"(Namakamu)?" panggil iqbaal ketika melihat gadisnya dan aldi sedang bertengkar
(Namakamu) segera melepas jewerannya di telinga aldi, aldi mengelus lembut telinganya yang memerah itu dan menatap (namakamu) memohon belas kasihan.
"Sana lo minta elusin sama salsha" usir (namakamu) mendorong pelan tubuh aldi
Aldi memasang raut wajah sedih seolah ingin menangis, lalu ia berlari sambil berteriak keluar kelas...
"SALSHAAA AKU DI JAHATIN (NAMAKAMU), HUAAA" teriak pria itu dengan manjanya
(Namakamu), iqbaal, dianty dan ari yang melihat aldi seperti itu hanya menggelengkan kepala.
"Yuk kantin" ajak iqbaal,
(namakamu) mengangguk namun ingatannya kembali berputar di waktu bastian mengucapkan.
"Seminggu dari sekarang, lo bawain makanan pesanan gue ke kelas"
Dengan cepat (namakamu) melepaskan tautan tangan iqbaal,
"Maaf baal, gue makan di kelas ajadeh kayaknya" ucap gadis itu
Iqbaal bingung, "kenapa?"
"Eum, lagi gak mood aja hehe" cengir (namakamu)
"Yaudah deh, tapi lo wajib makan ya" peringat iqbaal
Lagi-lagi (namakamu) mengangguk.
(Namakamu) mengambil 2 kali lipat jajanan yang ia belanjakan, iqbaal makin menatap heran gadis ini. Kenapa setiap 2 minggu sekali ia pasti bersikap aneh seperti ini?
"(Namakamu), kok banyak banget?" tanya nya
"Ahh..itu..eum..laper gue hehe" alibi (namakamu) dengan cengiran khas
"Hahaha makanya sarapan dulu dari rumah" kata iqbaal sambil mengelus puncak kepala (namakamu)
(Namakamu) cuma tersenyum.
"Baal, gue tinggal ya? Bentar aja" ucapnya
Iqbaal mengangguk, (namakamu)pun segera berlari kearah kelasnya bastian.
Dibukanya pintu kelas dengan kasar dan ia melihat bastian tengah duduk santai dengan kaki di letakkan diatas meja sambil memainkan telfon genggamnya. (Namakamu) berjalan malas kearah pria itu.
"Nih" ucapnya melemparkan jajanan di hadapan wajah bastian
Bastian yang semula memainkan hp itu hampir saja terjengkang ke belakang akibat terkejut. Bastian menatap dingin gadis di hadapannya yang sedang bersendekap dada.
"Eh cebol ga sopan lo ya" ucap bastian dingin
"Gak akan bisa sopan gue sama lo kribo" jawab gadis itu
Mereka saling menatap tajam hingga akhirnya (namakamu) terimengedarn iqbaal dan segera berlalu pergi meninggalkan bastian yang mengumpat-umpat disana.
(Namakamu) telah sampai di kantin namun sepi tiada orang padahal sekarang masih jam istirahat. Penjaga kantin pun menepuk pundak (namakamu),
"Semuanya ada di lapangan non, nungguin non" ucap penjaga kantin itu
(Namakamu) mengernyit bingung, "nungguin saya bu?" tanya nya
Ibu itu mengangguk, (namakamu)pun segera berlari ke lapangan.
Lapangan sudah padat merayap, semua siswa berada disana. (Namakamu) melihat rata-rata dari mereka memegang bunga mawar merah. Lalu seseorang memberinya sebuah kertas yang berisi.....
"Aku ada di antara mereka yang memegang bunga mawar itu, ambil dan kumpulkan"
(Namakamu) menatap beberapa siswa yang tengah memegang bunga mawar itu dan ia melangkahkan kakinya kearah siswa-siswi itu dan mengambil bunga mawarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay, (Nam)..
FanfictionBagaimana jika cinta yang suci itu harus di simpangkan? Apa rasanya jika kau menjadi korban dari cinta yang di jadikan sebagai taruhan? Bak bunga kembang tak jadi, semua nya menyakitkan. Apa aku harus melepasnya? Atau membiarkan aku menang dalam tar...