Alaska #27

4K 80 0
                                    


Aira kini sedang ngopi di cafe terdekat sembari scroll tiktok

Cringg cringg

Suara pintu cafe di buka membuat perhatian semua pengunjung cafe ke orang yang masuk itu

Sedangkan Aira tidak peduli dan lanjut scroll tiktok sembari menyeruput kopi, Kupingnya seakan menyuruh untuk menguping pembicaraan kedua orang tersebut

"Akhirnya orang itu mati"
Alis Aira mulai mengkerut, sebisa mungkin ia menahan ekspresi nya karena orang tersebut berada di samping nya

"Ga sia sia ya aku beli obat racun tikus"
Degg.

'Gila, serius?' Batin Aira membuat Dirinya ingin mengetahui lebih lanjut

Orang tua paruh baya itu tersenyum, "Bagus nak karina, lanjutkan" Ucap orang tua itu

Mata Aira melotot, kini ia mencoba melirik orang tersebut dengan perlahan lalu membuang muka, "Damn, ternyata benar itu Karina."

Dan...

Om Devan?!!!!

Dengan panik Aira menutupi wajah nya dengan hoddie milik nya, Devan tersenyum kecil sembari memesan minuman

Karina menyender ke bangku yang ia duduki "Sekarang tinggal bocah tengil itu"

Hati Devan berdetak kencang, entah pertanda apa dan tiba tiba ia teringat apa yang di ucapkan Keyla dulu

#Flashback

"Gua titip anak gua" Pinta Devan

Keyla mengangguk, "Gua bakal jaga Aska sesudah ibunya meninggal"

Devan menghela nafas lalu mengangguk, Keyla menepuk pundaknya

"Sebagai perjanjian, kalo gua udah ga ada jagain anak gua."

"Alea" Sambungnya

Devan yang mendengarnya pun hanya terdiam sampai Keyla pergi meninggalkan nya sendiri

Karina yang menyadari Devan melamun ia langsung melambaikan tangan tetapi tidak ampuh, ia menebrak meja yang ada di depannya

Devan langsung tersadar dari lamunannya, Karina menatapnya sengit "Mikirin apa sih pah?"

Devan menggeleng tiba tiba menoleh ke arah Aira membuat Aira yang sedang fokus menyaksikan langsung pergi menjauh dari mereka berdua

Devan yang melihat gerak geriknya pun menyerngit kan alis

Aira kini berada di luar cafe ia berlari dengan segera mencari taxi tetapi tangannya tiba tiba di tarik oleh Devan

Aira tersentak saat melihat ornag tersebut dengan wajah datar

"Saya tau kamu tadi menguping" Suaranya membuat dirinya susah menelan saliva

"Saya tau sekarang kamu sudah tau bukan?"

Aira menangkis lengan Devan dengan kasar lalu menjauh, membuat jarak antara orng itu

"Munafik."

Devan menghela nafas, ia berlutut ke Aira dan meminta maaf, "Maaf ini demi perusahaan"

Aira memutar bola matanya "Demi perusahaan sampe bunuh temen deketnya sendiri"

"Aira bisa aja ngelaporin ke medsos biar perusahaan anda makin menurun"

Devan yang mendengar nya pun menggeleng cepat lalu menggenggam tangan Aira

"Ga, jangan lakuin itu"

Aira tersenyum miring "Kenapa emang? kenyataan kok"

ALASKA ー #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang