Anin turun dari mobil Daffa lalu mengucapkan terima kasih. Setelah mobil Daffa melaju,Anin memasuki pekarangan rumahnya.Hari ini ia diantar pulang oleh Daffa. Kalau ditanya kenapa bukan Darren yang mengantarnya?Ah kekasihnya itu. Kekasihnya itu memilih untuk bertemu temannya lagi untuk kesekian kalinya. Anin memang jarang diantar atau dijemput oleh Darren. Alasanya? Hanya lelaki itu yang tau.
Tapi kalau diingat-ingat hal ini sudah terjadi selama kurang lebih 5 bulan. Anin tidak terlalu memikirkan ini,lagi pula masih ada Daffa dan Alro yang bisa mengantar dan menjemputnya. Anin juga kadang-kadang mengendara sendiri. Yang terpenting Darren masih memperhatikannya dan menyanyanginya itu sudah cukup.
Anin memasuki rumahnya dan langsung menaiki tangga dengan cepat. Ia harus membersihkan dirinya terlebih dahulu. Masih ada waktu satu jam sebelum Darren menjemputnya.
Sesampainya di kamar,Anin langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah lama bergulat di kamar mandi,Anin akhirnya selesai dengan ritual mandinya yang cukup lama.Maklum,mau ketemu doi. Gadis itu sudah berpakaian lengkap.
Ia menuju meja riasnya,memoles bedak tipis dan sedikit liptint dibibir cantiknya. Dan tak lupa memakai parfume strawberry kesukaannya sekaligus kesukaan Darren.
Anin memandang dirinya di cermin,sungguh dia juga terpesona akan kecantikannya sendiri saat ini. "Udah cantik nih gue,siap ketemu doi uhuy!"
Bertepatan dengan itu,suara Lexi yang berada di bawah menggelegar. "ANIN,DARREN UDAH ADA TUH DI DEPAN!" Mendengar teriakan itu,Anin mengambil tas yang sudah disiapkannya lalu langsung menuju tangga dan menuruninya dengan cepat.
"Kak,gue pergi bentar ya," Pamit Anin saat berada di depan Lexi yang berada di sofa ruang tamu.
Lexi mengangguk. "Jangan larut malam pulangnya,"
"Siap! Dadah kakakku sayang!"
Anin berlari keluar rumah menuju mobil Darren yang terparkir di luar pekarangan rumahnya. Anin tersenyum senang melihat Darren melambaikan tangan kearahnya. Anin memperhatikan dari jauh penampilan Darren,berdecak kagum. Cowok itu mengenakan celana jeans dipadukan dengan white t-shirt serta outer denim jacket,membuat ketampanan cowok itu bertambah berkali-kali lipat.
"Udah lama nunggunya?" Tanya Anin yang sudah berada tepat di depan Darren.
Darren yang ditanya malah bengong sendiri. Bukan bengong sih,lebih ke terpesona dengan penampilan Anin saat ini. Gadis itu memakai high waist denim skirt dipadukan dengan white t-shirt. Jangan lupakan dengan handbag KAIA small YSL-plaque leather cross-body bag serta jam tangan feminin yang klasik dari Rolex, Lady-Datejust yang berada di tangan kiri cewek itu.Ah shit! Cakep banget gila. Anin tampak lebih feminim sekarang dengan rok selututnya itu. Tapi diam-diam Darren mendengus sebal,rok yang dipakai Anin tengahnya terbelah sedikit menampakan sedikit paha putih gadis itu.
"Darren?" Panggil Anin yang melihat Darren yang terus memandangnya.
"E-eh ya? kenapa,Nin?" Sungguh Darren sangat gugup saat ini,melihat Anin yang sangat cantik saat ini membuatnya nyaris gila. Padahal bisa dibilang,ootd Anin sangat simple loh.
"Berangkat yuk! bengong mulu,keburu malam nanti,"
Saat akan membuka pintu mobil,tangannya ditahan oleh Darren. Membuat gadis itu heran.
Anin menaikkan alisnya. "Kenapa?"
Tanpa aba-aba Darren menarik Anin ke dalam pelukannya. Anin tidak diam saja,gadis itu membalas pelukan Darren.
KAMU SEDANG MEMBACA
"A Regret"
Fiksi Remaja-- "Kita selesai," "Kali ini,kita benar-benar selesai Darren." Setelah mengucapkan itu,Anin berlalu meninggalkan Darren yang mematung ditempatnya.