14

338 16 0
                                    


Kak Alro
Gue ada didepan sekarang,tapi jauhan dikit dari rumah lo.

Anin mengerutkan keningnya saat membaca pesan tersebut. Biasanya Alro akan menerobos masuk ke dalam rumahnya,tapi kali ini berbeda. Bahkan cowok itu memarkirkan kendaraanya sedikit jauh dari rumah Anin. Sepertinya,ini ada hubungannya dengan kejadian tadi malam dimana kakeknya menanyakan Alro.

Tanpa berpikir panjang Anin keluar menuruni tangga dan langsung berpamitan dengan Ayah-Bunda nya.

"Gak sarapan,Nin?" Tanya Risa.

"Di sekolah aja bun,Anin buru-buru ini." Setelah menyalami kedua orang tuanya Anin langsung berlari keluar rumah dengan cepat.

"ANIN WOY!ITU KUNCI MOBIL LO KETINGGALAN!" Teriak Lexi yang melihat kunci mobil adiknya masih ditempat yang sama.

"GUE DIJEMPUT TEMEN KAK!" Teriak Anin diluar rumah yang masih bisa di dengar Lexi.

"Temen? Tapi gak ada kendaraan yang terparkir di pekarangan." Ucap Arga yang sedikit curiga.

"Mungkin parkirnya agak jauhan dari rumah Yah. Udah,lanjutin sarapannya Yah,Lexi." Ucap Risa yang membuat kedua pria tersebut menikmati kembali sarapannya.

Anin berlari menuju mobil Alro yang terletak sedikit jauh dari rumahnya. Setibanya di depan mobil,Anin membuka pintu mobil lalu mendudukan dirinya dan menutup pintu mobil dengan keras.

"Pelan-pelan anjir!"

Anin menoleh ke sumber suara,mendapat Alro dengan baju santainya.

"Kak,lo gak salah baju kan?" Tanya Anin yang heran melihat Alro mengenakan pakaian santai bukan seragam sekolah.

"Gak," Jawabnya sambil menancapkan gas menuju sekolah.

"Bolos?" Tanya Anin lagi.

"Bukan urusan lo,"

"Seharusnya lo gak usah jemput gue,kalau lo gak mau ke sekolah," Gerutu Anin.

"Bawel lo! Bersyukur kek udah dijemput cogan,"

Anin memutar matanya mendengar penuturan Alro."Cogan matamu!"

"Loh emang gue ganteng,"

"Serah lo kak,"

Anin memilih untuk tidak meladeni Alro lagi,ia sibuk memikirkan kejadian semalam. Dimana kakeknya tiba-tiba datang dan menanyakan sepupunya yang satu ini. Ini masalah yang cukup serius,karena bisa saja kakeknya menanyakannya lewat telpon,tapi kali ini berbeda. Ditambah raut wajah kakeknya yang sepertinya sedang menahan amarah.

"Ohiya,lo dicariin tuh sama Kakek semalam." Ucapan Anin barusan membuat Alro menatapnya.

"Kakek ada di sana semalam?" Tanya Alro yang hanya diangguki oleh Anin.

"Ada masalah apa sih,kak?"

"Gak ada,"

"Gak mungkin gak ada. Kakek nanyain lo langsung dengan raut muka yang gak bisa ditebak kak. Itu artinya lo dalam masalah kan?"

"A Regret"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang