TRMOF 39

9 1 0
                                    

" Raven?"panggilnya.Dia berdiri dihadapanku sambil memegang sebungkus ais kecil . "  the fuck are you doing here ,Brett?" Tanya aku tak duduk senang dengan kewujudan jejaka ini .

" that's my fucking question."balasnya sambil tersenyum senget  ." What do you expect? This is a fucking homestay." Sindir aku dengan kasar .

" oh. Well I live here ." Terangnya .

" well fuck . I don't really care . What are you doing here in my room?" Tanya aku . Dia mengangkat sebungkus ais itu tanpa berkata-kata .

" shit . Just get out of here man, I can't stand you ." Halau aku sambil ingin menutup pintu bilik ini tetapi dihalang oleh kekuatan Brett." Wait." Ujarnya .

" no! I don't wanna hear anything from you ." Marah aku . Kepenatan ini menjadi kemarahan bila jumpa orang yang tak betul. Sumpah penat aku .

Brett dengan pantas menggenggam tangan aku yang membuat kemarahan aku lebih membara. " Fuck off Brett!" Maki aku ingin meninggalkannya dan bilik aku .

" Rave,listen to me! " katanya dengan tegas ." Don' t touch me!" Marah aku sambil menikam anak matanya sambil menahan air mata.

" rave!"

Akhirnya aku terlepas daripada genggamanya pantas aku berlari kepada ayah . Aku segera memeluk ayah dengan erat ." Hey, what's wrong honey?" Tanya Ayah tak faham .

" there's someone in my room." Kata aku dengan perlahan . Jantung berdegup kencang .

Brett memandang aku dan ayah dengan muka jijik ." What the actual fuck is going on? You sleeping with her ? Are you fucking kidding me?" Tanya Brett mula tak puas hati .

" shut up! Ayah tak patut pilih pekerja macam orang ni." Sindir aku sambil merenung tajam ke arah Brett.

" rave? What the hell? Oh ,so he is your fucking sugardaddy now? What the fuck?" Sindir Brett tertawa senget .
" shut the fuck up Brett!" Maki aku . Kemarahan mula tak terkawal.

"Dad! What the hell?" Tanya Brett. Like whattttt????? Dad?????? What is happening to the world man??

Aku melepaskan pelukkan itu . Aku tertawa sinis sambil menjeling Brett. " who the fuck is your dad? He is my dad. Brett you're fucking mad."

" man , he is my fucking father!" Lawan Brett .no way.

" son of a bitch." Maki aku ingin mendekati Brett tetapi ayah dengan pantas menggengam tangan aku .

" kids ! Language!" Tegur ayah .

"Man we need to talk." Kata Brett kepada Ayah sambil tertawa sinis menahan kemarahan . Pecat je lah pekerja tak guna ni .

" okay fine , you want me to talk? Then let me talk , and the both of you don't say any word." Kata Ayah dengan tegas .

"Now listen Alisya, Brett ." Katanya .
" Alisya is my daughter . And Brett is my son."Terang ayah. Aku rasa nak give up . Semakin hari semakin pening kepala aku tahu kebenaran yang menyakitkan hati .

" what?"tanya aku dengan suara yang perlahan kerana kekecewaan menguasai diri . Air mataku sukar untuk ditahan lebih lama .

" Brett is your stepbrother ,Lisya." Terang Ayah dengan halus .

" Kenapa tak bagitahu awal-awal? Mama tau tak?" Tanya aku dengan perlahan . Dia mengangguk .

Aku tertawa sinis ." Fuck." Terus meninggalkan kedua-dua mereka. Terasa seperti bodoh . Mak aku tahu selama ni? Selama bertahun-tahun aku tinggal dengan dia , dia tak pernah bagitahu aku?

Aku bersendirian di bilik aku sambil menangis dan memeluk kedua-dua kaki aku .

Masih tak boleh percaya dan terima apa yang aku baru tahu tadi . Hati masih sakit dan marah .

Tak lama kemudian , kedengaran pintu diketuk dan masuklah ayah ke dalam bilik ini . Dia melabuhkan punggungnya di sebelah aku . Aku tahu dia cuba nak tenangkan aku dan buat aku terima semua ni .

" what am I doing here ? Ni ke sebab ayah dan mama cerai?" Tanya aku dengan suara yang lemah . Ayah mengangguk perlahan ." Yes."

"lisya kenal Brett selama ni?" Tanya Ayah . " dia kawan lisya . Dah lama dah . The one I used to hate a lot . But yeah guess I still do. Tak sangka dia akan jadi abang lisya someday." Terang aku .

" Im sorry honey. Kalau lah Lisya jumpa ayah lebih awal , mesti lebih banyak masa yang sesuai nak bincang pasal hal ni. Ayah tau Lisya penat tadi , ayah tak nak tambah masalah lagi tapi tak tahu pulak lisya kenal dia ." Jelas ayah rasa serba salah .

Aku menghembus nafas berat." Lisya , ayah nak lisya kuat boleh? Walau macam mana pun lisya benci kat dia , lisya kena terima dia sebagai abang okay? Ayah tak paksa tapi buka lah hati lisya sikit-sikit ye . Macam mana besar sekali pun masalah kita ada-" kata ayah singkat.

" kita tetap kena hadap." Sambung aku . Aku cuba sedaya upaya tak nak fikirkan diri sendiri je . Cuba turunkan ego . Cuba buka mata luas-luas lebih ramai orang yang ada lebih banyak masalah .

Ayah tersenyum . " you're right." Balasnya .

Keesokkan harinya , aku breakfast dengan ayah tak lama kemudian muncul Brett mengambil makanannya . " Don't go . Sit with us." Ujar aku sebelum Brett ingin meninggalkan aku dan ayah .

Akhirnya kitaorang bertiga makan bersama-sama . Ayah membelai kepala aku .

" Love you kids." Ucap ayah sejuk hati memandang anak-anaknya. "Love you too." Ucap aku . Brett hanya mengangguk .

Selepas itu , kelihatan Brett sedang duduk di bawah pokok yang agak besar itu sambil menghisab rokok . Aku mendekatinya pantas dia memadamkan api puntung rokok tersebut.

"Hey."sapanya .
" you know im only doing this cause of dad."kata aku sambil merenung jauh pemandangan.

" yeah . I know I don't deserve your forgiveness but I  want you to know that Im sorry for what I did back then . I really do.You're my sister after all." Ucapnya. Akhirnya , dengar dari mulut dia sendiri .

Aku mengangguk perlahan." It's fine." Bisik aku tanpa memandangnya.

" so , how's everything?"tanya Brett.
" terrible."jawab aku dengan selamba.

"Okay. Tak gi sekolah ke ? Or cuti?" Tanya Brett." Aku kena gantung sekolah."jawab aku.

Brett mengangguk." Oh.I got it." Katanya. " Aku buat banyak masalah ." Ujar aku.

" and the tattoos." Tambah Brett . Kejut aku . Macam mana dia tahu? Aku merenung dia lama . " yea."

" Can I see them?" Tanya dia.Aku menarik baju aku untuk menunjukkan tattoo aku.

Dia terbisu seketika." Aku pernah nampak tattoo ni." Katanya dengan perlahan.Dia tersenyum sinis. Aku tahu dia maksudkan tattoo Marshall.

" Well I didn't do it for fun." Terang aku .
for what then?"tanya Dia .shit.

The Real Meaning Of FriendWhere stories live. Discover now