MrsndaN

78 24 4
                                    

    Lelaki dengan apron hitam yang melekat di tubuhnya itu menghela nafas lega. Akhirnya nasi gorengnya jadi juga.

    "Tang! Gue telur mata sapi satu, ya! Jangan lupa setengah mateng!"

    Teriakan dari kamarnya itu membuat Bintang mendengus kesal. "Goreng sendiri, ah! Males gue! Capek! Lo kira gue babu lo?"

    Sesosok lelaki yang membalut tubuh tingginya dengan selimut muncul di ambang pintu dapur. Lelaki itu mengusap-usap matanya yang berair. "Yah, masak nggak kasian sama gue, sih? Lagi baper-bapernya nonton Falak sampek nangis gini malah disuruh goreng telur."

    Bintang mengernyit bingung. "Nonton Falak sampai nangis? Itu Falaknya kenapa? Diselingkuhin?"

    "Ck! Banyak ngemeng! Buruan buatin telur spesial buat gue!"

    "Lo yang banyak ngemeng! Lagian gue udah berbaik hati buatin lo nasi goreng masih aja nyuruh-nyuruh. Lo kata ini rumah siapa?"

    "Rumah nyokap lo."

    Bintang menatap Andre dengan datar. Andre yang ditatap seperti itu meringis ngeri. "Gorengin atuh, Tang. Kamu teh kasep pisan ...."

    Bintang menyeringai. "Bodo amat! Goreng sendiri ajalah! Atau gue goreng telur lo."

    Andre mengeratkan selimutnya. Lelaki itu menatap horor Bintang. "Mesum ya lo sekarang! Ya udah sana lo ke kamar! Gue mau goreng telur."

    Bintang tersenyum lebar. Lelaki itu membawa dua piring nasi goreng sea food buatannya ke dalam kamar.

    "Gue ke kamar dulu ya, Bray. Lo goreng tuh telur sekalian buat gue."

    "He'em, Iye-iyeee. Apalah daya gue yang lagi numpang."

    "Terima nasib aja, Sob."

    "Eh, Tang."

    Bintang yang sudah beranjak menjadi terdiam, menatap Andre dengan sebelah alis terangkat tinggi. "Apaan?"

    "Mantan lo si Marshandra barusan ngefollow IG lo."

   Mata Bintang membulat. Lelaki itu mengorek-ngorek telinganya, memastikan apa yang dia dengar tidaklah salah. "Hah, apa, Ndre?"

Mars Salah Sasaran (Short Story✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang