Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh !!
Good reading❤️❤️❤️
Seperti biasa Sarifah dan Abidzar akan berangkat sekolah bareng dengan Sarifah yang diturunkan dijalanan sebelum memasuki kawasan sekolah. Abidzar tak repot-repot mencari alasan kenapa dirinya bisa berangkat bareng dengan pembantunya itu.
Diperjalanannya menuju StarLight ia melihat sisiwi dengan seragam sama sepertinya sedang turun dari mobil.
Melihat wajahnya seprtinya tidak asing bagi Sarifah, Aravah Delvianti sahabatnya. Tapi tunggu, sepertinya Sarifah salah mengira.
Yang kini tampak dari Sarifah adalah Aravah yang tidak memakai kerudung. Seperti kemarin praduga yang selalu muncul dalam benak.
Ingin rasanya Sarifah bertanya namun ia belum memastikan, takut nanti hanya salah faham.
"Aravah..." panggil Sarifah ketika sudah mendekati perempuan itu.
"Eeehh Ifah."
Dan benar saja perempuan yang dilihatnya memang Aravah. Buru-buru Aravah memakai kerudungnya. Ada tanya yang berkecamuk dalam pikiran Sarifah. Namun diwaktu yang tidak tepat membuat Sarifah menunda keinginannya itu.
"Lo Vera yang nyelakain kakak gue kan."
"Lo bang**t, masih berani nginjak kaki diStarLight."
Suara tinggi penuh kemarahan itu terdengar dikoridor kelas pada pagi-pagi buta. Sarifah dan Arafah yang baru datang pun dibuat heran karena kini koridor telah penuh dengan siswa-siswi StarLight.
"Eeeh ada apaan tuh ?"tanya Aravah pada salah satu siswi disana yang ikut berkerumun.
"Adiknya siswa yang dulu dicelakain Vera datang ngajak ribut."
"Adeknya sekolah disini?"
"Katanya mau balas dendam."
"Gawat!!"
"Kenopo Ara?"
"Ceritanya panjang nanti aja ya sekarang mending lihat dulu. Ayo..."
Sarifah yang belum siap hampir terhuyung ketika tangannya tiba-tiba ditarik oleh Aravah membelah kerumunan yang tercipta.
Terlihat Vera dan Adek kelas itu sedang beradu. Seperti kebanyakan perempuan tangan Vera sudah berada diatas rambut adek kelas, sama halnya dengan tangan adek kelas itu yang juga ikut menempel pada rambut Vera. Keduanya saling tarik menarik hingga membuat kegaduhan StarLight dipagi hari yang seharusnya indah.
Vera orangnya emang bengis, keras dan cenderung kasar. Beragam masalah yang silih berganti menerpa kehidupannyalah yang membentuk karakter Vera yang seperti itu.
"Astaga dragon Ver udah."
"Iki kenopo to ? Vera !"
🍃🍃🍃
Hujan lebat menguyur kota hari ini. Suara petir pun saling beradu satu sama lain. Membuat suasana kota menjadi dingin dan menusuk kalbu. Angin kencang pun menambah suasana yang mencekam menjadi tambah mencekam.
Namun tidak untuk perempuan yang sekarang sedang berada diatas pusara. Seorang perempuan masih mengenakan seragam putih abu-abunya.
Hujan badai, angin ribut, halilintar tak lagi menjadi penghalangnya untuk mengunjungi pusara dengan nisan salib diatasnya, 'Cristina Laurine' nama yang tertera dalan pusara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARIPAH (P/F) _ Slow Update !
Novela JuvenilSarifah, Gadis desa yang pintar, lugu, ramah dan selalu ceria. Dia bekerja sebagai pembantu dikota atas saran dari bibinya yang juga jadi pembantu diKota. Seharusnya dia sekarang masih kelas 2 SMA namun karena keterbatasan biayanya dia memilih untuk...