DG 17- Apa Salahku? (Part 3)

590 50 4
                                    

Setiap keindahan yang nampak oleh mata, itulah perhiasan dunia~ Rhoma Irama "Istri Sholehah"

Tubuh Ardhan melemas mendengar perkataan Edi baru saja. Batinya terasa sakit dan pedih. Ia hanya bisa menunduk dan menahan semua emosi yang ingin ia ledakkan semua.

"Bapak.. Ardi anak Dira. Dira sanggup pak membesarkannya sendiri, jika bapak melarang Dira kembali dengan Mas Ardhan." Dira segera merebut Ardi dan memeluk bayi yang aktif itu.

"Bapak tega sekali." Ratna mengolok suaminya.

"Aku hanya ingin ia merasakan, seperti apa rasanya seorang Bapak yang anak gadisnya diperlakukan sesuka hati orang kaya. Diambil dan dibuang." Edi menatap Ardi dengan seksama.

"Bagaimana Mas? Apa kamu sanggup memenuhi permintaanku?" Edi menatap arah luar rumah, melemparkan emosi yang bergejolak didalam hatinya.

"Saya tidak sanggup melakukannya pak. Terlahir dari siapapun, Ardi adalah anak saya. Dan ibunya Ardi adalah orang yang saya cintai." Ardhan menatap wajah Edi dengan penuh keberanian.

"Lalu dengan istri tuamu? Saya tidak pernah mengajarkan kepada Dira untuk merusak hidup orang lain. Dan saya tidak akan pernah membiarkan Dira menjadi orang ketiga dalam runab tangga orang lain." Edi menatap tajam Ardhan.

"Dia juga ibu dari anak saya. Dan saya juga mencintainya." Suara Ardhan melemah.

"Kamu serakah. Pria yang serakah." Ratna tiba-tiba berbicara.

"Kami membesarkan dan mendidik Dira, untuk menjadi seorang istri yang akan menjadi ratu dalam keluarganya. Bukan Selir yang beracun dan berbisa." Ratna menatap tajam Ardhan.

"Sekarang kamu pergi dari rumah ini. Aku tidak merelakan putriku menjadi istri muda orang lain. Bapaknya sanggup memberi nafkah yang layak untuknya. Dan kamu, segera ceraikan Dira. Dira berhak bahagia dalam hidupnya secara terhormat." Ratna berdiri, berkacak pinggang dan mengacungkan telunjuknya. Ia begitu emosi.

"Bu, tolong jangan pisahkan saya dengab Dira. Saya sangat mencintainya. Jika ibu membenci saya, tolong lihatlah Ardi. Ia memiliki bapak yang siap selalu menafkahi dan mencintainya." Ardhan berlutuh dan memegang kaki Ratna.

"Aku tidak percaya. Apa kamu yakin, kamu akan bisa menjaga Dira? Dan kamu menjamin keselamatan hidup dan mentalnya nanti?" Wajah Ratna memerah.

"Saya akan memperlakukan Dira penuh cinta bu. Akan saya menjaganya. Tidak akan kurang suatu apapun." Ardhan memohon.

"Jadikan Dira satu-satunya istrimu." Ratna berkata lirih penuh penekanan.

Efek long covid aku terasa banget genkz.. jd gampang capek dll doain dagangan sabun cuci piring aku laku ya gaes..

 jd gampang capek dll doain dagangan sabun cuci piring aku laku ya gaes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DUA GARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang