Part 15

544 88 12
                                    

💙💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💙💙💙

Seolah sudah direncanakan, mungkin siang itu menjadi saat paling menyakitkan bagi dua pemuda yang terperangkap dalam kisah masa lalu.

Siang yang kelabu diiringi hujan deras yang seakan ingin melengkapi suasana pedih diantara keduanya.

Sean yang baru keluar dari pintu kaca putar otomatis yang tebal, terjebak hujan disaat ia melangkah hendak menuju ke halte bus terdekat. Namun akhirnya ia memutuskan untuk menghentikan sebuah taksi.

Disaat ia berdiri sambil menghalangi kepala memakai map tebal di tangannya, mendadak ia menyadari bahwa air hujan tidak lagi menimpa dirinya. Pelan ia menengadah dan melihat satu payung warna hitam yang menaungi dirinya.

Merasakan ada seseorang di belakang dan menggunakan payung tersebut untuk melindungi dirinya, Sean berpaling dengan gerakan lambat.

Hatinya seketika meleleh menatap satu sosok yang berdiri disertai senyuman manis yang pernah ia miliki, yang pernah begitu mewarnai hidupnya lima tahun lalu.

Luo Yunxi, pemuda yang memegangi payung, balas menatap penuh kerinduan dan cinta pada pria manis di depan yang rambut dan bajunya sedikit basah terkena air hujan.

“Akan memakan waktu lama untuk menunggu taksi disini. Lebih baik, aku mengantarmu pulang,” senyum Yunxi begitu menghangatkan jiwa.

Walaupun sempat ragu, namun Sean akhirnya mengangguk setuju.

Dalam waktu lima menit, keduanya sudah duduk di dalam mobil Yunxi yang terparkir di pelataran gedung. Tapi mereka hanya duduk berdiam diri, bahkan Yunxi seperti tidak berniat untuk menjalankan mobil.

Kecanggungan melingkupi keduanya, sama-sama tidak tahu harus membicarakan apa dan memulai darimana.

“Kau – bertemu Wang Yibo?” Yunxi mencoba memecah keheningan.

“Aku bertemu kakaknya, membicarakan proyek,” jawab Sean, berusaha mengusir rasa gugup dengan seyuman kaku yang ia tampilkan. “Kau sendiri?” ia kini berpaling dan mendapati Yunxi yang ternyata memandanginya daritadi.

“Menemui Wang Yibo,” lirih Yunxi menyahut. Tatapannya begitu dipenuhi emosi yang berkecamuk. “Sean, aku – ingin mengatakan sesuatu,” suaranya terdengar ragu.

Sean hanya menatap tanpa berniat menanyakan hal apa yang ingin dibicarakan oleh si pemuda.

“Aku pikir, kau tidak cocok bersama Wang Yibo,” Yunxi berkata. “Dia seorang yang menyukai permainan, cinta baginya bukan hal yang dianggap serius. Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan hatinya.”

Tatapan Yunxi berubah lembut, penuh pengharapan. “Aku ingin, kita bisa kembali menjalin kebersamaan. Tinggalkan Wang Yibo.”

Pria manis itu mengulas senyum pahit. “Mungkin, kau tidak perlu mengurusi seperti apa hubunganku. Aku merasa baik-baik saja. Terima kasih perhatianmu,” Sean sedikit menganggukkan kepala.

𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝓕𝓻𝓸𝓶 𝓣𝓱𝓮 𝓟𝓪𝓼𝓽  [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang