. Ia tahu ini sudah malam, dan pasti akan sangat mengganggu. Tapi ia sangat cemas jika Bitra belum pulang selarut ini.

BITRA, NATA, & JUNA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang