TW: 🍋
_______________________
???? ?? (??.??) ??Pintu terbuka, sebuah sinar terang memaksa masuk ke dalam kedua kelopak matamu.
"(name)-chan ayo makan" dirinya tersenyum melihatmu.
Kamu tidak berusaha menjawabnya karena masih mengumpulkan nyawa.
Dia berjalan ke arahmu dan lalu berjongkok.
"Ayo (name)-chan kita makan" pria itu mengulurkan tangannya padamu.
Kamu terduduk sembari mengusap matamu.
Kamu menatap mata sang pria dengan pandangan skeptis sekaligus takjub.
Siapa dia?
"Tapi sebelum itu kamu harus menggosok gigi, lalu mengganti seragammu ya?"
"Oh baiklah"
Bau pemutih
Ini sangat menyengat
Aku tidak suka berada di siniKamu meraih tangannya dan mengikutinya untuk berdiri.
Ia lalu menuntunmu keluar dari ruangan itu dan mengajakmu berjalan menuju ke pintu kamarnya.
Oikawa membuka lemari yang terlihat bersih dan baru dibelinya itu dan menunjukkannya kepadamu.
"Hanya ini baju yang ku punya untukmu, maaf (name)-chan aku masih belum sempat membelinya. Ah, oke aku keluar dulu ya?"
Oikawa tertatih-tatih pergi keluar dari kamar itu. Meninggalkanmu sendiri agar kamu dapat lebih leluasa memilih dan memakai pakaian yang sudah ia sediakan di lemari itu untukmu.
Lemari itu berwarna putih dan di dalamnya terdapat beberapa baju dan rok. Kebanyakan berwarna hitam, putih, dan abu-abu dengan style yang sangat kuno dan sudah buluk, dan ada beberapa pakaian dalam yang berwarna-warni di sana juga.
Bajunya sangat bau dan lepek.
Pakaian dalam ini....seperti milikku."Achoo" kamu bersin karena pakaiannya sangat berdebu.
"(name)-chan jangan lama...."
Oikawa berada di luar mengintipmu dengan kamera di tangannya sedang merekam.
Kamu melihat sekilas kepadanya dan mulai menghiraukannya.
_______________________
???? ?? (??.??) ??Kamu akhirnya selesai dan pergi keluar menghampirinya. Oikawa akhirnya membawamu ke meja makan dan duduk bersebelahan dengan Oikawa.
"(name)-chan kenapa kamu tidak jadi mengganti bajumu?"
"Bajunya bau, membuatku bersin-bersin"
"Ehm, maaf ya nanti aku akan membelikanmu baju yang baru saat aku pergi keluar. Dan ayo makan ini, aku membuatkanmu makanan ini sendiri"
Aku tahu kamu membuatnya sendiri
Memangnya siapa lagi orang di rumah ini selain kamu dan aku?Sebuah tangan yang kekar nan panjang menyodorkanmu sebuah mangkok masakan.
Apa ini?
Tamago kake gohan?"Makan yang banyak ya (name)-chan, aku membuatnya dengan susah payah" Oikawa tersenyum grogi takut masakannya tidak enak bagimu.
Kurasa anak kecilpun bisa membuat ini....
"Iya"
"Jadi bagaimana rasanya??" Oikawa penasaran.
Rasanya lumayan tapi nasi nya masih kurang matang, dan shoyu nya kurang-
shoyu ya....."Enak juga"
"Makasi (name)-chan"
Oikawa kegirangan sampai dia mengguncang-guncangkan bahumu. Kamu hanya tersenyum canggung sebentar lalu terdiam selepas itu.
_______________________
???? ?? (??.??) ??"(name)-chan ayo kita lanjut belajar lagi"
Oikawa menarikmu menuju lantai atas, menaiki tangga lalu membuka kunci pintunya.
"Untuk apa?"
"Untuk membuatmu lebih pintar dan tidak naif saja" ujarnya basa-basi.
Kamu mengangguk karena tidak tahu lagi harus apa.
"Ayo duduk di sini, dan aku akan duduk di sini"
Oikawa menuntunmu duduk untuk memulai belajar dengannya di atas meja segiempat yang di atasnya masih terdapat buku-buku yang terakhir kali kalian gunakan untuk belajar bersama itu dengan kamu dan Oikawa duduk bersebelahan tetapi dengan sisi yang berbeda.
"Jadi, ayo kita belajar!!"
"Hm"
"Eh kamu kenapa (name)-chan? Apakah ada masalah yang menganggumu?"
"Tidak ada Sensei" Kamu menggelengkan kepala.
"Lalu kenapa kamu menjadi pendiam seperti ini? Coba cerita saja sama Sensei" ucap Oikawa bersikeras.
"Benar, saya tidak berbohong"
Oikawa berakhir terdiam. Dengan tatapan tidak biasanya mencoba melihatmu secara sembunyi-sembunyi. Dan akhirnya kamu memutuskan untuk mengabaikannya dan lebih memilih menyibukkan diri untuk mencari pensil dan bersiap untuk pelajarannya.
Suasana menjadi hening karena kamu masih sibuk dengan tujuanmu mencari pensil.
Saat kamu menemukan pensilmu dan mencoba untuk menulis lagi, Oikawa dengan hasrat yang sudah sangat amat dalam mulai mencium bibirmu sembari mendorongmu ke bawah hingga kamu terbaring di lantai dengan Oikawa menindihmu dan semua tindakan itu, menyebabkan banyak alat tulis jatuh ke lantai dan meja segiempat itu tergeser sedikit.
Oikawa menciumku.....
Apa yang harus aku lakukan?
Apakah aku harus membalasnya?
Aku tidak tahu harus....apa......Kamu tidak membalasnya. Sebaliknya, kamu memutuskan untuk membuka mulutmu, mengizinkan Oikawa untuk mengabsen seluruh gigi putihmu dan bermain-main dengan lidahmu.
Sembari kalian berciuman panas. Oikawa membuka beberapa kancing seragammu yang lusuh itu, dan di akhiri dengan dia membuka kaitan bra mu.
Oikawa melepaskan ciuman di antara kalian berdua, berhasil meninggalkan 2 benang saliva di antaranya. Lalu tangan satunya menelusuri pahamu sedangkan tangan lainnya meraba payudaramu.
Kamu hanya diam melihatnya melakukan itu, kamu hanya pasrah terbaring di bawahnya.
"Can i?"
"........"
Oikawa membuka celana dalammu dan lalu memasukan jarinya kesana untuk bermain-main di dalamnya. Setelah di sana terasa cukup basah, Oikawa membuka resleting celananya dan nampaklah miliknya yang besar itu.
Dan ia memasukan miliknya ke dalam dirimu.
Pelan-pelan Oikawa
Aku tahu milikmu besar
Dan aku takut
Aku takut
Aku tidak mau....Kamu masih tetap diam dan mencoba untuk terlihat tidak terganggu dengan hal itu.
"Ahh (name)-chan, My (name)" senandu Oikawa sembari bermain-main dengan rambutmu.
Aku harap hari ini cepat berakhir
aku mau buat yandere sunarin x reader, udah aku buat awalannya sih, idenya juga udah numpuk tinggal nulis ceritanya aja
paling nanti pas cerita ini udah mau selesai aku publish
btw double update ga nih?
gausa kali ya dari kemarin double update mulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Loves U (Yandere! Oikawa x Reader)
Fanfiction- 'ketika kamu mencintai seseorang lebih dari yang seharusnya, pasti mereka akan menyiksamu lebih dari seharusnya' - - 🚨TW: stalking, physical torture, mental abuse, sexual assault, 18+, drugs, stockholm syndrome, murder, unhealthy obsession, distu...