~Happy Reading~
-
-
-
Vote.Dor!
Suara tembakan mengema di seluruh ruangan. Pernikahan Queen dan Levi yang berjalan lancar, akhirnya hancur karena satu orang. Semua tamu berteriak Histeris, hanya terdengar suara tembakan, namun tidak ada yang terluka.
"Pak, Queen takut!"
"Nggak usah takut, kan ada saya,"
Wiliams dan juga para bodyguard berusaha mencari pelaku, namun tidak di temukan. Sekian banyak bodyguard yang di gerakan tidak satu pun diantara mereka mendapatkan sang pelaku. Para undangan mulai mencari tempat persembunyian, berbeda dengan satu orang yang masih setia dengan makanannya.
"Enak banget, makanan gratis emang beda,"
"Ragil goblok, Lo nggak denger suara tembakan?"
"Apasih Beb, ganguin orang makan aja,"
"Tolol, keadaan kacau gini Lo masih sempat nya makan,"
Hmp
"Enak kan?"
"Wah, enak Gil. Tambahin dong,"
"Tadi aja Lo, marahin gue sekarang malah minta lagi,"
"Kan enak, siapa coba yang bakal nolak,"
"Serah Lo dah Irana,"
Dor!
Uhuk!
Suara tembakan, mengakibatkan Irana yang sedang makan bersama Ragil tersedak. Mereka melihat ke seluruh ruangan, tidak ada korban. Apakah ini hanya orang iseng, atau apa. Queen hanya tersenyum menyingrai, meski begitu dia tetap pura-pura takut, dengan berpelukan pada Levi. Hitung-hitung modus, nggak papa lah ya. Udah sah juga.
"Nggak ada otak yang nembak, lagi enak makan malah asal nembak. Se e-ng-ak nya bilang dulu gitu, biar gue nggak tersedak,"
"Beb, mending kita berlindung deh. Kek nya suasana mulai nggak aman, tapi, jangan lupa bawa kue cokelat nya ya. Sedia payung sebelum hujan, sedia kue cokelat sebelum perang,"
"Nggak nyambung anjir,"
Kedua nya bersembunyi di bawa meja, di tangan keduanya terdapat kue cokelat dan makanan lain nya. Dhita yang tidak tau apa yang terjadi, masih tetap mematung di tempatnya. Dafid yang melihat kekasih tampak bego berdiri di tengah ruangan menarik paksa Dhita agar dia bersembunyi.
"Dafid, lepasin. Kamu kenapa sih?"
"Astaga Dhita, sekali aja jadi pinter bisa nggak? Sekarang mending kamu di sini aja!"
"Kenapa sih Fid? Dhita kan pengen liat kembang api, pasti seru?"
Tuk
Dafid menepuk jidat nya sendiri, resiko pacaran sama orang goblok ya gini. Dafid harus banyak bersabar menghadapi Dhita.
"Sekarang kamu nurut aja diem di sini! Tadi tu bukan suara kembang api, tapi suara tembakan. Kalo kamu mau mati yaudah pergi aja sana,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenza Story (End)
Fiksi RemajaFollow sebelum membaca. Yang paling penting ya, di baca. Kalo dah baca jangan lupa kasih Feed ya! Aku yang tersakiti akibat kejam nya keluarga, cinta yang rumit, siksaan setiap hari, bullying yang terjadi. Hampir menyerah, hingga seseorang datang da...