Part 34

409 71 2
                                    

💙💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💙💙💙

Wang Yibo tidak menduga akan bertemu sosok yang begitu berhubungan dengan pria manis kekasihnya. Dengan foto di tangan dan berada di rumah kecil orangtua tersebut membuktikan bahwa pria paruh baya itu benar-benar ayahnya Sean. Dia semakin dilema berada dalam posisi yang mengetahui kebenaran itu terlebih dulu dibanding kekasihnya.

"Jangan sentuh barang-barangku!"

Seruan marah terdengar dari pria paruh baya yang berusaha duduk, ia menepis pegangan Luo Yunxi pada bahunya. Langkahnya limbung dan tergesa mendekati Wang Yibo, merebut pigura dari tangan si pemuda.

"Jangan menyentuhnya!"

Ia kembali mendekati dipan dan duduk dengan raut muka sedih, memeluk pigura foto ke dadanya. Tidak mempedulikan rasa pusing yang tadi nyaris membuatnya jatuh pingsan.

Sempat terlonjak karena kaget, kini Wang Yibo hanya menatap tak berkedip tingkah laku pria itu. Mengamati wajah suram, penuh kesedihan dan penyesalan. Ia melempar pandangan pada Yunxi yang sama-sama terheran-heran. Sesaat mengangkat bahu, Yibo kembali mencari obat untuk pria tersebut. Ia pun menemukan satu lembar dan hanya tersisa beberapa butir pil. Sejenak membaca nama di kemasan, dan mengingatkan dirinya untuk menanyakan fungsi obat tersebut pada dokter pribadinya.

Wang Yibo menghampiri si pria dan duduk di sebelah, memberikan obat serta satu gelas air mineral yang terdapat di pojok ruangan. Matanya kini tertuju pada bingkai yang masih dipegangi orangtua itu.

"Paman, apa anak kecil itu anakmu? Dia sangat manis," ia berkata hati-hati.

Orangtua itu tidak menjawab, setelah meminum obat ia hanya kembali memandangi lembaran foto dan lagi-lagi memeluknya. Bibirnya yang kering terkatup rapat dengan kedua mata berkaca-kaca.

Wang Yibo dan Yunxi saling bertukar pandang, sedikit bingung melihat perilaku si pria paruh baya itu.

"Putramu bernama Sean Xiao?" lagi Yibo bertanya tanpa mempedulikan sikap dingin pria tersebut.

"Apa hubungannya denganmu?"

Akhirnya bibir si pria mengeluarkan kata-katanya. Melirik tak suka pada Yibo yang memasang wajah ramah dan senyuman lebar.

"Ahh - tidak apa-apa. Aku hanya merasa namanya sangat bagus dan spesial," Yibo sedikit meringis, sesaat melempar tatapan pada Yunxi yang memperhatikan.

"Aku juga mempunyai teman bernama Sean Xiao," lanjut Yibo seraya mengamati reaksi si pria. Dirinya kembali menjadi objek yang dilempari tatapan dingin si pria, namun Yibo melihat ekspresi terkejut di wajah yang mulai keriput.

Pemuda tampan itu semakin gencar memancing kebenaran dari orangtua yang setengah melamun.

"Putramu tidak tinggal bersamamu?" tatapannya berkeliling menyapu seluruh ruangan.

𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝓕𝓻𝓸𝓶 𝓣𝓱𝓮 𝓟𝓪𝓼𝓽  [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang