6.

2.4K 268 11
                                    

Happy Reading

🐶❤️🦊

***
Winwin banyak bercerita, dan menasehati Renjun untuk menerima pernikahan ini. Di ambang pintu Yuta sedari tadi mendengar percakapan mereka.

***
Pria itu menatap layar ponselnya. Tangan kanannya mengepal, wajahnya penuh amarah.

"Harusnya kau itu menikah dengan ku, bukan dengan pria Jung itu. Aku memutuskan semua kekasihku hanya untuk menikahi mu. Nyatanya kau malah kabur. Dasar sialan"

Pria itu membanting kan vas photo dan seorang gadis yang sempat akan menjadi istrinya.

"Kau ada apa memanggil ku Lucas" tanya sahabatnya, pria yang membanting kan vas photo itu adalah Lucas.

"Aku ingin memberikan mu tugas"

***
Saat hendak pulang, Yuta menahan Renjun untuk sedikit berbincang dengannya.

"Kau sudah lulus kuliah, Papa harap kau bisa mengurus perusahaan yang di Korea"

"Aku tidak mau Papa"

"Papa tidak ingin kau menolaknya Renjun, bukankah selama ini kau hanya diam saja di rumah"

"Papa akan kembali lagi ke Jepang, selain kamu mengurus perusahaan cabang di sini, kau juga harus sering-sering mengunjungi rumah ini selama Papa dan Mama di Jepang"

"Kapan Papa kembali ke Jepang?"

"Dua atau tiga minggu lagi"

"Aku akan kesepian jika tidak ada Papa dan Mama disini"

"Kan ada Jeno, ada Taeyong, ada Jaehyun itu keluarga kamu juga Renjun" ucap Winwin sambil membawakan kopi untuk Yuta

Renjun terdiam. Bener juga ucapan Papanya itu, namun masalahnya Renjun tidak terlalu dekat dengan kedua orang taunya Jeno. Akh ralat orang tua Jeno adalah orang tuanya juga sekarang.

Renjun enggan mampir kemana-mana, yang ia tuju hanyalah apartemen nya.

Semua ruangan gelap, Jeno pergi keluar dan kembali. Namun saat Renjun menyalakan lampu ruang tamu Renjun sedikit kaget karena melihat Jeno sedang berbaring di sofa ruang tamu.

"Kau baru pulang. Kau pergi kemana tadi" ucap Jeno sambil mengucek-ngucek matanya.

Renjun masih diam. Dia tidak membalas ucapan Jeno.

"Kau masih marah kepada ku?"

"Ucapan mu tadi pagi benar. Aku tak akan mempermasalahkannya lagi"

"Syukurlah. Kau darimana saja seharian ini?"

"Aku ke rumah Mama"

"APA?" Jeno berteriak karena kaget "kenapa kau tak bilang kepada ku, setidaknya ketika akan berkunjung ke rumah orang tua, kita harus bersama"

Renjun terdiam. Renjun mengingat ucapan Mama nya tadi siang 'saat sekolah dulu Mama dan Taeyong Eomma sudah berjanji akan menikahkan anak-anaknya' dan Tuhan mengabulkan ucapan mereka. 'bahkan aku belum mendapatkan pria yang benar-benar mencintai ku'

"Iya aku mengerti. Kau sudah makan?"

"Belum, kau kan belum masak untuk ku"

'hah sudah seperti pembantunya saja'

***

Tak terasa usia pernikahan Jeno dan Renjun. Taeyong setiap bertemu dengan mereka berdua selalu minta cucu. Sebetulnya kedua orang tua Renjun dan orang tua Jeno tau jika Jeno dan Renjun tidak selayaknya pasangan suami istri.

Mereka parang orang tua juga tau, bagaimana awal pernikahan anak-anak nya jadi mereka lebih membiarkannya, butuh waktu untuk mereka dekat.

Para orang tua tau, jika anak-anak tidak memiliki kekasih manapun. Dan sampai saat ini diantara keduanya tidak ada yang meminta memutuskan hubungan atau mengeluh satu sama lain masalah pernikahannya. Dan semua orang tua Jeno atau pun Renjun, jika mereka butuh waktu untuk terbiasa.

Satu jam lagi adalah jam makan siang, Renjun segera keluar dari apartemennya menuju halte untuk menunggu bus, hari ini Renjun akan membawakan bekal makan siang untuk Jeno dan berencana akan bersama di kantornya Jeno.

Sambil berjalan Renjun bersenandung kecil, betapa bahagianya dia hari itu. Jangan salah Renjun melakukan itu karena ingin meminta di belikan sesuatu.

Semua karyawan disana memberikan hormat kepada Renjun, semua karyawan tau jika dia adalah istri dari bos nya yang dingin itu.

Renjun masih saja bersenandung kecil, sampai pintu ruangan Jeno terbuka. Renjun melotot melihat Jeno. Renjun segera berlari menghampiri Jeno yang sedang memangku gadis sexy, Renjun membantingkan bekal makanan yang ia bawa.

Renjun mencambak rambut gadis itu, kemudian menariknya,

"APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH"

"Renjun ini tidak seperti yang kau bayangkan"

"DIAM KAU" plak Renjun menampar Jeno.

"Aku ingin kau memecatnya sekarang juga"

Renjun menarik gadis itu keluar dari ruangan Jeno, sampai di lantai bawah "KAU DI PECAT HARI INI JUGA" semua mata tertuju pada Renjun

"Dengar siapapun yang menggoda suami ku, akan aku pecat"

"Renjun, tenanglah" ucap Jeno berbisik "malu"

"Apa kau bilang? Malu. Kau yang harus malu melakukan itu di kantor"

"Ada keributan apa ini"

"Appa, Jeno sedang bermesraan dengan gadis itu. Bahkan Jeno memangku nya" adu Renjun pada Jaehyun.

Jaehyun menatap tajam pada Jeno, selama ini Jeno tidak pernah berhubungan dengan gadis manapun.

"Pecat dia, kalian ikut ke ruangan ku Jeno"

Jeno mengusap wajahnya dengan kasar. Renjun mendekati Jeno kemudian menendang kaki Jeno kemudian meninju perut Jeno.

"Rasakan itu dasar laki-laki hidung belang" Renjun tidak cemburu, dia hanya kesal melihat suaminya dengan wanita lain.

Melihat Renjun seperti itu kepada Jeno, semua karyawannya menatapnya dengan penuh heran.

'apakah dia cemburu?' batin Jeno kemudian mengikuti langkah Renjun. Setelah kepergian Jeno. Ruangan itu menjadi ramai

"Istri pak Jeno sangatlah berani dan sedikit menyeramkan "

"Selama ini tak ada yang berani kepada pak Jeno, bahkan hanya membantah ucapannya"

"Apakah dirumah pak Jeno selalu di perlakukan seperti itu"

Dan masih banyak ucapan-ucapan yang keluar dari mulut karyawannya.

🐶❤️🦊

TBC

Marriage Partner (NOREN GS) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang