~~25~~

1.2K 179 11
                                    

    Saat ini jeno tidak bisa tertidur, dia hanya melihat jisung yang tertidur di pelukannya.

#flasback

"T ttidak.... "

"Pe ergi hiks s s ssakit ampun hiks, jangan a aaku mohon hiks to ttolong hiks s ssakit hiks..... "

  Jeno terbangun karena mendengar racauan jisung.
Ini masih tengah malam dan dapat jeno lihat sepertinya jisung tengah mimpi buruk saat ini dan mungkin juga efek dari kelelahan setelah acara seharian juga kondisi jisung yang belum benar benar pulih.

"Jisung buka matamu hei!"

   Jeno berusaha membuat jisung bangun tapi tidak berhasil.
Wajah jisung semakin pucat dengan keringat dingin yang mengucur di dahinya.

"Jisung~ah jangan buat aku khawatir"

  Jeno terpaksa membawa jisung ke pelukannya, jeno memeluknya dengan erat juga disertai usapan pada bagian belakang kepalanya juga sesekali mencium pucuk kepala jisung.

  Mungkin jika jisung dalam keadaan sadar dia akan menolak ini semua.
Tapi sekarang jisung belum juga membuka matanya maka jeno memberikan pelukan supaya jisung bisa sedikit tenang.

#flasback end

  Jeno masih memandang wajah jisung yang sangat polos ketika tertidur.
Jeno berhasil membuat jisung tertidur kembali.

   Jeno mengelus kepala jisung pelan dan menghapus sedikit peluh yang masih tersisa didahi jisung.

"Jangan buat aku khawatir, tidak ada yang akan menyakitimu lagi setelah ini, aku berjanji akan melindungimu tapi bisakah kau mulai membuka hatimu, kau selalu takut ketika berada didekatku tapi aku yakin suatu saat kau bisa menerima ku dihidupmu jisung"

  Jeno mencium dahi jisung cukup lama hingga akhirnya dia juga tertidur....










"Ini sudah tengah malam dan kau belum tidur juga renjun? "

"Aku tidak bisa tidur pangeran"

   Jaemin sedikit menaikan salah satu alisnya karena mendengar jawaban dari istri nya ini.

"Apa ada yang kau pikirkan hhmm , orang hamil tidak baik begadang, kau tidak kasihan dengan calon pangeran kita? "

"Maaf"

  Renjun menundukkan kepalanya dan tangannya mengusap perutnya yang masih rata.
Jaemin membawa renjun masuk kedalam kamar mereka dan menutup pintu yang menuju balkon kamar mereka.

"Apa ada yang kau pikirkan? "

  Renjun hanya diam, dia tidak mampu menjawab pertanyaan dari pangeran nya itu.

"Jawab aku RENJUN!! "

   Renjun semakin menunduk bahkan dia sudah menangis sekarang.

"A aaku aku merasa hiks tidak pantas menjadi bagian hiks dari Kerajaan ini pangeran hiks"

"Apakah ada seseorang yang mengatakan itu semua padamu? "

"JAWAB RENJUN!!! "

"Mereka hiks mereka mengatakan aku tidak pantas bersanding dengan pangeran karena aku hanya rakyat biasa hiks"

#flasback

"Ayolah aku ingin keluar istana aku ingin menikmati makanan yang ada dipasar penduduk dan kita bisa menyamar kan"

"Aku tidak bisa Renjun, aku sudah diperintahkan untuk menjagamu dan disini aku bukan lagi sebagai sahabat tapi sebagai pelayan pribadimu renjun dan aku sudah mendapat amanah dari raja dan ratu terdahulu yang tak lain adalah yang mulia Johnny dan ratu ten jadi kau harus menurut"ucap seseorang yang sebenarnya adalah sahabat dari renjun sebelum renjun menikah dengan pangeran jaemin.

"Tapi ini adalah keinginan bayi yang aku kandung" Renjun dengan ekpresi sedihnya.

   Setelah terjadi perdebatan yang cukup lama akhirnya mereka berdua benar-benar keluar istana dan sekarang mereka sudah berada diantara para penduduk yang berlalu lalang.

   Renjun sangat senang bahkan dia membeli setiap makanan yang ada di pasar itu namun......

"Ha kau benar sayang sekali ya pangeran jaemin yang sangat tampan itu harus menikah dengan rakyat biasa"

"Kau benar bahkan dia masih dibawah kita, dia hanya anak dari seorang tabib"

"Kalau tabib istana masih jauh, bahkan dia tinggal ditepi hutan hanya dengan ayahnya"

"Benar, hanya karena ayahnya menyelamatkan nyawa pangeran jaemin, padahal itu hanya kebetulan, padahal masih banyak pangeran dan putri yang manis diluar sana, huhhh aku jadi kasihan"

"Lagian asal usul nya juga tidak jelas"

  Renjun mendengar itu semua dan membuat hatinya sakit sehingga dia memutuskan kembali ke istana.

   Memang apa salahnya jika dia berasal dari rakyat biasa, apakah berdosa jika dia menikah dengan pangeran jaemin, lagian pangeran Jaemin yang lebih dulu mengajukan lamaran, bahkan renjun tidak pernah berfikir sama sekali jika dia akan menikah dengan seorang pangeran.

#flasback end

   Jaemin membawa renjun kedalam pelukannya sambil berusaha menenangkan nya.

"Mereka benar hiks mengapa pangeran mau menikah dengan ku, apa pangeran hanya iba setelah ayahku meninggal hiks aku tidak pantas disini hiks aku... "

"Hhuussstt dengar, kau sangat pantas bersanding denganku, ingat apa yang dikatakan ibu padamu saat kita awal menikah.
Status bukanlah sebuah patokan, jika memang dia ditakdirkan untuk kita maka tidak ada yang bisa menghalangi untuk bersatu. Tidak perduli kau rakyat biasa atau apapun itu yang terpenting sekarang pangeran jaemin lah yang lebih dulu mencintai seorang pria manis dan lugu dipinggir hutan.
Aku mencintaimu dengan tulus renjun dan ingat sekarang akan ada calon pangeran kecil kita yang akan tumbuh bersama kita nanti "

  Jaemin berhenti sejenak dan melepaskan pelukannya dan memandang wajah renjun yang sudah memerah karena menangis.

"Dan ingat ini terakhir kali kau keluar istana renjun, jika kau menginginkan sesuatu maka beri tau aku maka aku yang akan pergi mencarinya, mengerti?"

  Renjun mengangguk dan kembali memeluk jaemin sekarang.

"Sekarang tidur, kasihan anak kita jika ibunya begadang seperti ini dan besok sepertinya haechan sudah sampai jadi kau bisa bersama haechan ya"

  Renjun mulai memejamkan matanya dengan jaemin yang terus memeluknya.

in the dark (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang