Alaska #Lastpart

4.7K 78 1
                                    


Devan sedang duduk santai di ruang tamu dengan segelas teh hangat

Tok tok tok ..

Tiba tiba ada bunyi pintu yang di ketuk, Devan melirik dan langsung membuka pintu itu.

"Emmm mmm!" Devan mencoba berteriak namun gagal karna mulutnya di bekep

Perlahan pandangan Devan pudar dan badannya mulai ambruk..

Beberapa menit kemudian kepalanya terasa pusing, ia mencoba membuka matanya dan melihat sekeliling

Badannya di ikat dengan tali, ia melihat bayangan hitam di hadapannya

Orang itu terenyum miring, "Apa kabar?" Tanya orang itu

Suara itu terdengar tidak asing di kuping Devan

"Masih inget gak?" Perlahan wajahnya terlihat karna cahaya lampu di ruang itu

Mata devan melotot saat mengetahui ternyata..

"VANDRA?!" Teriak di batinnya karna mulutnya di lakban

Vandra menyodorkan pistol ke kening Devan "Ada yang mau di omongin lgi?"

Devan mencoba berontak dari kursi itu membuat Vandra terkekeh

"Jahat ya, menjarain mantu nya biar situ ga kena kasus"

Devan tidak memperdulikan kata kata Vandra, ia menatap Andra tidak suka

Vandra melepas lakban nya, "MAKSUD KAMU APA HAH?!"

Seketika Devan terdiam..

"kamu.."

"kenapa bisa keluar dari penjara?" Devan mulai merasa takut

ia takut rencana nya terbongkar

Vandra memperhatikan Devan dari atas sampai bawah

"Gua tau kok, lu itu ga kerja di perusahaan Venya mean"

Seketika jantung devan berdebar kencang, "tau apa kamu." Sinis Devan

Vandra tersenyum dan menatap balik wajah Devan, "Nyonya Venya.."

Vandra berjalan mengelilingi Devan
"Dia orang yang lahirin Aska bukan?"

Devan terkejut, ia gelagapan Darimana bocah ini tau tentang itu?

Devan tersenyum miring, "Saya bisa aja laporin ke polisi kalo kamu kabur"

Vandra yang mendengarnya tertawa keras
"Laporin aja gua ga takut"

Devan tambah panik karna jawaban dari Vandra yang sangat amat enteng
"Dan gua tau, lu pake nama samaran kan pas ngelamar kerja di perusahaan itu?"

"Dan gua tau rencana lu buat korupsi pake nama perusahaan itu"

"Yakan?"

Keringat menetes dari dahi Devan, badanya keringat dingin

"Yang lain ngira lu udah baik, tapi ga bagi gua"

"DAN KENAPA KAMU BISA KABUR DARI PENJARA?"

"Jangan rusak rencana saya."

Vandra berkacak pinggang sambil menggeleng kepala

Devan mulai mendapatkan ide untuk mengambil hati Vandra

"Kita bisa kerja sama, kalo rencana saya berhasil.."

"Kita bagi hasil, Gimana?" Tanya Devan

Dorrr!
Bunyi tembakan memenuhi ruangan itu

Vandra dengan gampang menembak dada Devan

ALASKA ー #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang