💙💙💙
Suara denting berbunyi sewaktu pintu kafe yang terbuat dari kaca tebal terbuka dan seseorang melangkah masuk ke dalam.
"Selamat siang," Zifan menyapa si pengunjung lebih dulu, terkejut saat melihat siapa yang datang.
"Yunxi?"
Pemuda itu tersenyum, mengambil satu meja dan duduk santai. Kafe nyaris kosong pada siang menjelang sore ini.
"Kau mau minum apa?" tanya Zifan.
"Citarasa terbaik yang kalian miliki," sahut Yunxi.
"Oh, aku tahu."
Zifan tersenyum dan berjalan masuk ke belakang counter. Lima menit kemudian dia kembali mendatangi meja Yunxi.
"Silahkan, mocca coffee," Zifan meletakkan secangkir kopi yang masih mengepulkan uap di hadapan tamu tak terduga yang tak henti meneliti setiap sudut kafe.
"Terima kasih," Yunxi tersenyum, tetapi fokusnya tidak berada di kopi. Ia tidak melihat seseorang yang ingin dilihatnya.
"Apa Sean tidak berada di sini?" Ia bertanya, mengangkat cangkir kopi untuk menyesapnya.
"Dia mengambil cuti beberapa hari. Kau kemari untuk mencarinya? Atau ada hal lain?"
Wajah Yunxi menampilkan secercah senyuman. "Tidak juga. Aku hanya lewat dan tertarik untuk mampir. Yah, untuk melihat kalian," ia meletakkan cangkir kopi, mengangkat wajah ia melihat senyum Zifan lebih ramah.
"Jadi bagaimana kabarnya? Apa bisnis berjalan lancar?"
"Tanpa Sean, kafe agak sepi. Jika moodnya kurang baik, itu akan menimbulkan efek buruk pada kafe kami."
Yunxi memahami situasi saat ini, secara sepintas. Dia mengangguk-angguk, menyuarakan rasa penasaran yang sedari tadi mengusiknya.
"Mengapa Sean tidak datang bekerja?"
Zifan ragu-ragu pada awalnya, namun memutuskan memberitahu.
"Dia pulang ke kampung halaman.""Apa dia pergi bersama Yibo?"
"Tidak," Zifan meringis, terjebak kebingungannya sendiri. "Sebenarnya aku tidak begitu paham apa yang terjadi. Kau tidak seharusnya bertanya padaku."
Ada sesuatu yang salah. Yunxi merasakan dari sikap Zifan. Dia hanya tidak tahu apa itu.
"Akhir-akhir ini, segala sesuatunya kurang baik. Awalnya kami akan membeli beberapa perlengkapan kafe. Tapi bahkan hal sederhana itu pun kacau balau. Kita lihat saat Sean kembali pulang, semoga semua baik-baik saja."
Yunxi mengernyitkan kening mendengar penuturan Zifan. Pria itu terlihat menutupi sesuatu, namun kurang berhasil melakukannya. Meski penasaran itu mengusik hati, Yunxi akhirnya tidak mendesak Zifan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝓕𝓻𝓸𝓶 𝓣𝓱𝓮 𝓟𝓪𝓼𝓽 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceDapatkah sepercik nyala api berkobar dan membakar, dan dapatkah sepotong kenangan menghancurkan hidup seseorang? Ini adalah kisah seorang Sean yang patah hati, yang mencoba merangkai kisah baru dalam hidupnya. Tetapi siapa sangka cinta yang baru in...