Alaska #29

3.6K 69 0
                                    


Kini Alea dan Aska sedang makan di tempat makan terdekat, sedangkan Devan? ia sudah berpamitan pulang ke rumah mengganti pakaian

Selesai Makan Mereka berdua kembali ke ruangan Aira di rawat.

"Kaka.."

Aska melirik Alea, "Hm?"

"Kapan Aira bangun? Alea kangen candaan Aira.." Ujarnya dengan nada sedih

Aska menghela nafas lembut lalu mengecip kening Alea, "Alea berdoa aja biar Aira cepet bangun"

Alea yang mendengar nya pun mengangguk, Aska terkekeh dan melanjuti merapihkan jaketnya.

Suster datang memasuki ruangan tersebut, "Kalian bisa pulang, pasien butuh istirahat" Ujarnya membuat Aska menatap Suster itu

"Ga bisa di temenin sus?" Tanya Aska di balas gelengan dari suster itu

Aska menunduk lemas, Alea memegang erat lengan nya

"Masih ada besok sayang" Ucapan itu membuat Aska tersentak lalu tersenyum manis

Baru kali ini Alea memanggilnya dengan panggilan 'sayang'

Akhirnya mereka berdua pulang dengan menaiki motor yang biasa Aska pakai untuk balapan

Alea merentangkan tangan, menikmati angin malam yang segar

"Aaaaaa" Teriak Alea dengan suara lucunya

Aska menahan gemas dan melanjuti berkendara

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah, badan Aska tumbang ke sofa sedangkan Alea langsung berjalan ke kamar mandi untuk bersih bersih

Aska membuka handphonenya sembari menunggu Alea kembali.

Deeerrtt.. deerrttt

Aska menyerngitkan alis saat melihat nomor tidak di kenal menelfonnya, ia mengangkat telfon itu

"Halo?"

Karina tersenyum puas saat mendengar suara Aska, "Sayang, ini aku karina"

"Kamu ga kangen aku? dulu kita sering jalan bareng loh, kita sering ke taman sambil beli gulali"

"Aku tau persis kamu suka opor ayam kan? maaf ya aku belum bisa buatin opor ayam buat kamu"

"Oh ya, aku ada di sel penjara kamu bisa tolongin aku biar bisa bebas dari sini ga? biar bisa bareng sama kamu lagi, aku kangen masa masa indah yg kita lewatin"

Karina menghapus air mata gang menetes, ia tersenyum lalu tertawa kecil "Aku mau-"

Telfon di matikan.

Aska memblokir nomor tersebut dan menaruh hp nya di nakas, ia melirik Alea yang kini sudah rapih dengan memakai baju tidur yang transparan

Aska meneguk saliva, pikiran nya yang tadi kacau sekarang terfokus ke lekukan badan gadisnya itu yang sedang menyisir rambut

Ia memeluk badannya dari belakang membuat sang empu tersentak, merasa tidak nyaman karna bau badan Aska

"Kaka!!!"

Aska terkekeh "Hm?"

Alea berdecak kesal "Kaka bau, belum mandi Alea udah mandi nanti jadi bau lagi gara gara kaka" Gerutunya membuat Aska tertawa

"Kok malah ketawa sih?!"

"Kamu lucu"

"Ga, Alea ga lucu!"

"Cepet mandi"

"Ga."

"Mandii kaka!!"

"Ga mau sayang"

Alea mendengus kesal, "Mandi atau tidur di luar?"

"Mandiin" Pinta Aska

Alea menatapnya dengan sengit,"satu.."

Aska yang mendengarnya pun langsung berlari ke kamar mandi, sedangkan Alea menggeleng geleng

***

Disisi lain, devan sedang memikirkan keadaan perusahaan nya yang semakin menurun karna memutuskan kontrak dengan perusahaan Karina

Ia memijit keningnya yang terasa pusing karna terlalu lama menatap laptop, ia menutup laptop nya dan memejamkan mata

derrrtt... derrrtt

Ponsel si paruh baya itu berdering, di sana sudah terlihat nama seseorang yang sangat penting. tangan nya dengan lemas mengangkat telfon itu

"Anda di keluarkan dari perusahaan, karna sudah berani membatalkan perjanjian dengan-"

Devan mematikan telfonnya secara sepihak, ia mematung pikirannya kosong

"Apa gua harus gabung sama mereka?"

Ia berfikir ingin mengajak Alea dan Aska untuk hidup bersama nya tetapi ia tidak yakin akan hal itu...


To be continued. . .

ALASKA ー #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang