Suasana malam yang dingin sudah menjad hal biasa diKota. Disiang yang panas karena macet dan dimalam hari yang dingin karena tak ada yang beraktifitas.
Tapi tidak suasana dijalan Galendra KM.62, tampak sebuah gubuk dipinggir jalan yang kini sudah dipenuhi anak geng motor.
"Huh... Ini yang kemarin cabut tanpa kabar. Pengecut !!" Laki-laki dengan perawakan tinggi yang berlapis jaket dengan tulisan The King Dragon dipunggungnya itu tiba-tiba mendekati ketua DarkLight, Abidzar.
"Bac*d apa taruhannya?" Alih-alih menanggapi, Abidzar lebih memilih untuk to the poin.
Dengan dagunya seorang laki-laki itu menunjuk pada sosok perempuan berbaju se*si, rambut yang digulung cepol hingga memelihatkan lehernya yang putih dan jenjang.
Abidzar, menatap laki-laki itu remeh. Baginya balapan karena imbalan perempuan se*si tak menarik perhatiannya.
"Kasih tau dimana Gisel. Deal !!" tawar Abidzar dengan suara rendah.
Pok !! Pok !! Pok !! Tepuk tangan menggema dikesunyian malam saat itu.
"Lu masih belum move on? (Senyum devil) Gisel dah beda alam."
Abidzar benci mengakui itu, terlebih didepan musuhnya. Tapi tak bisa dipungkiri memang dia sangat merindukan kekasihnya itu. Hanya musuhnya itu kunci satu-satunya yang tau keberadaan Gisel, dan itu melemahkan dirinya.
"Lo..." Tangan Abidzar udah siap akan menghantam wajah Rendy.
Untungnya sahabat-sahabatnya segera melerai sebelum pertengkaran akan menjadi lebih serius. Abidzar tau persis bahwa Rendy berbohong soal keberadaan Gisel.
"Wah wah wah... Gini deh gue kasih penawaran. Gue kasih tau dimana Gisel, DarkLight gue yang megang gimana ?"
"Bang*at! Lo udah ada megang Dragon !" Abidzar tak habis pikir dengan Rendy.
"Yah karena nggak mungkin untuk kita balapan. Kemampuan lo nggak sebanding dengan gue." Sial dan itu benar juga.
Abidzar memang jago dalam arena balap, tapi kali ini dia harus mengakui bahwa masih ada awan diatas awan dan itu realita.
"Gue udah jago." Sombong Abidzar.
"Dan gue nggak percaya itu. Mark cabut ayo, males balapan sama anak bau kencur." Setelah mengatakan itu Rendy pergi mengajak Mark, anggotanya.
Bragghhhh !!! Pyarrrr !! "Arghhhhhhhh !!!"
Helm tak bersalah itu Abidzar lempar menimbulkan suara bising dan mengalihkan kerumunan geng DarkLight pada satu objek, ketua mereka. Ada apa ? Dua kata menyelimuti kepala mereka.
-----
FlashBack
Gissel Prameswari, perempuan anggun yang selalu berpenampilan feminim itu masih memiliki keturunan darah biru.
Tutur katanya halus, tingkah lakunya sopan, tak ada laki-laki yang tak menyukai dia. Bahkan para orang tua pun berlomba-lomba untuk menjodohkan anak mereka dengan Gissel.
Kakek-neneknya adalah orang yang sangat dihormati dikotanya. Tinggalnya dikeraton, Gissel sudah 12 tahun hidup dikota kakeknya bersama kedua orang tuannya hidup dikeraton.
12 tahun bukan waktu yang sedikit dan hidup dilingkup keraton membentuk karakter didewasanya menjadi perempuan yang ayu. Masuk SMP dia pindah dikota yang bebas, ayahnya dipindah tugaskan ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARIPAH (P/F) _ Slow Update !
Novela JuvenilSarifah, Gadis desa yang pintar, lugu, ramah dan selalu ceria. Dia bekerja sebagai pembantu dikota atas saran dari bibinya yang juga jadi pembantu diKota. Seharusnya dia sekarang masih kelas 2 SMA namun karena keterbatasan biayanya dia memilih untuk...