Alaska #31

3.8K 83 0
                                    


Aska sedang duduk di teras sembari meminum secangkir kopi, sedangkan Alea sibuk menonton kartun dengan cemilan di tangannya

Tiba tiba bel rumahnya berbunyi, Alea melirik ke arah pintu dan berdiri hendak membuka pintu

Saat Alea membuka pintunya ia tersentak melihat Devan yang sedang membawa barang barangnya sembari tersenyum manis

Saat Alea membuka pintunya ia tersentak melihat Devan yang sedang membawa barang barangnya sembari tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devan tersenyum manis kearah Alea, ia melirik bibir Alea yang di penuhi bubuk ciki. Ia mengeluarkan sapu tangannya dan membersihkan bibir Alea yang mungil.

Alea ikut tersenyum, ia kembali melirik ke barang barang yang Devan bawa

"Emm..." Alea ingin bertanya tetapi ragi, ia takut yang ia tanyakan tidak sopan atau membuat Devan tersinggung

"Sayang, Siapa pagi pagi gini mencet bel?"

Aska menghampiri Alea dan ikut melirik barang barang yang Devan bawa

Devan mulai tersenyum pahit, Ia tau yang mereka berdua pikirkan

"Saya boleh gabung sama kalian?"

Mau tidak mau devan mengakataknnya walau enggan.

"Untuk sementara, saya sudah di keluarkan dari perusahaan"

Aska hendak menutup pintunya kembali tetapi Alea tahan, "Kaka..."

"Kasihan om devan udah bawa barang barangnya sebanyak ini" Alea memasang wajah memelas membuat Aska tak kuasa menolaknya

Aska menatapnya dingin, di balik wajah dinginnya ada rasa kasihan kepada devan

"Boleh masuk dulu"

Alea dan Aska bergerak ke pinggir membiarkan Devan masuk

Devan tersenyum hangat, ia menunduk malu dan berjalan masuk ke rumah yang keyla wariskan ke Alea anak semata wayangnya

***

Aska menuangkan Air putih sembari mengamati perilaku Devan, ia masih takut devan ingin menyakiti Alea

Devan yang sedang mengamati sudut dari sudut rumah mereka, Aska menaruh gelas nya di meja ruang tamu

Alea duduk di samping Aska, Sedangkan pandanhan sang elang masih tertuju ke musuh nya, Devan yang menyadari nya pun tersenyum manis

"Maaf saya telah menelantarkan kamu demi uang" Devan membuka suara dan membuat permintaan maaf

Ia memegang lengan Aska dan menggenggam nya dengan erat, "Saya benar benar menyesal dengan apa yang saya lakukan selama ini"

Devan menunduk saat menyadari air mata nya hendak turun, dengan cepat ia menghapus air matanya dan melirik Alea gadis mungil yang tak bersalah kehilangan ibu nya karna dirinya sendiri

"Dan Alea"

"Om minta maaf udah biarin Karina masukin Racun tikus di minuman nya.."

Alea yang mendengarnya hanya diam mematung, ia masih sedih saat mendengarnya pertama kali dan di tambah Aira kritis di rumah sakit. menurut ia sakitnya Double kill secara bersamaan

Alea menunduk lalu mengangguk lemas, "Ini bukan salah om devan, ini salah karina karna karina yang udah buat bunda meninggal sama Aira masuk rumah sakit." Jelasnya dengan suara lembutnya itu

Devan tersenyum lega saat mendengar bocah yang ia benci awalnya hanya karna uang.

Sedangkan Aska menatap nya dengan datar, ia tak tau harus berbuat apa. Apalagi lengan nya masih di genggam

Aska menarik lengannya kembali membuat Devan menghela nafas lembut, ia berdiri dan berlutut di depan Aska

"Saya benar benar minta maaf, saya benar benar menyesal aska, saya sadar saya gagal menjadi seorang ayah buat kamu. saya mohon kasih saya kesempatan lagi buat memperbaiki kesalahan saya" Ujarnya

Aska yang melihatnya pun hanya diam dan ikut berlutut, mengodekan agar devan berdiri

Devan berdiri dan menatap Aska dengan dalam, "Saya disini hanya ingin menumpang untuk sementara, saya tidak ada niatan jahat kepada kalian berdua" Jelasnya

Alea hanya duduk diam, saat menxengar handphone bundnaya berdering ia langsung bangkit dan berjalan ke kamar

Sang elang mengangguk seperti mengampuni musuhnya itu, "Aska maafin tapi.." Aska mendekatkan bibir nya ke telinga devan

"Jangan di ulangi" Bisik Aska

Devan yang mendengar bisikannya itu langsung mengangguk dengan cepat

Alea kembali ke ruang tamu dan menatap Aska, "Emm Alea lapar.." Selanya

Aska dan devan yang mendengarnya pun tersenyum menahan gemas

"Mau makan apa? tapi.. kaka ga bisa masak" Ujar Aska

Devan yang mendengarnya pun menepuk pundak Aska "Saya bisa masak, jadi saya aja yang masak"

Aska yang merasakan pundaknya di tepuk langsung menoleh dan mendengarkan tawaran dari devan

Ia menggeleng cepat dan langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celananya itu, "Biar aska pesen grab"

Lagi lagi ia menepuk pundak Aska "Saya ga bakal campurin apa apa di makanannya" Ucapnya yang berusaha meyakinkan Aska

Aska masih tidak menggubrisnya
"Kamu bisa liatin saya selama saya buat makanannya"

Aska yang mendengarnya pun langsung memasukan ponselnya ke saku nya itu dan menatap devan

"Ayo"

Devan menyerngitkan alis, "Kemana?"

Aska menghela nafas gusar, "Kata nya mau masakin? yaudh ayo aska liatin" Ujarnya

Ia langsung mengangguk cepat dan ke dapur dengan semangat ia memasak nasi goreng yang di campuri dengan telur mentah

Sementara aska yang memperhatikannya  masak hanya bergidik geli, "Makan telur mentah?"

Devan yang mendengarnya tersenyum puas "Iya, kenapa?"

"Serius? kenapa ga di goreng, kan lebih enak" Ujar Aska

Devan tertawa lepas "Kamu belum nyobain, nanti cobain pasti ketagihan"

Dengan telanten Devan memasuki sayuran yang sudah di rebus dan di tambah hiasan sosis dan saos berbentuk smile

Devan berjalan ke meja makan dan menaruh piringnya, Sedangkan Aska masih memperhatikan makanan yang devan buat

Devan duduk dan menatap Alea "Cobain deh, kasih tau rasanya gimana" Ujar Devan

Alea yang mendengarnya pun langsung mengangguk dan memakan makanan tersebut, ia mengunyahnya hingga halus dan bersorak kaget

"Aaaa, enak banget!!" Kagum Alea

Aska yang mendengarnya pun menatap Alea "Enak?"

Alea mengangguk cepat membuat devan tersenyum lega, "Bagus kalau enak"

Alea tersenyum lalu lanjut makan dengan lahap, melihat aska yang hanya menatap masakannya pun tersenyum manis

"Dimakan, ga ada apa apanya yakin sama saya"

Aska mulai menyendok makanannya dan mencicipi nya, matanya yang tadi sipit sekarang melebar saat mengetahui rasanya

Devan terkekeh pelan saat melihat reaksi dari Aska

Aska yang menyadari nya pun memalingkan wajahnya, ternyata benar kata Alea ini enak.

To be continued. . .

ALASKA ー #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang