Senin kembali menyapa, mengharuskan para pelajar di SMA Generasi Intelek School mengikuti rutinitas pagi di hari senin yakni upacara bendera. upacara berlangsung dengan khidmat.
setelah selesai upacara, para pelajar pun segera memasuki ruang kelas masing-masing karena pelajaran pertama akan segera dimulai.
(namakamu), dianty, dan aldi kini sudah tiba di kelas mereka.
"dant, al, kata bang ojan makasih kadonya" ucap (namakamu) sambil mengambil buku pelajaran dari tasnya.
dianty dan aldi hanya mengangguk dan tersenyum
"ANJIR GUE LUPA PR SOSIOLOGI !" teriak aldi mengejutkan (namakamu) dan dianty yang sedang membereskan buku
aldi yang melihat dianty baru meletakkan LKS Sosiologi di atas meja gadis itu, langsung mengambil LKS milik dianty.
"gue contek bentar, gak keburu" ucap aldi dan langsung menyalin jawaban yang ada pada LKS dianty
dianty menghembuskan nafas kasar, "kebiasaan sih lo. kemarin sih sibuk kencan sampai tugas aja gak ingat" protes dianty
"gue kan kemarin sibuk sama ultahnya bang ojan" bela aldi sendiri
(namakamu) menepuk kepala aldi dengan pelan, "lo aja datangnya sore banget. kan paginya bisa ngerjain tugas ! alesan aja" kini (namakamu) yang protes pada pria itu
sementara aldi hanya bisa memberikan cengiran.
💔💔
di sisi lain, anggota s4 kini sudah berada di kelas mereka. haruskah masih menyebut s4? mengingat salah satu dari anggota grup itu telah keluar.
bastian dan ari sibuk berbincang satu sama lain, sementara nasim dan iqbaal sibuk bermain ponsel mereka sendiri. iqbaal mendapati pesan dari steffi bahwa hari ini gadis itu tidak berangkat sekolah karena sedang tidak enak badan, iqbaal membalas pesan itu dengan mengucapkan get well soon dan sepulang sekolah pria itu akan menjenguk steffi. sementara nasim, ia sibuk memerhatikan postingan instagram (namakamu) dan dianty yang mengunggah foto kebersamaan di acara ulang tahun ojan kemarin. terulas senyum di bibir nasim kala memandang wajah bahagia (namakamu) di foto itu.
💔💔
waktu istirahat telah tiba, iqbaal dengan cepat berlari keluar kelas setelah berpamitan dengan bastian dan ari bahwa pria itu ada urusan.
"kalian duluan aja, gue ada perlu sebentar" ucap iqbaal tanpa menunggu jawaban bastian dan ari
bastian dan ari baru mengangguk setelah melihat iqbaal di ambang pintu, sementara nasim yang masih membereskan peralatan tulisnya menatap iqbaal dengan heran karena pria itu tampak sangat terburu-buru.
disinilah iqbaal, ia kini tengah berada di depan pintu ruang kelas (namakamu) menatap pak dirman yang baru saja keluar kelas di susul dengan beberapa murid lainnya. iqbaal memperhatikan sekitar, belum ada nasim, setidaknya iqbaal akan aman berbicara dengan (namakamu) berdua.
"buruan sih rempong lama amat" itu suara aldi, iqbaal tau bahwa pria itu sedang mengomel pada (namakamu) dan dianty yang masih membereskan peralatan tulisnya.
aldi berjalan keluar, di susul dianty dan (namakamu). setibanya di pintu kelas, dianty menyenggol lengan (namakamu) yang sedang sibuk bermain ponsel. dianty mengisyaratkan (namakamu) untuk melihat siapa yang datang.
"eh kak iqbaal, ada apa?" tanya aldi ketika melihat iqbaal di hadapan mereka
iqbaal menatap (namakamu), begitupun (namakamu) yang tadinya sibuk bermain ponsel kini tengah menatap balik iqbaal. mata mereka bertemu. iqbaal dan (namakamu) sama-sama tidak menampik bahwa mereka saling rindu. 3 bulan bersama menghabiskan canda tawa, suka duka, tawa bahagia, memang hanya sebentar namun memberikan makna yang dalam bagi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay, (Nam)..
FanficBagaimana jika cinta yang suci itu harus di simpangkan? Apa rasanya jika kau menjadi korban dari cinta yang di jadikan sebagai taruhan? Bak bunga kembang tak jadi, semua nya menyakitkan. Apa aku harus melepasnya? Atau membiarkan aku menang dalam tar...