Bagai Mimpi

391 37 3
                                    

Kau yang pertama membuka hatiku, kau buat aku merasakan indahnya jatuh cinta ~ "Hadirmu Bagai Mimpi"

Alea terdiam seribu bahasa. Ia menatap suaminya dan Dira. Ia kehilangan suami dan pasti kehilangan hak nya. Kemudian ia menatap Alan, anak yang selama ini ia dambakan, kemudian menatap Ardi, anak yang menjadi sengketa dan batu sandungan sekarang.

"Jangan lama-lama menatap putraku Mbak Alea. Aku tidak tahu isi hatimu. Tapi yang aku tau, dia putraku." Dira mulai mencurigai Alea.

Tidak ada yang menyangka Dira akan seberani ini kepada semua orang. Namun semua orang tau, ini adalah rumahnya. Maka ia akan berani melakukan apapun karena ada orang tuanya.

"Ini memang rumahku. Aku tau semua pasti bertanya kenapa aku demikian? Silahkan semua bertanya kepada hati masing-masing. Aku juga manusia. Adakah yang pernah bertanya padaku, kenapa aku pergi dari rumah Mas Ardhan? Adakah yang bertanya apakah Mbak Alea tau aku hamil? Dan adakah yang tau kesepakatan apa yang Mbak Alea tawarkan kepadaku kedua kalinya?" Dira mengusap air matanya.

"Kalian menyalahkan aku, aku tidak pernah menggoda atau pun tertarik dengan Mas Ardhan. Mbak Alea yang menawarkan semua itu bersama Pak Ahmad. Dan apakah aku salah bila akhirnya jatuh cinta pada pria yang disebut suami? " Dira mulai berdiri dan meninggalkan ruangan itu.

Tak berapa lama Dira keluar. Ia membawa sebuah kresek berwarna hitam dan menaruhnya dengan kasar diatas meja.

"Silahkan kalian buka. Didalamnya ada surat Mbak Alea. Aku mendengar Mbak Alea akan mengusirku saat ia sudah hamil. Aku pun pergi tanpa permisi. Menerima kondisiku sudah hamil. Kemudian Mbak Alea bertemu kami lagi. Memberi kesepakatan. Dan silahkan dilihat ada berapa rekening atas namaku disitu. Semua silahkan di periksa siapa pemberi dananya. Aku sudah mengganti semua yang aku pakai. Dan sekarang aku meminta upah yang seharusnya aku dapat. Aku mau menjadi istri sah Mas Ardhan. Dan Ardhi menjadi anak Mas Ardhan sah secara agama dan negara. Jika kalian semua menolak. Aku akan menyerahkan Mas Ardhan dengan syarat, berikan Alan padaku. Aku tidak mau hancur sendiri mbak. Kita harus hancur bersama." Dira menatap tajam Alea

Sudah saatnya melawan kan..

DUA GARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang