"Iya gak apa, yuk berangkat nanti makin telat" ajaknya sambil tersenyum manis, (namakamu) mengangguk
Selama di perjalanan, iqbaal sedaritadi ngebut dan fokus terhadap jalan karna keduanya sudah terlambat masuk.
Karna kecepatannya, iqbaal telah tiba di sekolah tepat satu menit sebelum bel. (Namakamu) menghembuskan nafas leganya.
"Lo kenapa bisa telat?" tanya iqbaal penasaran
"Telat tidur baal" jawabnya
"Ngerjain pr?" tanya iqbaal lagi
(Namakamu) mengangguk, iqbaal tersenyum manis melihat (namakamu).
"Mata lo sampe bengkak karna kurang tidur, belum sarapan kan?" tanya iqbaal, (namakamu) lagi-lagi mengangguk
"Nanti sarapan bareng gue, gak ada penolakan karna 3 hari ini lo sibuk banget soalnya" ucap iqbaal cemberut
(Namakamu) tersenyum dan terkekeh, "iya iqbaal" jawabnya
Iqbaal tersenyum dan segera pergi ke kelas mengingat sudah 2 menit ia terlambat masuk.
**
Istirahat berlangsung, (namakamu) merogoh berkas soal bastian di dalam tasnya. Ia membolak-balikkan lembaran kertas itu dan dilihatnya ia belum mengerjakan 13 soal terakhir.
(Namakamu) menganga lebar, ia lupa mengerjakan soal-soal itu dengan kekuatan feeling ia menjawab sesuai isi hatinya tidak peduli benar atau salah yang penting ia memberikan jawaban ini dalam keaadan terisi semua.
(Namakamu) keluar kelas dan melihat iqbaal tengah bersandar di dinding depan kelasnya, (namakamu) tersenyum manis.
"Kok lama? Dianty udah keluar daritadi tuh sama ari" ucap iqbaal
(Namakamu) masih tersenyum, "tunggu disini bentar, gue ada urusan. Gak lama kok, bentar ya" ucap (namakamu) dan langsung berlari pergi
Iqbaal menatap bingung akan keanehan sifat (namakamu).
Tak lama, (namakamu) telah tiba di depan kelas bastian ia masuk tanpa mengucapkan salam dan langsung menghampiri bastian yang sepertinya hendak pergi keluar kelas.
"Woi bastian, gue udah siap ngerjain yaudah gue tinggal ya bye" ucapnya kemudian segera pergi meninggalkan bastian dan menghampiri iqbaal
Bastian tersenyum ketika melihat genggaman kertas yang sedang ia pegang, kertas jawaban yang diisikan oleh (namakamu). Melihat senyuman bastian membuat nasin menatapnya dengan heran.
"Kayaknya saingan gue jadi nambah" ceplos nasim
"Maksud lo?" tanya bastian bingung
"Gue juga suka sama (namakamu)" ucapnya
"APA?!" teriak bastian
"Kok lo teriak? Suka juga lo ya?" tanya nasim meledek
"Enggaklah, gue teriak karna lo mikirnya gue juga suka sama tu cewek. Gila aja lo" keluh bastian, nasim terkekeh...
**
"Nanti nonton yuk?" ajak iqbaal ketika keduanya sudah tiba di kantin
"Hm boleh deh" seru (namakamu)
"Asik, horror ya?" pinta iqbaal lagi
(Namakamu) menggeleng,
"Gak ah baal, ntar----- Awss" ucapan (namakamu) terpotong ketika inarah menyiramnya dengan jus jeruk
"Lo apa-apansih inarah!" bentak (namakamu) mencoba membersihkan bajunya.
Keributan itu membuat pengunjung kantin berkumpul mengelilingi mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay, (Nam)..
FanfictionBagaimana jika cinta yang suci itu harus di simpangkan? Apa rasanya jika kau menjadi korban dari cinta yang di jadikan sebagai taruhan? Bak bunga kembang tak jadi, semua nya menyakitkan. Apa aku harus melepasnya? Atau membiarkan aku menang dalam tar...