Alaska #33

3.7K 73 0
                                    


Sudah seminggu Aira berada di rumah sakit, entah apa yang membuat Aira kritis selama ini

"Orang itu menembakan peluru nya ke arah jantung anak ini" Kata kata itu terus mengganggu pikiran Aska

Aska bersandar di sofa yang dimana berada di ruangan inap, sedangkan Alea sedang memainkan jari Aska. Mencubit dan memijit jari Aska, sang empu hanya terkekeh ketika jarinya di mainkan apalagi Alea memasang wajah gemas

Sang gadis itu mempoutkan bibirnya membuat Aska kebingungan

"Kenapa?"

Alea memegang perut buncitnya yang mulai berbunyi, "Laper.."

Aska tersenyum "Kan jam 9 tadi udah makan masa laper lagi?"

saat mendengar apa yang Aska katakan ia mulai menatap nya dengan sengit

Cubitan melayang di pinggang Aska membuat sang elang meringis

"Laper ish!" Gerutunya yang sudah tidak tahan untuk menyantap makanan yang lezat

Aska menghela nafas lembut
"Yaudah kamu mau apa?"

Alea mulai berfikir, sekarang di otaknya banyak macam makanan

"Emm, permen kapas?"

"Itu bukan makan sayang"

Gadis itu memasang muka lemas, "Mau permen kapas"

Aska menolak mentah mentah, Tetap saja tidak boleh

Alea yang kesal pun menggigit pundak Aska dengan geram, Aska yang di gigit pun mencoba menahan ringisannya dan tertawa

"Sshh, udah hei masa kaka di gigit?"

"Kaka nya ga mau beliin Alea permen kapas"

Tiba tiba jari Aira bergerak sedikit demi sedikit kedua pasangan itu belum menyadari nya sampai lengan Aira memijit kening nya sendiri

Aira berdesis membuat mereka menoleh dan langsung mendekati Aira

"Aira? kamu udah sadar?" Tanya Alea

Aira tidak mendengar jelas suara Alea, ia masih mencoba menahan rasa sakit di kepalanya, rasanya sangat berat.

"Berat.." Gumamnya

Alea memiringkan kepala sedangkan Aska sibuk berlari keluar mencari Dokter

"Berat? berat badan Aira naik?"

Aska kembali dengan membawa dokter yang ingin memeriksa Aira, Selesai memeriksa Dokter berbalik sembari tersenyum

"Keajaiban yang tak terduga, adik anda siuman dengan waktu yang cepat"

Aska menghela nafas lega, "Tapi dia gapapa kan dok?"

Dokter mengangguk, "Kamu kakak kandungnya?"

Aska mengangguk cepat, "Kamu bisa ikut saya"

Aska patuh akan perintah dokter tersebut dan menoleh ke arah Alea "Kaka tinggal dulu ya, kamu jagain Aira"

Alea mengangguk pelan lalu tersenyum manis, Aska mengikuti dokter itu dari belakang

Aira mulai bisa bangkit dari tidurnya, ia mencoba mengubah posisinya menjadi duduk di bantu Alea, ia tersenyum

"Ternyata masih hidup, aku kira bakal mati" Ujar Aira

Alea menatapnya dengan tajam
"Sut! ga boleh ngomong gitu, pamali!"

Aira tertawa tetapi tawa itu seketika memudar dan berubah menjadi ringisan, Aira memegangi perutnya yang berbalut perban

"Aira jangan banyak gerak dulu, senderan sini" Ucapnya mengarahkan Aira untuk bersender di bantal

Aira tersenyum dengan muka yang sedikit pucat karna menahan rasa sakitnya itu

"Ceritain dong" Pinta Alea yang membuat Aira tidak mengerti

"Ceritain?"

Alea mengangguk dengan semangat, "Ceritain pas Aira bobo Aira mimpi apa aja?"

Aira langsung teringat mimpi yang ia kira nyata, "Aku ketemu lelaki, hitam kaya bayangan terus ngulurin tangan"

"Itu siapa?"

Aira menggeleng, "Aira juga ga tau, tapi dia ngajakin Aku ke suatu tempat."

"Dimana?"

"Gatau, tapi banyak kupu kupu"

Alea menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal dan mulai berfikir menanyakan satu hal

"Ketemu malaikat?"

"Emm malaikat apa ya.."

"Ah iya! malaikat Izrail"

Aira melotot saat mendengar pertanyaan dari Alea, "Gila, ga ketemu"

Ada ada saja Alea alea..
Baru bangun di tanyain begituan, takutnya Aira kritis lagi gimana?

Alea mulai duduk manis di samping Aira, "Jangan jangan yang ngajak Aira jalan jalan itu malaikat izrail?"

"Yang mau cabut nyawa tapi ga jadi karna kasian"

Aira tersenyum miris, "Kenapa ya gua bangun di sambut ginian, mana laper lagi"

"Ada makanan?"

Alea melirik kesekitarnya yang hanya menemukan buah apel, "Adanya apel"

"Boleh kupasin?" Tanya Aira

Alea mengangguk dan langsung bangkit dari duduk nya, mencari pisau dan mulai mengupas kulit buah nya

Srett..
"Awwhh.."

Darah segar menetes hingga terkena sprei ranjang putih yang Aira tiduri

To be continued. . .

ALASKA ー #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang