Halo!
Ini cerita pertama aku😅
Kalau ada typo bertebaran,maklumi yaa...Selamat membaca kisah Darren dan Anin.
####
Darren sedang duduk di taman sekolah bersama seseorang,tapi perhatiannya fokus kepada gadisnya yang sedang berjalan menuju kantin bersama sahabatnya.
"Darren kok bengong mulu si?"
"Nanti malam jadi kan?" Tanya nya lagi.
Darren menoleh sebentar lalu menghembuskan nafas panjang, " Jadi kok,nanti gue jemput."
Lagi? Darren melakukan kesalahan lagi dan entah Anin akan memaafkannya lagi atau tidak.
Dilain sisi Anin dan Lani berjalan menuju kantin,tapi menurut Anin ada yang kurang sehingga menghentikan langkahnya.
"Daffa gak ikut ya Lan?" Tanya Anin.
Baru saja Lani ingin menjawabnya,tapi rangkulan seseorang menghentikannya.
"Gue ikut kok, masa gak sih." Kata Daffa sambil menaik turunkan alisnya.
Anin dan Lani memutar bola matanya,selalu saja seperti ini.
"Gue duluan ya,mau ke wc bentar." Ucap Lani sambil melepaskan lengan Daffa dari pundaknya.
Anin hanya mengagguk sebagai jawaban dan menoleh ke Daffa dengan muka garang, "Lepasin Gak?!"
"Etdah galak amat." Daffa langsung melepaskan rangkulannya dan menarik Anin untuk berjalan lebih cepat,Anin hanya diam menurutnya sudah biasa.
Pemandangan Daffa menarik Anin tidak lepas dari perhatian semua siswa,menurut mereka Daffa dan Anin sangat cocok dibandingkan Darren yang selalu menyakiti Anin. Daffa dan Darren sama-sama memiliki ketampanan diatas rata-rata,tajir,dan sama-sama terkenal.
Jadi Anin enak banget ya? hehe.
Sesampainya di kantin Daffa segera pergi memesan makanan sedangkan Anin mencari bangku yang masih kosong.
Anin duduk,sambil menunggu Daffa ia membersihkan sisa makanan yang masih ada di meja.Mata Anin berbinar seketika melihat Daffa membawakan 2 mangkok mi ayam dan 2 gelas jus nanas,kesukaan Anin.
"Makasih yaa Daf,tau banget mau gue hehe." Ucap Anin sambil membantu Daffa meletakkan makanan dan minuman tersebut di atas meja,Daffa hanya tersenyum dan langsung duduk disamping Anin lalu memakan makanannya.
Diam dan hening,hanya ada suara sendok dan garpu diantara mereka.
"Anin" Panggil Daffa tiba-tiba,namun yang dipanggil tidak mempedulikan dan melanjutkan makanannya.
"Anindiraaa." Panggil Daffa sekali lagi dan mendapat pelototan dari Anin.
"Ngapain si panggil-panggil? gak lihat lo gue lagi makan."
"Galak banget lo, gue cuman mau nanya kok Lani lama banget ke wc nya." Kata Daffa sambil memutar bola matanya dia memanggil Anin dengan baik kan?malah dapat omelan.
Anin menghentikan aktivitasnya,ia baru sadar Lani sampai sekarang belum datang sedangkan makanannya sudah mau habis.Anin menghela nafasnya, sahabatnya itu pasti ber bucin ria bersama kekasihnya.
"Lo tuh ya kayak gak kenal Lani.Dia tuh lagi bucin ria,alesannya aja ke wc padahal mau ketemu doi."
Daffa mengerutkan kedua alisnya, "Lo gak ngaca ya Nin?lo tuh bucinnya di atas Lani." Kata Daffa sambil menahan ketawanya.
"Kurang ajar lo!" Umpat Anin sambil mencubit keras pinggang Daffa.
"Aw!gilaa lo nyubit gak pake perasaan." Rengis Daffa sambil mengusap pinggang yang dipastikan sekarang memerah akibat ulah Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
"A Regret"
Ficção Adolescente-- "Kita selesai," "Kali ini,kita benar-benar selesai Darren." Setelah mengucapkan itu,Anin berlalu meninggalkan Darren yang mematung ditempatnya.