Part_4

2.4K 241 13
                                    

~Happy Reading~

"Lepasin Liv! Sakit," ucap Queen

"Diem Lo! Lo bakal dapat hukuman yang setimpal. Trus ngapain Lo pulanganya sama gebetan gue?"

"I-t-u tadi cuma ketemu di jalan,"

"Alesan Lo, MAMA, PAPA, ABANG, sini deh liat nih benalu keluarga kita udah pulang"

"Apasih sih sayang? kenapa teriak?" tanya mama.

"Oh, kamu masih inget jalan pulang rupanya? maunya sih, kamu nggak pulang-pulang biar nggak nyusahin,"

"Liat nih Ma, masa iya dianya Pergi pagi pulangnya pagi, dah kek jalang aja,"

BRUK!

Tubuh Queen terhempas kuat ke lantai.

"KAMU NGGAK PERNAH SAYA AJARIN BUAT JADI PELACUR, SEKARANG APA? DASAR ANAK NGGAK TAU DIRI. NGGAK ADA YANG BISA DIBANGAIN DARI KAMU," bentak Graldine.

"SELAMA INI AKU DIAM AJA JIKA KALIAN HINA, TAPI AKU NGGAK AKAN DIAM JIKA DIRENDAHIN KEK GINI! AKU PINGSAN DISEKOLAH LALU DITOLONG ZAYYAN. DAN KALIAN MALAH NUDUH AKU YANG NGGAK-NGAK,"

PLAK!

Pipi Queen di tampar oleh Papanya, membuat pipinya tertoleh ke samping.

"DIEM, KAMU PIKIR KAMI AKAN PERCAYA SAMA OMONGAN KAMU? TENTU TIDAK!"

"Salah Queen apa? kenapa kalian semua begitu benci sama Queen?"

"SALAH LO ITU BANYAK, HARUSNYA LO TUH NGGAK LAHIR KE DUNIA INI, CUMA JADI BENALU DOANG DIKELUARGA GUE," teriak Olivia.

Hiks ... Hiks .. Hiks

"Queen bahkan ngak pernah minta dilahirin, jika akhirnya disiksa kek binatang,"

"Udah Papa jangan Nguras emosi, buat anak yang nggak tau diri," ucap Mama Queen.

Muka Olivia memerah amarah masih memenuhi dirinya, Olivia belum puas menyiksa Queen. Tapi mendengar ucapan mamanya, Olivia akhirnya ikut Mama dan Papanya. Meninggalkan Queen dan juga abangnya.

"Lo udah gue pringatin, buat nggak nyakitin Adek kesayangan gue," ucap Naufal.

"Maaf kak, tapi Queen nggak nyakitin Olivia,"

"OTAK LO DIMANA? HA! DENGAN CARA LO DEKET SAMA ZAYYAN SAMA AJA UDAH BIKIN DIA SAKIT HATI,"

Queen diam, merasakan badanya yang remuk karena di banting di lantai, belum lagi di tampar. Naufal menarik Queen dengan kasar menuju kamarnya. Queen yang ketakutan hanya menunduk, dapat di lihat dari mata Naufal yang memerah akibat marah.

BRAK!

Naufal menutup pintu dengan keras.

BRUK!

Lagi-lagi tubuh Queen terpental ke lantai.

Argh!

Naufal memegang dagu Queen.

"Itu belum seberapa jalang,"

"Ampun kak,"

"Nggak ada kata ampun buat jalang kek Lo,"

PLAK!

Untuk ke sekian kalinya, Naufal menampar pipi Queen yang sudah memerah.

"Ini belum seberapa, kita akan bermain lebih lama jalang," ucap Naufal dengan senyum sinisnya.

Senyumnya begitu menyeramkan menurut Queen, membuat nya merinding mendengar ucapan abanganya. Noufal beranjak dari hadapan Queen mengambil sesuatu di dalam lacinya.

Queenza Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang