seminggu berlalu, (namakamu) masih tidak habis fikir alasan mengapa hubungannya dengan iqbaal berakhir begitu saja. (namakamu) juga tidak ada niat bertanya mengapa iqbaal memutuskan hubungan mereka. iqbaal pun hingga saat ini tidak ada menghubungi (namakamu). jika mereka berpas-pasan di sekolah, iqbaal memilih mengabaikan gadis itu dan (namakamu) hanya bisa tersenyum getir.
(namakamu) merasa iqbaal memutuskan hubungannya mungkin karena nasim. memang akhir-akhir ini nasim selalu gencar mendekati (namakamu). mulai dari mengajak gadis itu berangkat dan pulang bersama, sampai mengajak gadis itu jalan. (namakamu) mengira iqbaal sengaja melepasnya agar bisa dekat dengan nasim, 'mungkin iqbaal gak mau berantem sama nasim' pikirnya. tapi akhir-akhir ini ia merasa nasim selalu sendirian, tanpa iqbaal dan teman-temannya yang lain. atau mungkin hanya karena nasim jarang ke kantin? ya, mungkin hanya perasaan (namakamu) saja.
💔💔
di sisi lain, iqbaal terus menatap layar ponselnya. menantikan pesan dari seseorang, seseorang yang sudah seminggu ini menghilang dari hidupnya. iqbaal fikir ia akan baik-baik saja tanpa (namakamu), ternyata iqbaal salah. iqbaal rindu gadis itu, seseorang yang selalu jadi alasan iqbaal berangkat sekolah lebih pagi untuk bisa bersama (namakamu) menikmati jalanan jakarta yang masih lengang. kini alasan itu sirna, ia merasa ada yang kurang.
setiap bertemu dengan (namakamu), iqbaal sengaja mengabaikan gadis itu mengingat akibat gadis itu ia juga harus berantem dengan sahabat kecilnya, nasim. tapi sebenarnya itu bukanlah kesalahan (namakamu), melainkan kesalahan iqbaal dan bastian dengan permainan gila mereka.
"gue kangen lo (namakamu)--" gumam iqbaal
"-tapi sekarang gue udah bahagia banget steffi udah balik dan hubungan gue sama steffi semakin romantis. gue yakin ini pilihan terbaik gue" lanjut pria itu.
💔💔
flashback on
hari kedua setelah putus dengan (namakamu), S4 berkumpul di rumah bastian. sesuai janji awal, bastian memberikan mobil ferrari terbaru miliknya. pria kribo itu bahkan menambahkan laptop keluaran terbaru, karena bastian tau iqbaal saat ini sedang menyukai game.
iqbaal tersenyum getir melihat hadiah dari taruhan yang ia sepakati dengan bastian. 'aku menghargaimu dengan seharga ferrari' ucap iqbaal dalam hati. ia meremas kunci mobil itu, "thanks bas" ucapnya. bastian hanya mengangguk tersenyum bangga.
"lo udah jelasin ke cewek itu kalo dia cuma jadi bahan taruhan?" tanya bastian
nasim yang sedari tadi asik bermain telfon genggam pun mengarahkan perhatiannya pada jawaban iqbaal, ia tidak mau gadis yang di sayangi nya merasa terluka meskipun putus dengan iqbaal juga sudah membuat (namakamu) sedih.
iqbaal menggeleng menjawab pertanyaan bastian, "engga, gak tega gue" jawab iqbaal
bastian berdecih dengan smirk, "jadi lo beneran suka sama dia?" tanya bastian.
"enggak lah! gue udah ada steffi, (namakamu) bukan tipe gue" jawab iqbaal lagi.
"brengsek" gumam nasim dan berjalan meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk membicarakan taruhan itu.
ketika ingin melewati iqbaal, nasim pun langsung di hadang oleh iqbaal. "mau kemana lo?" tanya iqbaal.
"bukan urusan lo!" nasim menepis kasar tangan iqbaal yang berada di bahunya.
iqbaal pun tersulut emosi, "gue tau lo lagi suka sama (namakamu), tinggal lo deketin ajasih ntar juga dia bisa move on" ucap iqbaal sembarang sambil menyunggingkan senyum mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay, (Nam)..
FanfictionBagaimana jika cinta yang suci itu harus di simpangkan? Apa rasanya jika kau menjadi korban dari cinta yang di jadikan sebagai taruhan? Bak bunga kembang tak jadi, semua nya menyakitkan. Apa aku harus melepasnya? Atau membiarkan aku menang dalam tar...