TRMOF 31

21 2 0
                                    

Beberapa hari kemudian , pada jam 8 malam lonceng rumah ditekan . Aku segera berjalan ke pintu hadapan .

" sape lagi yang buat kacau ni ?" Ujar aku sambil membuka pintu rumah . Kelihatan Chase sedang berdiri di hadapan .

Aku bersandar ke dinding sambil memeluk tubuh . " what ? What are you doing here ?" Tanya aku sambil mengangkat dagu . Nampak macam gangster pulak .

" what do you think? Im here for her of course ." Jelasnya dengan selamba . Aku menggelengkan kepala sambil mengeluh . " excuse me , this is my house . " balas aku .

" shit ." What am I thinking ?

" right , Can you call her for me ?" Ujarnya dengan halus .

" Heather sedang mandi . " balas aku sempat menjelingnya sebelum ingin menutup pintu rumah . Ambek kau .

" Im sorry."

Pergerakkan aku terhenti . " kitaorang patut bagitahu kau lebih awal ."tambahnya dengan perlahan .

Aku perlahan-lahan berpaling ke arahnya . Sunyi .

Tak lama kemudian , kitaorang pun borak-borak lah kat luar rumah . Angin bertiupan . " it's just a misunderstanding . " jelasnya . Actually , aku dah maafkan .

" can you tell me , asal kau rasa kitaorang tak kesah pasal kau ? " tanya dia .

Flashback time .

Malam tu jugak aku kena , malam tu jugak aku bagitahu diaorang ."aku minta maaf, aku terpaksa meluah kat korang.Sebab Heather tak ada. Korang dua aje yang aku ada sekarang, aku tak berani nak dekat dia dah. "

Diaorang hantar aku pulang ke rumah . Beberapa malam aku tak dapat tidur dengan nyenyak . Setiap saat terimbas kembali aksi-aksi yang menyakitkan yang dilakukan oleh orang yang aku percaya .

Selama 2 hari aku tak datang sekolah . Aku berhenti contact semua orang selama 2 hari . Aku perlukan masa untuk berseorangan .

Padahal , hati aku nak berseorangan dengan Marshall tapi malangnya dia tak ada buat masa ni .

Pada hari ketiga , aku akhirnya bersedia untuk berhadapan dengan orang sekeliling semuanya berjalan dengan baik .

Dalam kelas , aku hanya berdiam diri . Nigel dan Chase tak bersuara pun dengan Brett . Kitaorang berempat awkward . Sehari kat sekolah tak ada yang bersuara .

Dan apabila dah tiba waktu pulang . Aku seperti biasa berjalan berseorangan . Tanpa sengaja, aku terlihat diaorang bertiga sedang berlepak kat kedai runcit luar sekolah .

Diaorang sedang merokok . Dan diaorang bergerak ke sebuah cafe . Seperti tak ada apa-apa yang berlaku . Aku pun balik ke rumah dengan rasa kecewa .

" what the fuck is that ?" Monolog luaran aku menahan tangisan . Terasa seperti dihianati oleh kawan sendiri buat kali kedua .

Semenjak hari ni , aku dah tak pernah nampak Brett kat sekolah . Nigel dan Chase ? Diaorang layan aku macam biasa . Diaorang tak pernah cakap tentang Brett langsung . Diaorang layan aku macam Brett , kawan baik diaorang tu tak pernah sentuh aku .

Aku sakit hati sangat . Aku hanya berdiam diri . Dan menunggu hari kedatangan Marshall . Beberapa hari kemudian , Marshall dah balik . Kitaorang pun pergi House party .

Masa tu , aku cuba lupakan semuanya , aku nak hilangkan stress . Aku nak menangis dengan dia sambil lepaskan apa yang aku pendam kat hati . Guess what ? I DID , AKU NANGIS . TAPI bukan sebab nak luahkan apa yang aku pendam kat hati .

Tapi sebab sakit hati nampak dia dengan orang lain . Lagi-lagi tahu dia suka lelaki .

End flashback .

Chase menggeleng-gelengkan kepalanya seperti menyesal . " shit . " Dia memegang kepalanya . Dia tertawa senget . " Im so stupid am I ? Why didn't I tell you by that time ? Why didn't I discuss ? What did I do ? "

" I never said that you're gonna be okay did I ?" Tanya dia sambil memandang aku . Aku menggeleng . " thank god , cause if I said that it would be a lie . Our plans failed . He got away . He left ." Terangnya .

" y-you had plans ?" Tanya aku ragu-ragu . Dia mengangguk . Air muka berubah menjadi bersalah . Aku tak sangka diaorang sebenarnya ada plan cuba nak bantu aku .

Apa bodohnya aku ni ? Kenapa aku tak pernah bersangka baik dengan diaorang selama ni ?

" you mean , korang bawak dia pergi café masa tu , was that a part of the plans ?" Tanya aku . Dia mengangguk . " that was the second plans ." Jawabnya .

Flashback .

Chase's Point of view .

Selepas malam yang malang terjadi kat Raven , aku rasa sangat kecewa dengan kawan aku sendiri .

Aku pun sakit hati jugak sebenarnya . Aku dan Nigel rasa benda yang sama . Kitaorang tak sangka dia buat macam tu . Dan kitaorang salahkan diri kitaorang berdua sendiri .

Kitaorang tak dapat jaga kawan baik perempuan kitaorang . Kenapa ? Kenapa semua ni terjadi kat dia ?

Aku mengaku aku bodoh . Kalau lah , aku tak suruh Brett berhenti kat kedai mamak . Kalaulah Nigel sorang je yang keluar dari kereta .

Kalaulah antara kitaorang berdua ada kat kereta bersama Raven dan Brett . Mesti benda tu tak akan terjadi . Mesti . Kalau lah kitaorang tak tinggalkan Raven berseorangan dengan lelaki yang mabuk .

Apa yang kitaorang fikirkan masa tu ?

Aku tak dapat bayangkan betapa jijiknya Raven rasa dengan kawan dia sendiri . Aku tak dapat bayangkan , betapa sakitnya hati dia kena khianat dengan kawan baik sendiri .

Betapa susahnya dia nak percayakan kawan baik dia sendiri lepas ni .

Aku pasti , dia mesti trauma .

Selapas Raven ceritakan kat kitaorang hal tu , malam tu jugak aku dan Nigel fikirkan jalan nak ajar mamat bodoh Brett tu macam mana . Nak cakap dengan dia macam mana . Perempuan boleh trauma .

Aku tahu , Raven tak nak jumpa Brett lepas ni .

Dan betul kata aku , keesokan harinya Raven tak datang sekolah . Dan jugak Brett , dia tak datang jugak . Buat hari seterusnya , Brett tak datang lagi .

Aku dan Nigel mula rasa tak puas hati .

Masa hari tu , aku call Brett . Dan dia menyambut panggilan tu .

" hm?" Itu perkataan pertama yang keluar daripada mulutnya . Seperti dia tahu , yang kitaorang dah tahu hal sebenar . Suara yang ragu-ragu itu tak seperti Brett yang aku kenal . Ketara sangat .

" why didn't you go to school buddy?" Tanya aku bagi nampakkan lebih biasa  .

" I didn't feel like to meet anyone bro . " kata Brett .

"Why ?"tanya aku.

"Cause Im tired of people . Im a fucking weirdo . "Jawabnya .

"Oh really ? Well you better go to school tomorrow buddy . Can't really feel my hands no more ." Warning aku sebelum menamatkan panggilan .

" wha-"

Call ended .

Aku menggenggam penumbuk  . Tak sabar nak jumpa dia .

The Real Meaning Of FriendWhere stories live. Discover now