~~28~~

1.1K 165 18
                                    

   Saat ini jeno hendak menemui kakeknya yang tiba-tiba menyuruhnya mendatangi kamarnya.

  Jisung jeno tinggalkan sendirian dikamar karena memang jisung masih butuh istirahat.

  Saat ini jeno sudah bersama Siwon didalam kamarnya.
Entah apa sebenarnya tujuan siwon menyuruhnya kemari.

"Ada apa kakek menyuruhku untuk datang? "

   Siwon tersenyum melihat cucunya ini, dia sangat tidak suka jika berbasa basi terlebih dahulu.

"Santai lah sedikit cucuku sudah lama kita tidak berbincang berdua hhmm,menikmati teh hangat dimalam hari tidaklah butuk pangeran jeno"

"Aku tau jika kakek sebenarnya mempunyai tujuan lain sekarang"

"Kau memang selalu tau apa yang ada pada diriku jeno"

"Bagaimana dengan pangeran jisung"

"Untuk apa kakek menanyakan kabar jisung? Apakah penting untuk kakek mengetahui tentang jisung saat ini? "

"Kau belum menyentuh pangeran jisung? "

"Ternyata benar dugaanku , ingat aku menghormati mu karena kau adalah kakekku dan ingat satu hal lagi aku tidak akan menyentuh jisung sebelum dia benar-benar mau dan bisa menerima aku sepenuhnya"

  Setelah mengatakan itu jeno pergi begitu saja dari kamar siwon tanpa mengetahui ada senyum tersembunyi di wajah siwon.










"Kau tidak tidur haechan? "

"Oohh pangeran mark maaf tapi aku tidak bisa tidur"

"Apa yang mengganggu pikirkan ratuku ini hingga dia tidak bisa tidur"

"Hyung sudah aku bilang aku tidak suka dipanggil dengan sebutan ratu walaupun itu hanya bercanda, aku hanya pasangan dari pangeran mark pangeran kedua kerajaan Aries mengerti"

  Mark terkekeh mendengar penuturan haechan.

Tingkahnya benar benar tidak seperti pangeran yang lainnya, haechan berbeda bahkan ibunya baekhyun sedikit kaget dulu melihat tingkah haechan saat pertama kali mereka menikah.

"Maka ceritakanlah apa sebab kau tidak bisa tidur haechan"

"Entahlah hyung aku sendiri sedikit bingung, aku tadi mendengar cerita renjun hyung yang ternyata masih ada saja orang yang tidak bisa menerimanya, mereka hanya berpikir dan mengukur semuanya dengan harta tahta dan kasta orang tersebut saja tanpa melihat apa yang ada didalam diri orang tersebut"

"Lalu aku yakin selain masalah renjun ada satu lagi masalah yang kau pikirkan haechan"

"Kau selalu bisa menebaknya hyung"

"Hyung sekarang renjun sudah hamil sebentar lagi kerajaan ini akan mendapatkan keturunan lagi entah itu seorang pangeran atau putri, berarti hanya aku kan hyung yang belum berhasil memberikan keturunan untuk kerajaan Aries, aku takut hyung"

   Mark membawa kepala haechan untuk bersandar di pundaknya sambil sesekali mengelus rambut haechan.

"Sekarang aku bertanya, apa pernah ibu membahas masalah keturunan kerajaan? Apa pernah ibu menuntut agar segera memiliki keturunan hhmm"

   Haechan menggeleng sebagai jawaba,memang benar selama ini ratu baekhyun tidak pernah menuntut atau mendesak menantunya untuk segera memiliki keturunan untuk kerajaan nya , baekhyun hanya mengatakan suatu saat pasti akan mendapatkan nya.
Tapi haechan merasa bersalah akan hal itu.

"Dengar haechan ibu saja tidak menuntut lalu untuk apa buru buru, kita berusaha lagi ya,aku yakin suatu saat pasti akan ada pangeran atau putri didalam sini yang kelak akan memanggilku ayah"

"Makasih hyung kau selalu berhasil membuatku tenang sekarang"

"Sekarang tidur ya sudah larut kau pasti lelah kan? "














"A.....aappa yang anda lakukan lakukan p...ppangeran"

   Jisung terbangun dari tidurnya ketika merasakan ada seseorang yang membelai wajahnya lalu turun ke lehernya dan jangan lupakan beban yang ada diatas tubuhnya.
Jisung membuka matanya namun betapa terkejutnya jisung ketika melihat siapa yang ada diatasnya.
Itu pangeran jeno??

   Ingatkan jeno bahwa dia tidak akan menyentuh jisung sebelum jisung bisa menerima kehadirannya.....

#flasback

"Maaf aku terpaksa melakukan ini cucuku"

  Siwon mencampur berbagai macam ramuan kedalam gelas yang akan diminum jeno.
Dengan kehebatan siwon bahkan rasa dan aroma teh herbal yang akan diminum jeno tidak berubah.

   Hanya satu tujuan siwon yaitu membuat jeno menyetubuhi jisung dengan segera.

#flasbackend

   Jeno menatap wajah jisung yang sudah dibanjiri air mata itu, jisung tanpak ketakutan sekarang dan berusaha bisa lepas dari kukungan jeno.

"Huusstt tenanglah jisung, jangan menangis, aku juga tidak tau kenapa aku sangat menginginkan melakukan itu dan aku tidak bisa menahannya lagi"

   Jeno berucap sambil sesekali menciumi wajah jisung yang sudah memerah karena menangis itu.

"T...ttolong hiks j....jjangan ppangeran hiks"

   Jisung menggelengkan kepalanya berharap orang diatasnya ini akan segera pergi namun nihil.

   Yang ada jeno justru mengambil sebuah kain berwarna merah lalu diikat dibagian mata, entah apa tujuan jeno menutup mata jisung tersebut.

   Jeno juga mengikat tangan jisung yang sedari tadi memukul mukulnya tapi tidak berpengaruh apa apa terhadap jeno.

   Jisung sendiri hanya bisa menangis sekarang dibawah kuasa jeno...

"Lebih baik kau tidak melihat diriku yang sedang dikuasai iblis ini manis, bahkan semua wanita diluar sana tidak ada yang bisa menandingi mu"

"T....tto  hhhmmpp...... "





           See you.....

in the dark (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang