~~27~~

1.1K 159 2
                                    

    Saat ini jeno memacu kudanya sangat cepat setelah mendengar kabar bahwa jisung terluka.

  Padahal setelah sarapan tadi jeno langsung meninggalkan jisung karena ada yang harus jeno kerjaan diluar istana tapi apa belum setengah hari jeno pergi sudah ada kabar tentang jisung.

   Jeno mendapat kabar bahwa jisung terjatuh dan kepalanya terbentur sebuah batu.
Entah seberapa ceroboh nya dia sampai bisa terjatuh seperti itu.

   Setelah sampai jeno langsung menuju kamarnya untuk melihat jisung dan benar saja disana jisung sedang terbaring dengan kepalanya yang diikat sebuah kain putih.

   Jeno menghampiri jisung mengusap pelan luka tersebut.

"Kanapa kau sangat ceroboh, tidak bisakah kau membuatku tenang sedikit saja, kenapa kau tidak mau mendengarkan perintahku"

   Tanpa jeno sadari ternyata jisung sudah sadar cuma dia tidak membuka matanya saja

  Namun entah kenapa jisung sendiri merasa bersalah.

"M mmaaf "

   Jeno sedikit terkejut saat tiba-tiba jisung mengatakan maaf.

"Apa yang kau lakukan sebenarnya hhmm"

  Namun jisung tidak menjawab justru semakin menyembunyikan dirinya dalam selimut.

"Aku bukan memarahimu jisung tapi setidaknya kau turuti apa yang aku katakan"

"M Maaf hiks"

"Aku membutuhkan jawaban bukan kata maaf jisung, apa yang kau lakukan hingga terluka seperti ini"

"Maaf kelancangan hamba pangeran kami tidak mengetahui jika ada pangeran jeno disini"

  Jeno melihat dan ternyata disana ada karina dan Shotaro yang membawa makanan untuk jisung.

"Kalian berdua, ada yang bisa menjelaskan sesuatu? "

   Jeno terlihat sangat marah sekarang dan itu justru membuat jisung semakin ketakutan.

"Maaf pangeran kami lalai menjaga pangeran jisung maafkan kami"

"Kami benar-benar tidak tau saat pangeran jisung berlari hendak menuju gerbang istana tapi sebelum sampai pangeran jisung sudah terjatuh dan kepalanya membentur batu pangeran"

"Keluar, aku bilang sekarang KELUAR!! "

   Setelah mereka benar benar keluar jeno mengambil nampan berisi makanan tadi dan membawanya mendekati jisung.

"Makanlah jisung! "

   Jisung hanya diam sekarang dia hanya menangis sambil menggenggam erat selimut yang ada ditubuhnya.

"Makanlah sebelum aku benar benar marah jisung!"

   Sebenarnya bukan maksud jeno untuk memaksa ataupun membentak jisung tapi jika tidak seperti ini bagaimana jisung mau menurut.

   Setelah makan selesai jeno membawa jisung untuk berbaring kembali dengan dia yang berada disampingnya.
Jeno lega ketika melihat jisung tertidur dalam dekapannya.





    Sedangkan saat ini sehun tengah banyak pikiran entah itu masalah kerajaan atau masalah adik adiknya terutama jisung.
Sebagai anak pertama yang sekarang sudah menduduki Tahta kerajaan Aries menggantikan ayahnya sehun bukan hanya harus menanggung masalah politik tapi juga keamanan keluarga nya.

  Namun hanya jisung yang menjadi fokus sehun sekarang, banyak pertanyaan yang ada di otaknya.

Apakah adiknya bahagia?

Apakah adiknya baik baik saja sekarang?

   Sehun merasa gagal menjadi seorang anak pertama di Kerajaan ini bahkan saat jisung dibawa ke kerajaan altaras sehun tidak bisa berbuat apa apa.

"Apa yang kau pikirkan yang mulia? "

  Luhan datang dengan membawa secangkir teh hangat ditangannya.
Luhan tau saat ini sehun sedang banya pikiran....

"Aku merindukan adikku, Istana rasanya sepi sekali"

"Jangan membohongi aku sehun, aku mengerti apa yang kau pikirkan, bukannya dari dulu mark sering menginap di Kerajaan hydrus bahkan sebelum pangeran jisung ditemukan"

"Aku pasangan mu aku bisa merasakan apa yang kau rasakan, aku tau tugasmu sangat berat tapi ingatlah jika kau sendiri seperti ini lalu siapa yang akan menjadi penyemangat adik adik mu sehun.
Kau seorang raja sekarang dan aku ratunya, aku juga ikut andil dalam segala macam hal yang ada pada dirimu"

"Lihat aku suamiku yang mulia raja sehun"

  Luhan membalik tubuh sehun hingga sekarang mereka berhadapan.

"Lihat aku, kau harus yakin jisung itu kuat dan aku percaya pada pangeran jeno bahwa dia bisa menjaga jisung disana sehun.
Kau harus ingat disini masih ada ayah ibu mark haechan dan jangan lupa calon putra kita yang merindukan ayahnya"

   Setiap manusia punya sisi lemahnya, walaupun dia seorang raja atau apapun itu tapi jika mereka dihadapkan sesuatu yang sulit ada masanya mereka juga butuh dukungan bukan hanya mendukung.

"Terima kasih, Terima kasih kau selalu ada disaat aku lelah, kau ratuku Luhan terimakasih sudah menyadarkanku, mungkin aku akan mulai mengikhlaskan jisung di Kerajaan altaras tapi jika mereka berani menyakiti adikku maka aku sendiri yang akan menjemputnya"

in the dark (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang