Bab 4 Pria Berpeci

341 23 2
                                    

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh !!

Alhamdulillah up !
Kuy dibaca, happy reading!!

***

💞 Kenapa saat pertama kali aku melihatmu, bayang-bayang wajahnu selalu hadir tanpa permisi?
Dan saat pertemuan kedua kita dihalte itu entah mengapa aku bahagia.💕

~Sarifah~

***+***+***+***+***+***+***+***

Setelah mendengar cerita Arafah, Sarifah jadi ingin menghindari anak majikannya itu. Dia baru tahu bahwa Abidzar itu sangat berpengaruh diStarLight. Bagaimana tidak ternyata dia adalah siswa most wanted diStarLight dengan sejuta pesona yang bikin ciwi-ciwi melumer hanya melihat wajah tampan Abidzar saja.

Terbukti sekarang ketika Abidzar  memasuki kantin dengan gaya cool andalannya, semua ciwi-ciwi berteriak histeris dan mengerumun untuk mendekati ketiga cowok most wanted itu.

Sarifah dan Aravah berada dikantin paling pojok karena disanalah  bangku yang masih kosong. Sedari tadi sangat padat oleh siswa siswi StarLight dari tingkat satu sampai tiga. Karena kantin ini satu-satunya yang berada diStarLight, jadilah sangat padat ketika jam istirahat tiba. Sebenarnya Sarifah males diajak oleh Aravah ke kantin karena sudah mengira akan padat seperti sekarang, dan tebakan nya benar.

"Sayang! Kok baru kesini?" seorang perempuan berambut sebahu dan seragam yang bisa dikatakan kekecilan tengah bergelayut manja dilengan Abidzar. Tampak ada raut tak suka dari Abidzar namun mau bagaimana lagi sudah terjadi.

"Dia Resti, pacarnya Galang." Aravah memberi tau kepada Sarifah yang sedang melihat ke arah Galang dan Resti dengan raut bingung. Sebenarnya Sarifah tidak bertanya siapa yang sedang bersama Abidzar, cuma Sarifah sedang heran apakah pergaulan di Kota sangat bebas?.

Sungguh Sarifah sudah tidak bisa berfikir lagi. Disekolahnya dulu, MA  dengan sekolah berstandar islami, peraturannya sangat ketat. Khususnya pada hubungan antara laki-laki dan perempuan. Begitu ketahuan ada yang pacaran, orang tuanya langsung dipanggil dan diberi surat peringatan pertama. Kalau hal itu terjadi sampai 3 kali sudah dipastikan dua orang yang berpacaran itu dikeluarkan dari sekolah.

Tapi disini, laki-laki maupun perempuan sudah campur aduk, tak mengenal batasan. Apakah dirinya cocok berada dilingkungan seperti ini? Apakah dirinya bisa bertahan dilingkungan seperti ini? Sarifah hanya bisa berdoa dalam hati karena untuk menegur Sarifah belum cukup berani.

"Ra aku ke kamar mandi dulu ya Assalamualaikum." pamit Sarifah yang mungkin sudah tidak tahan lagi melihat adegan sebebas itu.

Sungguh itu sudah diluar nalarnya, bukan rasa cemburu yang bersemayam dalam hatinya. Melainkan rasa tidak nyaman, sungguh dengan mudahnya siswa StarLight mendapatkan kebebasan dalam pergaulannya.

"Fah tunggu! Kamar mandinya disebelah ...(teriaknya) ah sudahlah mungkin dia ada urusan lain." lanjutnya bergumam.

***

Sarifah berjalan tanpa arah, mengingat Sarifah yang memang siswa baru. Hingga ia berhenti didepan sebuah ruangan yang penuh dengan buku. Matanya berbinar, sejak SMP tempat seperti itulah yang menjadi tempat favorite seorang Sarifah, Perpustakaan. Yapsss, Sarifah berada didepan Perpustakaan StarLight.

Singkat waktu Sarifah segera masuk dan menuju rak khusus  novel, tepatnya novel islami. Buku di StarLight memang sangat lengkap, beda sekali dengan di sekolah Sarifah  yang dulu. Hanya ada beberapa koleksi novel dan lebih banyak buku kajian-kajian tentang islam. Novel disana pun sudah bisa dikatakan tidak layak baca, karena sobek dan kadang beberapa halamannya sudah menghilang entah kemana.

SARIPAH (P/F) _ Slow Update !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang