14/20

758 143 164
                                        

2 minggu kemdian.

Masalah antara Joanna dan Jani sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Namun hal itu tidak membuat hubungan dua keluarga mereka kembali terjalin baik seperti sebelumnya. Terlebih Jani justru harus mengalami patah tulang pada kaki kanannya. Hingga membuatnya harus memakai kursi roda jika ingin pergi ke mana-mana. Sebab, pengobatan yang dilakukan masih belum berhasil sempurna dan butuh lebih banyak waktu untuk pulih seperti sebelumnya.

"Mama butuh istirahat. Aku bisa sendiri."

Ucap Jani pada Ariana yang saat ini sedang memakaikan dirinya skincare malam.

"Sebenarnya Mama masih belum rela. Seharusnya kita penjarakan saja dia, gara-gara dia kamu menjadi tidak bisa berjalan!"

"Ma, ini bukan salah Joanna. Dia tidak minta kuselamatkan. Kata dokter, aku juga masih bisa berjalan, ini hanya cidera kecil saja. Beberapa bulan lagi juga akan bisa berjalan."

"Cidera biasa katamu? Kakimu dipasang pen, Jani!"

Jani terkekeh pelan, lalu memeluk Ariana erat-erat.

"Terima kasih karena telah khawatir padaku, Ma. Tapi aku benar-benar tidak menyesali ini semua. Joanna sudah kuanggap sebagai saudara bagiku. Aku tidak mungkin membiarkan dia celaka sedangkan aku bisa mencegahnya saat itu."

"Tapi kamu yang terluka! Jani, kenapa kamu baik sekali!?"

Ucap Ariana sembari menangis sekarang. Karena dia tidak tega melihat anak semata wayangnya harus memakai kursi roda dan tidak bisa melakukan apa-apa sendirian.

Di tempat lain, Joanna sedang membereskan apartemen bersama ibunya. Karena barang-barang mereka dari rumah Ariana baru saja datang. Sehingga mereka harus segera berbenah agar keadaan apartemen mereka tidak terlihat mengerikan dan membuat mood berantakan.

"Kamu makan dulu! Ibu nanti saja."

Ucap Liana pada Joanna yang sedang mengambil minum di dalam kulkas. Sedangkan dirinya sedang membersihkan lantai dengan vacuum cleaner berukuran besar.

"Aku juga nanti saja, aku belum terlalu lapar."

"Ini sudah jam sembilan, mau makan jam berapa lagi?"

"Aku janji hanya makan sedikit nanti."

Ucap Joanna sembari mengambil alat pel, kemudian mengepel lantai yang sudah dibersihkan ibunya tadi.

Setelah keadaan apartemen bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keadaan apartemen bersih. Joanna dan Liana sama-sama duduk lesehan di depan sofa. Kemudian menjadikan koran sebagai alas makan mereka. Agar karpet yang sudah dibersihkan tidak kembali kotor sekarang.

"Bu, aku boleh bertanya sesuatu?"

"Hm."

Ucap Liana yang sedang berdiri dan berniat mengambil air.

JUSTICE IN LAW [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang