S2_Part_18

1.6K 118 12
                                    

_Happy Reading_
-
-
-
Selamat membaca>.<

"Sabar ya Dek, mungkin Pak Levi butuh waktu buat maafin kamu,"

"Makasih Kak, btw gimana hubungan Kakak sama Babang?"

"Ya, gitulah Abang kamu sibuk kerja jarang punya waktu buat Kakak. Tapi nggak papa kok, dia kan kerja untuk masa depan kami nanti,"

"Sabar ya Kak, Babang emang gitu. Tapi dia nggak akan lupain Kakak kok tenang aja, kalo sampai itu terjadi bilang aja sama Queen! Nanti Queen kasih pelajaran,"

Ros terkekeh pelan mendengar ucapan Queen. Semenjak Ros bertunangan dengan Alfred, Queen semakin dekat dengan Ros. Keduanya sering curhat, bahkan jika dilihat seperti nya sekarang Queen lebih dekat dengan Ros dari pada Alfred. Meski dulu Ros pernah jahat, tapi sekarang Ros sangat jauh berubah. Dia sangat menyayangi Queen, dia sudah mengagap Queen sebagai adik kandung nya sendiri. Saat Queen ada masalah dia akan membaginya dengan Ros begitu pun sebalik nya.

Saat di sekolah Queen berusaha membujuk Levi, tapi hasil nya nol. Levi bahkan tidak memperdulikannya, lelah rasanya mencair kan es yang membeku. Queen akan berusaha lebih keras lagi, agar Levi memaafkannya. Leci yang dulu begitu hangat kepada Queen kini kembali dingin, dan penyebab nya Queen sendiri. Pusing dengan masalah yang di hadapi, Queen menemui Ros untuk membagi masalah nya. Setelah curhat, hati Queen mulai membaik. Meski kegelisahan masih ada, saat Queen sudah merasa lebih lama bersama Ros dia pamit untuk pulang. Belum beberapa menit kepergian Queen, sekarang Alfred duduk di hadapan Ros.

"Astagfirullah,"

"Astaga Yang, kamu kira aku setan apa? Pake istighfar segala,"

"Bukan gitu Om, abis nya Om bikin kaget aja,"

"Kenapa Queen kesini?"

"Oh itu, dia curhat kalo dia lagi ada Masalah sama Pak Levi,"

"Oh,"

"What? Cuma Oh doang? Dia Adek Om loh. Bantuin kek! Atau apa gitu, kasian dia nya nangis Mulu. Sampe mata nya sembab,"

"Biarin aja lah, dia juga udah dewasa. Lagian kamu jangan itu campur urusan orang lain, mending kamu pikirin aku aja,"

"Hmm,"

"Marah?"

"Pikir aja sendiri,"

"Hey, kok malah marah sih? Aku tuh cuma nggak mau kamu nanti kena imbas nya kalo ikut campur Sayang," ucap Alfred lembut.

"Tau ah, pokok nya Om harus bantu Queen biar baikan sama Levi,"

"Om nggak bisa Sayang,"

"Kenapa?"

"Kan bukan Om yang bikin mereka marahan,"

"Au ah, serah Om aja,"

"Jangan ngambek dong, kamu boleh beli novel sepuas nya. Asal kamu maafin Om,"

Ros tentu saja tergiur, dia sangat menyukai Novel. Di kamar nya, rak Novel nya hampir penuh. Jadi kenapa harus menolak jiak tawaran Alfred bisa memenuhi tempat Rak novel nya.

Queenza Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang