Satu minggu yang menyenangkan bagi Bintang. Andre bisa merasakan bagaimana kebahagiaan yang akhir-akhir ini terpancar berlebihan dari si playboy.
"Lo beneran deket lagi sama mantan lo itu? Marshandra?"
Bintang tersenyum lebar. "Iyalah! Gue bilang juga apa, mantan kesayangan gue itu nggak bakal bisa jauh-jauh dari Mamas Bintang!" Bintang menepuk-nepuk dadanya dengan bangga.
"Lo ke-PD-an banget jadi orang!" Andre menjitak kepala Bintang dengan keras, membuat Bintang melotot.
"Tangan lo minta dipatahin, Ndre? Sakit! Lo kata kepala gue ini samsak."
Andre memutar bola mata malas. "Biar mikir, bisa aja si Marshandra cuma pengin temenan bukan balikan."
Bintang mengerucutkan bibirnya, membuat wajah senelangsa mungkin. Hal ini, adalah hal paling menjijikkan yang sering Andre lihat saat Bintang mulai merasa bimbang. Wajah melas yang minta ditampol.
"Muka lo jijik banget, Tang." Andre bergidik ngeri.
"Kayaknya gue harus lebih kerja keras juga gercep nyepik si Mars."
"Eh gue saranin ya, daripada balikan sama mantan, mending lo sama si Jelly yang tiap hari ngintilin lo itu deh."
Bintang mengeplak kepala Andre dengan kesal. "Jella Jelly! Namanya Kelly!"
"Iya itu deh pokoknya. Udah cantik, kaya, semok, bahenol, pinter lagi. Kurang apa coba? Mubadzir ninggalin kayak gitu demi mantan yang udah ninggalin kita."
"Kurang otaknya! Lo kira gue asal milih pasangan? Dia kayak kadal gitu, ogah banget gue! Nih ya, kadal sama kadal disatuin itu nggak saling melengkapi."
"Tahu apa lo soal gituan? Biasanya juga asal tunjuk cewek buat temen kencan."
"Nah, itu! Itu dia! Cuma buat temen kencan, bukan bener-bener kekasih tersayang."
"Emang lo masih sayang sama Mars? Setelah dia bikin lo nangis kejer satu bulan?"
"Masih."
"Lo percaya kalau si Mars masih jomlo? Secara nih ya dia cantik terus kalem gitu."
"Percayalah! Dia kan gamon sama kayak gue."
"Lo percaya itu beneran Mars? Bukan akun fake kayak yang dibuat dekkel dulu?"
"Percaya .... Udah ah bawel banget! Emang kenapa, sih?"
"Nggak apa-apa. Takut aja gue dia bukan Mars. Ntar kecewa, nangisss."
Bintang menimpuk kepala Andre. "Gue nggak seletoy itu, anjir!"
Andre tergelak. Bintang tetaplah Bintang, punya gengsi setinggi tower.
"Ya udah," Andre menepuk bahu Bintang, "gue doain yang terbaik buat lo sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mars Salah Sasaran (Short Story✔)
Novela Juvenil[ L e n g k a p ] Berawal dari Mars yang ingin menggagalkan misi Z. Gadis itu mengikuti taruhan dengan kedua sahabatnya untuk bisa mendapatkan perhatian Bintang. Cowok cupu dan kutu buku yang identik dengan kacamata juga rambut belah tengah itu...