"Yaudah pulang sama gue aja" ucap sesorang dibelakang (namakamu) dan dianty. Keduanya menoleh dan mendapati iqbaal dan ari yang tengah berdiri disana sambil tersenyum manis.
"(Nam..), gue pulang dulu ya. Lo pulang aja sama kak iqbaal daripada ntar lo pulang naik angkot sendiri" bisik dianty, (namakamu) lagi-lagi menghembuskan nafas kasar
"Yaudah iya" ucapnya dan membuat iqbaal berlonjak senang
"Baal, gue duluan" ucap ari pada iqbaal
"Hati-hati bro" ucap iqbaal
"Eh pacar iqbaal, gue duluan ya" ucap ari sok dekat pada (namakamu)
"Hati-hati dant" bukannya menjawab omongan ari, (namakamu) malah berbicara pada dianty.
Ari menstarter motornya kemudian beranjak pergi meninggalkan sekolah. Yang tersisa hanya iqbaal dan (namakamu) di parkiran, sekolah pun tampak sepi.
"Lo kok baru pulangsih?" tanya iqbaal membuka pembicaraan
"Habis bantuin aldi nembak ceweknya" jawab (namakamu)
"Oh jadi tu cowok udah pacaran, gue kira dia bakal rebut lo dari gue" ucap iqbaal polos
"Apaansih lo kak" protes (namakamu), iqbaal malah terkekeh.
"Lo udah makan?" tanya iqbaal lagi, (namakamu) menggeleng
"Gue juga belum, kita mampir ke hokben ya?" ajak iqbaal, (namakamu)pun mengangguk
**
Iqbaal dan (namakamu) telah sampai di kokas, keduanya daritadi sama-sama diam dan enggan membuka suara. Apalagi (namakamu), jujur saja (namakamu) sebenarnya malas harus pulang dengan iqbaal tapi berhubung abangnya tak bisa menjemput ia dengan 'terpaksa' pulang dengan lelaki menyebalkan ini.
"Hm, (namakamu)" panggil iqbaal ketima kedua makanan mereka sudah terhidang
"Hm?" dehem (namakamu) menikmati makanannya
"Lo udah punya pacar belumsih?" tanya iqbaal frontal
(Namakamu) terkejut mendengar pernyataan iqbaal, "ada apa?" tanya nya singkat
"Gue pengen dekat sama lo, ya gue gakmau aja ntar di cap pho kalau lo udah punya pacar" jelas iqbaal
"Kenapa lo mau deket sama gue?" pertanyaan itu lolos terlontar dari mulut (namakamu)
"Karna.. Lo beda, lo beda dari cewek lain. Lo jutek dan gue suka itu" ucap iqbaal tulus. Ini memang tulus iqbaal ucapkan dari dalam hatinya
"Itu? Hahaha gue kan udah jahat sama temen lo. Bukannya kalian gak suka dilawan ya?" tanya (namakamu) menyunggingkan senyumnya
Iqbaal terdiam mendengar pertanyaan yang juga mencakup pernyataan (namakamu). Gadis itu benar, bahkan sebenarnya iqbaal mendekati bukan karna sepenuhnya dari hati.
"Masalah lo ya sama bastian, bukan gue. Gue bukan tipe orang suka ikut campur" jawab iqbaal tenang
"Buktinya gue gak ngapa-ngapain lo kan?" tanya iqbaal meyakinkan (namakamu).
(Namakamu) mengangguk, "sorry" lirihnya
Iqbaal tersenyum, "gak apa, jadi kita temenan ya?" ucap iqbaal girang, (namakamu) tersenyum tulus.
**
Iqbaal dan (namakamu) kini sudah sampai di depan rumah (namakamu). Jam menunjukkan pukul 7 malam. Sebenarnya setelah makan tadi mereka berniat langsung pulang, namun ketika dalam perjalanan mendadak ban iqbaal bocor dan membuat mereka harus pergi ke tukang tambal ban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay, (Nam)..
FanfictionBagaimana jika cinta yang suci itu harus di simpangkan? Apa rasanya jika kau menjadi korban dari cinta yang di jadikan sebagai taruhan? Bak bunga kembang tak jadi, semua nya menyakitkan. Apa aku harus melepasnya? Atau membiarkan aku menang dalam tar...