💙💙💙
Dari tempat yang tidak jauh di balik jendela, suara gemerincing yang panjang mau pun pendek dari gantungan angin terdengar memecah kebisuan malam. Hembusan angin di luar sana dipenuhi aroma musim semi, melewati pucuk-pucuk pepohonan, menelusup masuk ke dalam ruangan tempat Wang Yibo duduk menyendiri, bersandar lemas di sofa.
Anggur di tangannya kini merupakan gelas yang ke sekian. Rasanya sudah tidak lagi enak sebagaimana rasa anggur terbaik yang setia menemani.
Ini terasa seperti menelan racun pahit bagi Wang Yibo.
Se-aneh itukah takdir sampai ia menganggap diri sendiri gila, nyaris terjebak permainannya sendiri?
Seumur hidupnya, mungkin bisa dihitung berapa kali ia pernah mengeluarkan air mata untuk hal yang menyakitkan. Dia telah mempersiapkan rencana balas dendam ini sejak lama dan kini Hatinya melemah tak karuan menghadapi pesona dan kepribadian Sean serta kewalahan mengendalikan perasaannya sendiri.
Salahkah dirinya jika menjadi pendendam hingga memutuskan langkah sulit ini.
Terlepas dari apa yang ia lakukan pada Sean serta harapan dan perhatian palsu, Wang Yibo hanya berusaha memberikan efek jera pada siapa saja yang mengganggu dan merusak hidup sahabatnya.
Yunxi yang naif mencintai Sean, amat sangat mencintai apa yang ada di diri pemuda itu. Sebuah hubungan cinta yang rapuh telah menjatuhkan sahabatnya pada jurang depresi dan ia sebagai sahabat Yunxi, tidak mengizinkan ikatan persahabatan mereka berakhir hanya karena Yunxi sudah tidak ingin hidup lagi.
Tatapannya beralih dari cairan anggur merah dalam gelas pada satu benda usang di atas meja tepat di samping laptopnya. Sebuah buku harian usang, sebagian sisi-sisinya hangus terbakar. Meninggalkan jejak kering kehitaman.
Tangannya bergetar kala meraih buku itu, menatap sampulnya kemudian membuka perlahan bagaikan memperlakukan kitab suci.
Dari sini lah semuanya berawal, pikir Wang Yibo, pahit.
Halaman demi halaman terbuka perlahan, menampilkan tulisan-tulisan yang nyaris memudar. Buku ini bukan miliknya, Wang Yibo bukan pemuda introvert yang meluangkan waktu menulis berbagai hal melankolis dalam sebuah buku. Buku harian ini milik Luo Yunxi, sahabatnya. Dan sebagaimana umumnya sebuah buku, ada banyak cerita tertulis di sana.
Setiap huruf membayang dalam pandangannya yang mulai nanar, berubah menjadi satu kilasan peristiwa silam, seiring suara-suara datang dari kejauhan.
Peristiwa lima tahun lalu di rumah sewaan Yunxi kembali muncul ke permukaan. Tanpa bisa dicegah, bendungan pikirannya menggelontorkan memori mengerikan itu—meski di lain pihak, Luo Yunxi sendiri tidak pernah menganggap peristiwa itu mengerikan— karena saat itu dia jatuh dalam ketidaksadaran.
💙💙💙
"Yibo, dia telah pergi... Sean telah pergi," satu panggilan telepon tak terduga datang dari Luo Yunxi pada satu malam lima tahun lalu. Suara sahabatnya timbul tenggelam persis orang mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝓕𝓻𝓸𝓶 𝓣𝓱𝓮 𝓟𝓪𝓼𝓽 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceDapatkah sepercik nyala api berkobar dan membakar, dan dapatkah sepotong kenangan menghancurkan hidup seseorang? Ini adalah kisah seorang Sean yang patah hati, yang mencoba merangkai kisah baru dalam hidupnya. Tetapi siapa sangka cinta yang baru in...