"Lo kerjain pr biologi gue selama 1 minggu" ucap bastian enteng.
"APAAAH!!!!" teriak (namakamu) tak percaya
Bastian dan nasim menutup kuping mereka akibat teriakan suara (namakamu) yang menggema di koridor.
"Eh lo yang bener aja ya bastian! Lo itu anak ipa sementara gue ips! Terus lo kelas 11 dan gue baru kelas 10! Ya gimana bisa gue ngerjain tugas lo?!" kesal (namakamu) pada bastian.
Bastian menyeringai licik, "kalau lo gak mau, ya lo tau sendirikan akibatnya" ucap bastian
(Namakamu) menghembuskan nafas sedalam mungkin untuk menambah energi kesabarannya.
"Yaudahsih itukan urusan persahabatan lo bukan gue" ucap (namakamu) cuek.
Bastian tersenyum sinis kemudian pergi meninggalkan (namakamu) juga nasim.
"Mending lo ikutin aja deh, bastian tu orangnya keras kepala dan iqbaal paling gengsi buat minta maaf" jelas nasim
(Namakamu) tampak sedang berfikir.
"Bagaimanapun, lo juga tersangkut dalam masalah ini karna iqbaal nonjok bastian demi ngebela lo"
Ucapan nasim mampu membuat tenggorokan (namakamu) tercekat. Betul apa yang di katakan pria itu bahwa ia memang terlibat dalam masalah ini. Karna dirinya lah bastian dan iqbaal jadi tak saling menyapa.
"Gue duluan ya kecil" ucap nasim kemudian mengelus lembut puncak kepala (namakamu) dan berlalu pergi.
(Namakamu) sempat terdiam namun ia kembali melanjutkan langkahnya mengingat iqbaal sudah menunggu di parkiran.
Ketika di pembelokan, (namakamu) melihat iqbaal berjalan kearahnya dengan terburu-buru ntah apa yang membuat pria itu seperti ini. (Namakamu) tersenyum simpul ketika iqbaal baru saja tiba di hadapannya.
"Lo lama banget sih? Nyetor berapa ember lo sampe lama banget" keluh iqbaal karna memang sudah 10 menit ia menunggu (namakamu) di parkiran.
(Namakamu) terkekeh, "2 ember. Puas banget gue baal" ucapnya dan iqbaal bergidik jijik.
Keduanya pun memilih untuk segera pulang kerumah.
**
Keesokan paginya masih sama seperti biasa, (namakamu) masih berangkat bersama iqbaal dan keduanya juga berjalan di koridor berdua. Gossip-gossip panas pun menyebar tentang kedekatan mereka. (Namakamu) menghiraukannya, menutup telinga sekuat mungkin dari gossip yang tidak benar itu.
"Inget, ke kantin bareng gue" peringat iqbaal
(Namakamu) mengangguk sambil tersenyum manis, iqbaal membalas senyuman itu dan membelai lembut kepala (namakamu) lalu ia berjalan untuk segera ke kelasnya.
Dianty yang melihat kemesraan iqbaal dan (namakamu) tersenyum-senyum sendiri dari dalam kelas. Ntah mengapa ia juga turut bahagia melihat sahabatnya yang juga bahagia.
"Mending buka hati lo deh (nam..) buat kak iqbaal" ceplos dianty ketika (namakamu) baru saja duduk di sebelahnya.
"Haha apaansih lo" balas (namakamu)
"Gue serius (nam..), dia itu ngelindungin lo banget. Gak inget lo waktu bella---" dengan cepat omongan dianty terpotong
"Iya gue inget" jawab (namakamu) malas
Dianty tersenyum lebar.
(Namakamu) teringat akan bastian, ia harus bisa memenuhi permintaan cowok saiko itu agar S4 kembali utuh bersama.
"Bel berapa menit lagi?" tanya (namakamu) mendadak
"10 menit" jawab dianty
"Ntar kalau gue telat bilangin ke wc ya, gue cabut" ucap (namakamu) kemudian berlalu pergi dari hadapan dianty.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay, (Nam)..
FanfictionBagaimana jika cinta yang suci itu harus di simpangkan? Apa rasanya jika kau menjadi korban dari cinta yang di jadikan sebagai taruhan? Bak bunga kembang tak jadi, semua nya menyakitkan. Apa aku harus melepasnya? Atau membiarkan aku menang dalam tar...