~Happy Reading~
"Queen, Minta permen dong,"
"Minta-minta, nggak mampu atau gimana sih?" Sinis Irana.
"Gue mintaknya sama Queen kok Lo yang sewot?"
"Irana, Ragil, diem!" Ucap Queen.
Queen dan teman-temanya kembali sekolah seperti biasanya. Masalahnya sama buk Glowing sudah selesai, sebagai guru buk Glowing sudah memaafkan kesalahan mereka.
"Queen, Lo ntar pulang bareng siapa?" tanya Dhita.
"Bareng Zayyan,"
"Enak banget ya yang punya pacar, ada yang nganterin," goda Irana.
"Neng irana iri? Kalo mau di anterin, Babang Ragil siap kok nganter neng,"
"Kalo cuma manis di awal permen karet juga bisa," ucap Irana.
"Nah bener tuh, si Ragilkan Awalnya doang manis, akhirnya nyakitin,"
"Kena mental nggak tuh,"
"Belum apa-apa udah ditolak duluan, ya nggak Ji," ucap Terto.
"Bacot anying,"
Perdebatan antar sahabat, berakhir dengan kedatangan guru yang akan mengajar dipelajaran terakhir.
Skip
Seperti ucapanya, Queen hari ini memang akan pulang bersama Zayyan. Dan Zayyan juga sudah memberitahunya, agar menunggu diparkiran.
Queen berjalan ke parkiran dengan sahabatnya.
Dari kejauhan, Zayyan berjalan tergesa-gesa. Dengan mengendong seorang wanita ala bridal style.
"Kak," ucap Queen saat Zayyan sudah dekat dengannya.
"APA?" bentak Zayyan.
Queen kaget, ini pertama kalinya seorang Zayyan membentak dirinya. Dan yang paling mengagetkan, orang yang berada digendongan Zayyan adalah Olivia. Adik nya yang jelas mencintai Zayyan.
"Olivia kenapa?"
"Lo pulang naik ojek atau taksi aja ya, gue mau ngeter Olivia ke rumah sakit,"
Deg!
Jantung Queen berdetak lebih cepet, hatinya sakit. Queen nggak tau letak kesalahannya dimana sampai Zayyan membentaknya, dan yang paling parah Zayyan lebih milih nganter Olivia ketimbang ngenter dirinya.
Queen belum sempat menjawab, Zayyan sudah berlalu dari hadapannya.
Irana dan Dhita hanya diam. Menurut mereka itu urasan Queen dan juga pacarnya, mereka tidak ingin ikut campur.
"Queen yang sabar ya," ucap Dhita.
"Positif thinking aja Queen, mungkin Zayyan yang udah bikin Olivia pingsan makanya dia mau tanggung jawab," saran Irana.
"Iya, aku nggak papa kok. Tenang aja kok kalian pada sedih sih? Ayok pulang,"
POV ZAYYAN.
Hari ini gue berniat buat pulang bareng Ama Tuan Putri. Tapi tiba-tiba saja Olivia Dateng ke kelas gue, dia Bicarakan semua tentang Queen.
Dan gue awalnya nggak percaya, kalo Queen bakal kek gitu. Hingga akhirnya Olivia nunjukin, foto sebagai bukti.
Di situ gue sadar kalo usaha gue selama ini hanya sia-sia, cinta gue hanya bertepuk sebelah tangan. Gue pikir meski gue maksa Queen buat jadi pacar, dia akan Nerima gue dan cinta Ama gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenza Story (End)
Teen FictionFollow sebelum membaca. Yang paling penting ya, di baca. Kalo dah baca jangan lupa kasih Feed ya! Aku yang tersakiti akibat kejam nya keluarga, cinta yang rumit, siksaan setiap hari, bullying yang terjadi. Hampir menyerah, hingga seseorang datang da...