kencana : kesembilanbelas

33 7 0
                                    

gua greget demi Allah jadi double up .

.
.
.
.

" bwunaa ! " 

sebuah tangan kecil itu menggoyang - goyangkan tubuh hyunsuk di ranjangnya , dari mulai gerakan ringan sampai kasar , namun hyunsuk tak kunjung bangun .

hajun yang mulai kesal mencoba menaiki ranjang , tempat hyunsuk tertidur . beruntung ranjangnya tidak terlalu tinggi dan hajun bisa dengan mudah menaikinya .

hajun duduk di hadapan wajah hyunsuk , dengan raut wajah kesal bercampur peluh . menaiki ranjang hyunsuk saja sudah lelah , apalagi menuju dapur dan membuat sarapan . bisa - bisa hajun dan hyunsuk terbangun di rumah sakit , karna kebakaran mungkin ? .

plakk 

sebuah pukulan keras mengenai wajah hyunsuk , ini sangat sakit walau hajun yang memukulnya . jangan salahkan hajun , salahkan hyunsuk yang terlalu betah di dalam mimpinya .

" aduh ! " ucap hyunsuk diiringi ringisan .

" hajun kamu diajarin siapa kaya gitu ? " tanya hyunsuk , dan hajun hanya tersenyum menunjukan deret gigi putihnya .

" bwunaa ayOok maem ! " riang hajun sembari turun dari ranjang hyunsuk dan pergi dari sana .

" hajun kamu ini . . "

hyunsuk mengucek ? matanya yang terasa masih berat , netranya mencari jam dinding yang menempel di dinding tentunya .

masih pukul lima pagi dan hajun bangun lebih dulu darinya .

sebelum pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan dan lain hal sebagainya , hyunsuk menuju kamar mandi hanya untuk mencuci wajahnya dan turun kebawah menyusul hajun .

hal pertama yang ia lihat adalah hajun yang sedang merapihkan kursi meja makan .

menyadari kehadiran hyunsuk , hajun menoleh dan tersenyum cerah .

" bwuna , maem - maem ! " ujar hajun .

hyunsuk yang mengertipun menghampiri peralatannya dan bersiap untuk memasak .

hajun hanya diam , memperhatikan hyunsuk yang tengah memasak .

sampai sebuah ketukan di pintu menyadarkan mereka .

tokk tokk tokk

" hajun bisa buka pintu untuk bunda ? " titah hyunsuk , yang diangguki oleh hajun .

hajun turun dari kursi meja makan , berlari kecil menuju pintu utama rumah . meraih knok pintu dan membukannya .

yang hajun lihat , seorang pria jangkung yang ia kenal . dan pernah bertemu waktu itu .

" hajun ! " sapa pria itu .

" aa ajii ! " ucap hajun dengan semangat dan memeluk tubuh jihoon - lebih tepatnya kaki jihoon .

jihoon berjongkok , menyamakan tinggi tubuhnya dengan hajun .

" kangen sama aa ? "

" ungg ! b - bbanet ! "

jihoon tersenyum , dan menggendong tubuh hajun dengan mudahnya .

" numpang sarapan kang " ujar jihoon tak berdosa .

hyunsuk yang mendengarnya langsung mendengus , ini sudah seminggu full jihoon sarapan di rumah hyunsuk . karna hal itu juga jihoon jadi semakin dekat dengan hajun .

" lu tuh gapunya rumah atau apa si ? " tanya hyunsuk penuh emosi .

" punya lah , motor , mobil , rumah gua punya kok . cuman yatim piatu aja " jawab jihoon dengan enteng .

kencana [ treasure ] - end ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang