Surreptitious {16}

1.1K 176 15
                                    

Oktober 22 (??.??) AM

"Kasian sekali Hinata" Yachi menunduk.

"Memangnya kenapa?" Alisa bertanya.

"Ah itu, Hinata pernah berkata padaku bahwa dia menyukai (name)-chan- Eh..."

"Eh!!"

"Ti-Tidak mungkin kan....Tidak mungkin kan kalau mereka berdua telah merencana pelarian diri bersama....lagipun, mereka juga menghilang di hari yang berbeda bukan? Itu tidak mungkin kan....." ucap Yamaguchi tidak percaya.

"Benar, itu tidak mungkin! Aku tahu (name)-chan tidak akan- meskipun kalian semua berhipotesis kalau (name)-chan menghilang karena keinginan bunuh dirinya, aku yakin dia tidak akan menyeret Hinata ke dalamnya. Walaupun aku tahu kalau Hinata menyukainya dan akan melakukan apa saja untuk (name)-chan...."


"Tapi Yachi-san....kalau Hinata tidak baik-baik saja bagaimana? Aku tahu sebentar lagi akan ada pertandingan interhigh dan kalau dia sakit maka dia akan sedih juga. Perasaanku tidak enak juga karena hari jum'at kemarin kami pulang bersama...."


"Saat Hinata menghilang pun, (name)-chan sangat khawatir dengan hal itu. Aku yakin (name)-chan tidak akan seperti itu, aku sangat yakin" ucap Yachi dengan mantap.

Para anak laki-laki kelas 3 lainnya ikut mengangguk mantap.

"Emm baiklah sebentar, apakah (name) masih menyukai laki-laki yang kamu sebutkan itu sampai sekarang, Alisa-chan?"

"Setiap kali kami bertukar pesan dia selalu saja membicarakan laki-laki itu, dan sepertinya dia masih menyukai lelaki itu sampai sekarang"

"Jadi bisa disimpulkan kalau (name) tidak akan menyeret Hinata dalam hal ini ya?"

"Ah, benar!" Yachi menghela napas lega.

"Alisa-chan, aku sempat penasaran dengan anak laki-laki yang disukai oleh (name). Apakah (name) menceritakan tentang laki-laki itu padamu?"

"Sebenarnya aku tidak ingin membongkar rahasia yang sudah aku genggam erat-erat selama ini demi (name)-chan....."

"Rahasia?" tanya Kuroo.

"Rahasia kalau dia menyukai seseorang selama ini. Aku menjadi merasa bersalah padanya karena sudah berjanji dan malah mengingkarinya"

"Kuroo, kenapa kamu sangat penasaran dengan hal itu" Kenma memegang pundak Kuroo.

Firasatku merasa tidak enak dengan hal itu, dan aku juga penasaran.

"Aku mengingat sebuah film tentang seorang wanita yang akan melakukan apa saja demi satu laki-laki yang ia cintai. Hahaha, hanya itu" Kuroo tertawa canggung.

"Oke, aku akan memberitahukannya. Jadi, (name)-chan selalu menceritakan tentang lelaki itu dengan gembira dan ceria, meskipun mereka sudah tidak pernah bertemu lagi setelah saat itu. Katanya, lelaki itu sangat baik padanya. Dia menyemangati (name)-chan dengan sebuah kata-kata yang sangat indah dan kata-kata itu tidak pernah ia lupakan sampai sekarang. (name)-chan melihat lelaki itu pertama kali saat- Ah kalau tidak salah lelaki itu adalah seorang pemain voli. (name)-chan mulai jatuh cinta pada pandangan pertama pada lelaki itu saat dia melihat performa lelaki itu di saat pertandingan interhigh. Sepertinya kisah percintaan mereka akan sangat menakjubkan ya...."

"Pemain voli?!" mereka semua serentak berteriak.

"Eh? Memangnya kenapa?" Alisa kaget.

Aku yakin itu tidak mungkin!

Mustahil

Tidak mungkin lah

Ahahah..Tidak mungkin....Kan?

Pikiran-pikiran aneh menari dan berdansa di dalam benak para anak kelas 3 itu.

"E-Ehm, A-Alisa-chan....Apakah kamu tahu siapa nama lelaki yang disukai- maksudku yang dicintai (name)?"

"Ah- Sebentar aku lupa namanya"

Alisa merogoh tasnya, mencari handphone yang terselip jauh di dalam tas yang berisi berton-ton make up dan kartu ATM.

"Eh, kamu lupa namanya? Aku kira setiap (name) menceritakan tentang lelaki itu, dia selalu menyebut namanya"

"Sayangnya tidak. Walaupun (name)-chan sering menceritakan tentang lelaki itu padaku, dia tidak pernah menceritakan tentang identitas dan penampilannya secara detail dan terperinci. Mungkin karena dia malu atau takut membicarakannya kepadaku, mirip seperti cinta seorang pengagum rahasia. Tapi dulu dia pernah tanpa sengaja memberitahukan kepadaku siapa namanya karena dia salah kirim pesan dan kabar baiknya dia tidak (lupa) menghapus pesannya saat itu"

Alisa menggulir obrolan yang kalian berdua saling kirimkan dari dulu.

"Akhir-akhir ini aku dan (name)-chan sudah jarang berkomunikasi dan bercerita satu sama lain dikarenakan jadwal kuliahku yang sibuk. Tapi kami selalu memberi kabar juga sesekali hehe"

"Alisa-san, tadi malam aku memimpikannya!"

"Alisa-san, aku harap aku dapat bertemu lagi dengan dia"

"Alisa-san, apa menurutmu dia tidak memiliki sosial media? Aku sudah mencarinya tapi selalu saja tidak ketemu:("

"Apakah mungkin itu karena dia terlalu mencintaiku jadi dia malu untuk menampakan wajahnya?"

"Alisa-san, kamu tahu? Aku tidak pernah melupakan wajah dan suaranya yang sangat indah itu"

"Wajah dan suaranya itu adalah hal terindah bagiku!"

"Aku yakin kalau dia selalu berpikir kalau aku cantik baginya"

"Alisa-san, aku merindukannya:("

"Alisa-san, aku sangat yakin dia mencintaiku, bahkan sangat sangat mencintaiku"

"Maksudku dari cara dia menatapku saat itu sangat terlihat sekali kalau dia mencintaiku"

"Alisa-san, tadi ada yang mengikutiku saat aku pulang kerumah. Apakah kamu mengira juga kalau itu dia?"

"C-Cara (name) menyukainya....Apakah tidak terlalu berlebih atau...Aneh mungkin?" Yamaguchi bersugesti.

"Aku juga berpikir seperti itu" Kageyama ikut setuju.

"Eh? Tapi memang seharusnya seperti itu bukan? Cara gadis menyukai seseorang?" Alisa menyangkal.

"Aku tidak tahu...." ucap Yachi yang tidak pernah sekalipun menyukai seseorang laki-laki seumur hidupnya.

"Ah- Ini dia, namanya...."

"Holy crap-"

chapter kedepan latarnya masih menceritakan Kenma dkk

tapi jangan bosen-bosen ya bacanya

kalau mau double update bilang aja, jangan malu-malu <3



Teacher Loves U (Yandere! Oikawa x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang