kencana : kesembilan

55 9 1
                                    

" aduh harus cepet - cepet pulang nih , kasian hajun kemaleman " monolog hyunsuk di dalam mobilnya , sesekali ia menatap cemas ke arah kaca yang memperlihatkan hajun yang tengah tertidur pulas .

hati hyunsuk benar - benar tidak karuan , ia takut kejadian dua tahun lalu akan menimpanya kembali ditambah sekarang hajun sedang bersama dia .

hyunsuk terus menjalankan mobilnya di jalanan komplek yang mulai gelap , terpaksa hyunsuk menyalakan lampu di dalam mobilnya , ingat tentang trauma hyunsuk .

ckittt

ia memberhentikan mobilnya mendadak , netra cerahnya menangkap siluet seorang pria yang sedang menyeret pria lainnya disana . tapi ia mengenali siapa pria yang menyeret itu .

" dobby ? " monolognya .

hyunsuk tidak percaya dengan apa yang ia lihat disini , aura dominan sangat menguasai doyoung sekarang . doyoung , seorang anak yang sopan dan lembut walaupun dibalut dengan kesan genit tapi dobby belum pernah terlihat semenyeramkan ini . ini mengingatkan hyunsuk pada pria tua bajingan itu .

bugh 

srekkk 

bugh 

tendangan , pukulan dan bahkan tubuh itu sudah terkulai lemas , tenang doyoung tidak membunuhnya . mungkin pria itu hanya akan koma .

hyunsuk tak bisa melihat ini , bagaimana jika papa suho tau soal ini ? bagaimana jika doyoung tumbuh menjadi seorang pria berandalan . hyunsuk harus membuang jauh - jauh rasa ketakutannya , yang pasti yang ia fikirkan sekarang jangan sampai doyoung membunuh pria itu .

" dobby zevallo yunanda stop ! " teriak hyunsuk disana .

doyoung berbalik dengan tatapan yang sangat berbeda dari biasanya , hyunsuk tersentak karena netranya menatap netra yang memburu dengan amarah di seberang sana . 

perlahan tatapan doyoung berubah menjadi nanar , apa yang ia lakukan . doyoung saja tidak percaya bahwa dirinya hampir melayangkan nyawa seseorang .

hyunsuk menarik lengan doyoung dengan paksa , menjauhkannya dari pria yang sudah sekarat tergeletak di aspal jalanan . indra pendengaran hyunsuk mendengar suara erangan kesakitan dari sebuah gudang bekas penyimpanan ledeng disana . hyunsuk menarik tangan doyoung dengan kasar masuk ke gudang tersebut . hyunsuk tak percaya dengan apa yang ia lihat , banyak pria yang mengerang kesakitan . hyunsuk mengenal beberapa di antara mereka , bahkan jelas mengenalinya .

" siapa ketua gengnya ?! " sentak hyunsuk .

sontak semua yang ada disana menoleh ke arah hyunsuk , oke hyunsuk mulai takut semuanya memiliki aura dominan sama seperti doyoung . jihoon menatap ke arah hyunsuk , hyunsuk yang sadar akan arti tatapan itu langsung mendekat ke arah jihoon .

plakk 

" cuih ! goblok ! " umpat hyunsuk .

jihoon memegang pipinya yang terasa panas itu , sumpah tidak ada yang berani menampar apalagi meludahi jihoon , hanya seorang hyunsuk adji gumelar yang berani bertindak seperti itu pada jihoon .

" lu ga mikir hah ? lu hampir bahayain salah satu adek sepupu gua ! kalo lu punya masalah sendiri , selesain sendiri jangan sampe antek - antek lu turun tangan dan berdampak lebih di banding lu si pembuat onarnya" 

" k - kak suk . . "

" diem dobby ! " 

doyoung hanya menunduk , ia takut . takut kepada hyunsuk , sama seperti ia takut kepada mama jisoo .

kencana [ treasure ] - end ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang