Sepulang sekolah tadi,Anin memutuskan untuk ke kelas Darren mengajaknya pulang bersama sekaligus membicarakan tentang Alro yang mau sebangku dengannya.Saat ini sepasang kekasih yang berada di dalam mobil,keduanya saling diam. Entah mood Darren yang belum stabil karena pertengkaran tadi dengan sepupu Anin atau ada hal yang lain yang disembunyikan dari sepasang kekasih ini.
Anin yang sedari tadi diam,akhirnya membuka suara, "Darren,"
"Hm."
"Kamu marah gara-gara kejadian di kelas tadi?" Tanya Anin yang heran dengan sikap Darren yang hanya diam.
"Gak usah dibahas Nin," Balas Darren tanpa menoleh ke Anin.
"Darren aku boleh minta sesuatu?" Pinta Anin dengan hati-hati,mengingat mood Darren sedang tidak baik.
Darren menoleh,tumben sekali " Mau minta apa hm?"
"Tapi janji,jangan marah ya?" Darren hanya mengangguk sebagai persetujuan.
"Aku mau sebangku dengan Kak Alro,boleh?" Lanjutnya.
"Enggak!" Ucap Darren enteng.
"Kenapa gak boleh? Dia kan kakak sepupu aku Darren." Protes Anin tak terima.
"Enggak aku bilang!" Suara Darren mulai naik satu oktaf membuat nyali Anin menciut.
"Kenapa sih?! Kak Alro itu sepupu aku. Lagian bagus kan? Dia bisa jagain aku selagi kamu gak sama aku!"
"Daffa dan Lani gak cukup?" Tanya Darren yang membuat Anin terdiam .
Suasana di dalam mobil Darren terasa tegang akibat perseteruan sepasang kekasih ini. Darren yang sudah mulai emosi memutuskan untuk menepikan mobilnya agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.Darren melirik Anin yang saat ini juga tersulut emosi.
"Anin,kamu tau kan kalau aku gak suka kamu deket-deket sama cowok lain?"
Cowok lain Darren bilang? Helloww sudah jelas tadi perkenalan Alro sebagai keluarga Ananta dan dari penjelasan Anin juga . Tapi Darren masih bilang kalau Alro cowok lain? Ish ish ish.
"Cowok lain? Cowok lain kamu bilang?!"
"Dia itu kakak sepupu aku Darren,dia udah aku anggap seperti kakak kandung aku sendiri!"
Darren menghela nafasnya,gadisnya ini benar-benar keras kepala. Darren sepertinya harus mengalah kali ini. Ia sangat pusing,belum lagi masalah yang satunya belum kelar, ditambah Anin yang sangat keras kepala saat ini.
"Kenapa diem?" Tanya Anin dengan wajah memerah.
"Oke,kamu boleh sebangku sama dia." Putus Darren yang membuat Anin diam-diam tersenyum.
###
Sesampainya dirumah,Anin tidak bisa menyembunyikan raut bahagianya ketika Darren memberinya izin untuk sebangku dengan kakak sepupu tercintanya itu.
"Bahagia banget,dapat undian lo?" Ucap seseorang yang sedari tadi menatap Anin.
Anin berbalik,lalu mendapati Alro yang sedang ngemil di ruang tamu dengan pakaian santainya.
"Loh? Kak Alro ngapain?" Pertanyaan bodoh yang keluar begitu saja dari mulut Anin.
"Lagi duduk." Jawab Alro seadanya,memang benar toh,Ia sekarang lagi duduk sambil ngemil.
KAMU SEDANG MEMBACA
"A Regret"
Teen Fiction-- "Kita selesai," "Kali ini,kita benar-benar selesai Darren." Setelah mengucapkan itu,Anin berlalu meninggalkan Darren yang mematung ditempatnya.