Sebuah Rasa

374 41 7
                                    

Jadilah aku kamu dan dirinya berada didalam dusta yang tercipta~ Agnes Mo "Sebuah Rasa"

Semua orang terkejut dengan perkataan Dira. Semua mengira Dira akan mengalah dan menyerah sebab ia tak memiliki kekuatan hukum untuk membenarkan semua tindakannya. Ardhan hanya menunduk dan mencerna semuanya.

"Jadi kau juga mencintaiku?" Ardhan menatap dalam mata Dira.

"Apa aku salah mencintaimu? Aku hanya berdoa pada Allah, aku dijatuhkan sedalam-dalamnya pada pria yang disebut suamiku." Dira mulai meneteskan air mata.

"Mas..." Alea menangis lirih.

"Aku ingin memperjuangkan cintaku. Apa aku tidak layak mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milikku?" Dira juga menangis

"Kamu harus memilih!" Ahmad menatap Ardhan.

Ibu Ardhan mengeluarkan sebuah map berwarna pink dari dalam tas nya. Ia dan ia mulai mendekati Dira.

"Saya juga perempuan. Saya mohon mundurlah. Saya akan memberikan apa yang kamu dan Ardi butuhkan. Bahkan lebih dari yang kamu bayangkan." Ibu Ardhan berkata dengan lirih.

"Tidak bisa! Tidak ada yang harus berkorban baik Dira maupun Ardhan. Kalian adalah orang kaya yang memiliki ide gila ini. Jika kalian berusaha membeli harga diri kami. Kami akan menjual sampai kalian tidak akan pernah bisa membayarnya." Edi mulai berdiri dan berkacak pinggang penuh emosi.

"Berapa yang bapak perlukan, kami akan berusaha memberikannya. Asal pernikahan Alea dan Ardhan tidak hancur dan Dira mundur." Ahmad memandang remeh Edi.

" Bunuh saja Ardi dan Alan." Edi mulai memegang dadanya.

"Pak.." semua orang terkejut mendengar permintaan Edi.

"Apa Bapak Gila?" Ahmad terkejut.

"Yang kalian ributkan adalah anak dan hubungan bukan? Semua berawal dari sana. Apa bisa kalian bunuh saja semuanya. Sehingga tidak ada sengketa diantara keduanya. Kedua wanita ini tidak ada alasan untuk berebut. Kemudian, ceraikan semuanya." Edi bersungut-sungut.

"Pak.. " Ardhan terbelalak.

"Jika Pak Ahmad sangat berat dengan Mbak Alea dan putranya, lalu bagaimana dengan putriku dan cucuku?" Edi menatap Ardi dengan sendu.

"Jika kau menyelamatkan putrimu dan mengorbankan putri orang lain, maka nurani kalian semua perlu dipertanyakan." Edi menatap mata Ahmad.

"Dan kau nyonya dan Mbak Alea, mungkin kalian bisa membeli semua dengan uang kalian termasuk sanjungan dan kehormatan. Tapi kalian lupa, penghormatan tertinggi untuk seseorang adalah saat ia bisa berterima kasih untuk perbuatan orang lain." Ratna mencium Ardi.

Semua tamu dirumah Edi yang merupakan konglomerat dengan harga diri selangit harus merelakan harga diri mereka dijatuhkan hancur berkeping-keping oleh keluarga dari kelas bawah.

"Alea. Aku mencintai Dira. Jika kau ingin tetap mencintaiku, maka kamu harus menerima Dira sebagai istriku dan Ardi sebagai putraku." Ardhan mendekati Dira dan memeluknya.

Ada yang butuh jawaban Alea?

DUA GARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang