Part_11

1.8K 178 5
                                    

~Happy Reading~

"Aku pamit ya Yang, sampai ketemu besok di sekolah,"

Setelah mengantar Queen ke rumahnya, Zayyan melajukan motor untuk pulang ke rumahnya juga. Ya kali ke Rahmatullah, heheh.

"Iya, hati-hati di jalan,"

Wajah Queen begitu ceria, senyum tak pernah lepas dari wajahnya, malam ini begitu berharga untuk seorang Queen meski dirinya harus menangis karena menaiki bianglala.

Flashback.

"Hiks ... Hiks ... Kak gimana dong? Queen takut,"

"Udah diem aja ya, bentar lagi juga udah bisa puter, mereka lagi perbaiki,"

Queen semakin mengeratkan pelukannya pada Zayyan, dengan air mata yang masih mengalir. Baru saja Queen ingin melihat ke bawah, suara Zayyan menghentikanya.

"Jangan liat kebawah Yang, nanti kamu tambah pusing,"

Queen menganguk saja.

Untung saja Zayyan memperingati Queen, Zayyan takut jika Queen akan kaget, melihat ketinggian tempat mereka. Karena bianglala nya rusak saat berada di ketingian.

"Kak Queen pusing,"

"Sabar ya Sayang,"

"T-a-p-i,"

Cup!

Zayyan mencium Pipi Queen. Lagi-lagi si Zayyan modus, Queen langsung saja terdiam, siapa coba yang nggak kaget dicium tiba-tiba.

Jengjengjeng ...

Akhirnya Bianglala berputar seperti semula.

Keadaan di tempat Queen dan Zayyan menjadi cangung, setelah kejadian Zayyan mencium pipi Queen.

"Hmm kak, berapa putaran lagi nih?"

"Mana kakak tau Yang, kan kakak bukan pemilik wahana ini,"

"Au ah, pokonya Queen mau turun, pusing banget pala Queen kak, masa iya dari tadi muter-muter Mulu, kek orang nyasar aja,"

"Hehehe, namanya juga bianglala Yang, pastinya muter, kalo nggak muter ntar jadi bianglele lagi,"

"Hahah, kakak bisa aja,"

Perputaran yang cukup lama, akhirnya Queen bisa bernafas lega meski sedikit pusing ketika turun. Zayyan menjadi iba melihat kekasihnya pusing, Dangan wajah pucat, karena dirinya. Langsung saja Zayyan mengendong Queen ala bridal style.

"Kak, turunin Queen baik-baik aja kok,"

"Udah nurut, kakak nggak mau kamu sakit lagi,"

"Tapi kak Queen malu, semua orang liatin kita,"

Benar saja, beberapa orang di sana memperhatikan mereka, ada yang iri, Adang yang muji, bahkan ada yang nangis. Mungkin menangisi kejombloan nya.

"Jangan liatin mereka, liatin aja masa depan kita,"

Autor: Hedeh ni bocah, nggak tau kondisi kerjanya bikin salting, untung nggak maningoy, heheh.

"KAKAK," teriak Queen.

"Apa Sayang?"

Queen menyembunyikan Wajahnya yang merona, di dada bidang Zayyan. Malam ini Zayyan selalu menggodanya. Setalah menaiki berbagai wahana, keduanya memilih untuk pulang.

Flashback of

Queen berjalan menuju gerbang rumahnya.

"Assalamualaikum,"

Queenza Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang